Kualitas Udara Jakarta Tak Sehat untuk Kelompok Sensitif pada Minggu Pagi 3 November 2024

Berdasarkan pantauan pada pukul 07.25 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 139 dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2,5, yang berarti masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.

oleh Mevi Linawati diperbarui 03 Nov 2024, 09:54 WIB
Masyarakat menggunakan masker saat berolahraga pada car free day (CFD) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (13/8/2023). Per pukul 06.14 WIB pagi ini, kualitas udara Jakarta terburuk di dunia berdasarkan pantauan situs IQAir. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kualitas udara di DKI Jakarta, berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Minggu pagi (3/11/2024), masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.

Berdasarkan pantauan pada pukul 07.25 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 139 dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2,5, yang berarti masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.

Angka itu menjadikan Jakarta dengan kualitas udara terburuk ke-13 di dunia. Demikian dilansir dari Antara.

Adapun kota dengan kualitas udara terburuk di dunia adalah Delhi, India dengan indeks kualitas udara di angka 408 kemudian di urutan kedua diikuti Lahore, Pakistan di angka 384 dan di urutan ketiga diikuti Kolkata, India di angka 234.

Sementara itu, Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menunjukkan bahwa kualitas udara Jakarta berada pada kategori sedang.

Kategori kualitas udara tersebut berarti tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika.

Sejumlah wilayah yang terpantau adalah Bundaran HI (74), Kelapa Gading (69), Jagakarsa (82), Kebon Jeruk (82), dan Lubang Buaya (59).


Atasi Polusi Udara, Suswono: Kami Punya Target Tanam 3 Juta Pohon di Jakarta

Selain menginformasikan tingkat polusi, situs IQAir merekomendasikan masyarakat mengenakan masker, menghidupkan penyaring udara, dan memantau kualitas udara. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, cagub dan cawagub Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK)-Suswono, mempunyai rencana menanam total 3 juta pohon di wilayah Jakarta jika menjadi gubernur dan wakil gubernur terpilih di Pilkada 2024.

Hal ini disebut Suswono sebagai langkah efektif untuk mengurangi polusi di Jakarta. Pasalnya, ia tak menampik bahwa Jakarta kerap menduduki peringkat 3 kota terpolusi di dunia.

Hal ini disampaikan Suswono dalam debat perdana cagub-cawagub Jakarta di JiExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2024) malam.

"Tentu saja ini harus dikelola secara baik. Dengan apa? dengan upaya meningkatkan tanaman-tanaman yang baik yang akan bisa menyerap CO2 sehingga akan berkurang. Kami punya target 3 Juta pohon yang akan ditanam di Jakarta ini," kata Suswono.

Selain itu, Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menilai bahwa tata pengelolaan pemerintahan di Jakarta juga perlu diperbaiki. Agar, kata dia warga Jakarta dapat menyampaikan keluhan terkait persoalan polusi udara secara baik.

"Kami sudah berkeliling dan masih banyak keluhan-keluhan yang dilakukan. Oleh karena itu, tata pengelolaan pemerintahan yang baik yang akan kita lakukan adalah bagaimana aduan langsung pelayanan, agar rakyat langsung bisa berkomunikasi langsung dengan hotline kepada Kantor Gubernur," ucap Suswono.

Langkah Pemerintah Atasi Polusi Udara di DKI Jakarta dan sekitarnya

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya