Profil Andrea Iannone MotoGP, Pernah Curi Perhatian karena Kostum Balapnya Mirip Pemadam Kebakaran

Ia pernah mendapat julukan Joe the Firefighter.

oleh Rizka Nur Laily Muallifa diperbarui 03 Nov 2024, 10:35 WIB
Momen Andrea Iannone merasakan podium pertama di ajang World Superbike 2024. (X/World Superbike)

Liputan6.com, Jakarta Andrea Iannone menorehkan namanya sebagai salah satu pembalap yang dikenal karena gaya balapnya yang agresif dan menguji adrenalin. Pembalap asal Italia ini memulai kariernya di ajang Grand Prix Sepeda Motor dan telah berkompetisi di berbagai kelas, dari 125cc, Moto2, hingga MotoGP. Dikenal dengan julukan "The Maniac" karena gaya balapnya yang penuh semangat, Iannone berhasil mencatatkan berbagai prestasi dan memikat perhatian penggemar dengan berbagai julukan menarik sepanjang kariernya.

Pria kelahiran 9 Agustus 1989, ini terakhir kali membalap di kelas MotoGP bersama tim Suzuki Ecstar pada 2017 hingga 2019 sebelum bergabung dengan Gresini Racing bersama Aleix Espargaro pada tahun yang sama. Perjalanan kariernya di dunia balap memiliki banyak cerita menarik yang membuatnya menjadi sosok unik di lintasan.


1. Awal Karier dan Debut di 125cc

Iannone memulai langkahnya di dunia balap dengan pocket bike, sebelum melangkah ke kejuaraan nasional di Italia dan Spanyol. Keberhasilannya di level nasional membuka jalannya ke ajang Grand Prix 125cc pada tahun 2005. Setelah beberapa musim awal tanpa hasil signifikan, Iannone akhirnya mencatat kemenangan pertamanya di Shanghai pada 4 Mei 2008 dalam kondisi hujan. Sebelumnya, hasil terbaiknya adalah posisi ke-9 yang diraih di Grand Prix Turki dan Prancis pada 2007.

Pada musim 2009, Iannone mengawali dengan baik dengan dua kemenangan di dua seri pertama, menjadikannya kandidat juara dunia. Namun, ia hanya menambah satu kemenangan lagi sepanjang musim tersebut dan akhirnya menutup musim di peringkat ke-7 klasemen.


2. Naik Kelas ke Moto2 dan Hasil yang Fluktuatif

Tahun 2010, Iannone naik ke kelas Moto2, di mana ia menunjukkan performa yang bervariasi. Setelah awal musim yang tidak begitu baik, ia berhasil memenangi balapan di Mugello dan Assen dari posisi pole. Ia juga sempat kompetitif di sirkuit Barcelona, tetapi mendapat penalti karena menyalip Yuki Takahashi saat bendera kuning dikibarkan. Meski mengalami beberapa kendala, ia berhasil menambah satu kemenangan di Aragon dan mengakhiri musim di posisi ke-3 klasemen.

Musim 2011 menunjukkan pasang surut dalam karier Iannone. Meskipun ia menjadi satu-satunya pembalap selain Stefan Bradl dan Marc Marquez yang memenangkan lebih dari satu balapan, ketidakkonsistenan dalam hasil kualifikasi membuatnya sering berada di luar 10 besar. Namun, berkat usaha kerasnya, Iannone menutup musim dengan menempati peringkat ketiga setelah mengalahkan Alex de Angelis di seri Valencia.

Pada 2012, Iannone tetap di Moto2 dan finis kedua di Grand Prix Qatar. Setelah beberapa balapan dengan hasil fluktuatif, ia akhirnya mencatat kemenangan pertamanya musim itu di Grand Prix Catalunya. Pada balapan di Mugello, Iannone merayakan kemenangan di kandangnya dengan mengenakan kostum pemadam kebakaran, yang membuatnya semakin dikenal karena perayaan uniknya.


3. Karier di MotoGP dan Bergabung dengan Tim Pramac Ducati

Pembalap Team Go Eleven Ducati, Andrea Iannone. (Team Go Eleven)

Pada 2011, Iannone mendapat kesempatan untuk mencoba motor Ducati bersama tim Pramac, menggantikan Loris Capirossi. Meski sempat mempertimbangkan opsi lain, Iannone akhirnya memutuskan tetap berlaga di Moto2 untuk musim 2012. Tahun 2013 menjadi tahun pertamanya di MotoGP, di mana ia resmi bergabung dengan Pramac Ducati bersama Ben Spies sebagai rekan satu timnya.

Performa Iannone di MotoGP semakin mematangkan reputasinya sebagai pembalap yang berani mengambil risiko dengan gaya balap agresif. Ia terus berupaya meraih hasil terbaik di tengah persaingan ketat dengan para pembalap papan atas.


4. Bergabung dengan Suzuki dan Berkompetisi Bersama Gresini Racing

Pada 2017 hingga 2019, Iannone bergabung dengan tim Suzuki Ecstar di kelas MotoGP. Di Suzuki, ia kembali menunjukkan gaya balapnya yang penuh semangat, yang membuatnya terus dikenal dengan julukan "The Maniac." Pada tahun 2019, Iannone bergabung dengan Gresini Racing bersama Aleix Espargaro, mengukuhkan kariernya di kelas tertinggi balap motor dengan pengalaman bersama beberapa tim besar.


5. Julukan Unik

Sepanjang kariernya, Iannone terkenal dengan berbagai julukan unik. Mulai dari "The Incredible Ianhulk" di Sirkuit Misano pada 2010, hingga "Crazy Joe" dan "Maniac Joe" pada 2012, julukan tersebut menunjukkan karakter agresifnya di lintasan.

Saat berlaga di Mugello, ia pernah mengenakan kostum mirip pemadam kebakaran, yang membuatnya mendapat julukan "Joe the Firefighter." Julukan "The Maniac" pun kemudian melekat dalam dirinya, menjadi ikon yang membedakan gaya balap Iannone dari yang lain.


Mengapa Andrea Iannone dijuluki The Maniac?

Andrea Iannone dijuluki "The Maniac" karena gaya balapnya yang agresif dan penuh semangat, serta manuver-manuver berani yang sering ia lakukan di lintasan.


Apa prestasi Andrea Iannone di kelas Moto2?

Momen Andrea Iannone merasakan podium pertama di ajang World Superbike 2024. (X/World Superbike)

Iannone berhasil menempati posisi ke-3 di klasemen akhir Moto2 pada musim 2010 dan 2011, serta mencatat beberapa kemenangan di Mugello, Assen, dan Aragon.


Andrea Iannone pernah bergabung dengan tim mana saja pada ajang MotoGP?

Iannone pernah berkompetisi di MotoGP bersama Pramac Ducati, kemudian Suzuki Ecstar, dan terakhir dengan Gresini Racing.


Bagaimana perjalanan awal Andrea Iannone di balap motor?

Iannone memulai karier dari balap pocket bike, kemudian berpartisipasi di kejuaraan Italia dan Spanyol sebelum bergabung di Grand Prix 125cc pada 2005.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya