5 Pernyataan Presiden Prabowo saat Resmikan GSN, Minta Izin Kunker ke Luar Negeri hingga Sisishkan Uang

Presiden Prabowo Subianto meresmikan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) pada Sabtu 2 November 2024 di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta dan menyampaikan sejumlah hal. Apa saja?

oleh Devira Prastiwi diperbarui 03 Nov 2024, 13:30 WIB
Dalam struktur keorganisasian Gerakan Solidaritas Nasional atau GSN, Presiden Prabowo Subianto ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pembina. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto meresmikan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) pada Sabtu 2 November 2024 di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta.

GSN merupakan hasil gagasan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Prabowo juga didapuk sebagai Ketua Dewan Pembina GSN. Turut hadir pula Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, para menteri kabinet merah putih, Kapolri hingga para Ketua Umum KIM.

Dalam kesempatan itu, ada sejumlah hal yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto. Salah satunya Prabowo menyatakan acara tersebut adalah reuni relawan dan TKN yang berjuang selama Pilpres 2024.

"Ini salah satu langkah untuk mengumpulkan para relawan, dan tokoh organisasi yang membela perjuangan kita. Kesempatan kita untuk reuni, kesempatan untuk saya untuk mengucapkan terima kasih kepada seluruh relawah di seluruh Indonesia di mana pun berada," ujar Presiden Prabowo dalam sambutannya, Sabtu 2 November 2024.

Menurut Prabowo, akan sayang sekali bila TKN dengan relawan sangat besar dibubarkan begitu saja. Kemudian, Prabowo kembali mengingatkan para menteri dan seluruh jajarannya untuk tidak jalan-jalan keluar negeri ataupun study banding.

"Menteri jangan terlalu banyak anggotamu jalan-jalan keluar negeri. Kalau jalan keluar negeri pakai uang sendiri boleh. Kurangi seminar-seminar apa itu kunker, study banding, mau study apa lagi? Kalian sudah tahu masalahnya, enggak usah terlalu banyak study-study," papar dia.

Selain itu, Prabowo Subianto meminta anak buahnya menyumbangkan uang Rp100 ribu perbulan untuk membantu menyekolahkan anak kurang mampu. Ia menyebut, apabila satu orang menyumbang Rp1,2 juta per tahun, maka hal itu sama saja bisa menyekolahkan satu anak.

"Jadi kalau diantara kita bisa menyisihkan Rp1,2 juta satu tahun saja, berarti Rp100 ribu sebulan, itu sudah bisa menyekolahkan satu anak," kata Prabowo.

Berikut sederet pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang disampaikan saat meresmikan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) pada Sabtu 2 November 2024 di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta dihimpun Tim News Liputan6.com:

 


1. Resmikan GSN, Sebut Agar TKN Tidak Bubar Begitu Saja

Deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional atau disingkat GSN merupakan rangkaian acara strategis Presiden Prabowo Subianto setelah pembekalan Kabinet Merah Putih di Magelang, Jawa Tengah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Presiden Prabowo Subianto meresmikan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) pada Sabtu 2 November 2024. GSN merupakan hasil gagasan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Prabowo juga didapuk sebagai Ketua Dewan Pembina GSN.

Acara yang digelar di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno itu turut dihadiri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, para menteri kabinet merah putih, Kapolri hingga para Ketua Umum KIM.

Dalam sambutannya, Prabowo menyatakan acara hari ini adalah reuni relawan dan TKN yang berjuang selama Pilpres 2024

"Ini salah satu langkah untuk mengumpulkan para relawan, dan tokoh organisasi yang membela perjuangan kita. Kesempatan kita untuk reuni, kesempatan untuk saya untuk mengucapkan terima kasih kepada seluruh relawah di seluruh Indonesia di mana pun berada," kata Prabowo dalam sambutannya, Sabtu 2 November 2024.

Menurut Prabowo, akan sayang sekali bila TKN dengan relawan sangat besar dibubarkan begitu saja.

"Maksud dan tujuan usulan saya TKN yang tadinya jaringan organisasi cukup besar masif tidak bubar begitu saja, karena perjuangan kita belum selesai. Perjuangan kita adalah untuk bergerak bersama menuju Indonesia yang kita cita-citakan, Indonesia emas?," ucap dia.

 


2. Minta Izin Kunker ke Luar Negeri, Tegaskan Bukan Jalan-jalan

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo Subianto meminta Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) tidak sering membuat acara seremonial. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Presiden Prabowo Subianto kembali mengingatkan para menteri dan seluruh jajarannya untuk tidak jalan-jalan keluar negeri ataupun study banding.

"Menteri jangan terlalu banyak anggotamu jalan-jalan keluar negeri. Kalau jalan keluar negeri pakai uang sendiri boleh. Kurangi seminar-seminar apa itu kunker, study banding, mau study apa lagi? Kalian sudah tahu masalahnya, enggak usah terlalu banyak study-study," kata Prabowo.

Prabowo mengaku dirinya sangat senang mengurusi dalam negeri, namun pekan depan ia terpaksa keluar negeri lantaran harus menghadiri acara KTT G-20, hingga undangan dari China dan Amerika Serikat.

Meski demikian, dia menyebut ini bukan sekedar jalan-jalan.

"Demi rakyat harus saya berangkat ke situ. Saya minta izin, bukan Prabowo jalan-jalan keluar negeri, saya lebih suka dalam negeri, saya lebih suka urus saudara sekalian," kata Prabowo.

 


3. Beri Alasan Kunker ke Luar Negeri Karena Tiongkok dan Amerika Undang, Tak Berani Menolak

Tujuan kehadiran Gerakan Solidaritas Nasional atau GSN untuk membantu dan mendukung pemerintah menjadi bangsa yang sejahtera, bangsa yang mandiri, maju, dan berkesinambungan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Lalu, Presiden Prabowo Subianto menyatakan menerima banyak undangan kenegaraan sehingga membuatnya terpaksa melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke luar negeri. Apalagi yang mengundang kali ini adalah Tiongkok dan Amerika Serikat, sehingga ia tak mampu menolak.

"Salah satu kewajiban pertama harus berangkat ke APEC, ke G20, diundang ke Tiongkok, begitu diundang ke Tiongkok, Amerika juga undang. Waduh, ini dua-dua kekuatan besar undang, ya enggak berani saya nolak. Demi rakyat, harus saya berangkat ke situ," ucap dia.

Oleh karena itu, ia mastikan dirinya tidak sengaja kunker hanya untuk jalan-jalan keluar negeri, melainkan tugas negara.

"Jadi saya minta izin, bukan Prabowo jalan-jalan ke luar negeri ya. Saya lebih suka di dalam negeri, saya lebih suka mengurus saudara-saudara sekalian. Tapi untuk rakyat, saya juga harus berhubungan baik dengan semua negara," kata dia.

Apalagi, kata Prabowo, dirinya mengambil sikap bahwa seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak.

"Saya katakan kepada mereka kita ingin jadi tetangga yang baik kita ingin jadi mitra yang baik, we want to be your friend, we want to be your partner, but we will not be your peon, kita tidak akan menjadi kacung kalian," tegas Prabowo Subianto.

 


4. Mengaku Akan Bagikan Becak Listrik Secara Gratis

Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) bertujuan membangun semangat perjuangan, persatuan, dan solidaritas nasional. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Selain itu, Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan pemerintah tekah menyiapkan becak listrik dan bisa segera dibagikan ke masyarakat. Untuk produksinya, ia sudah meminta PT LEN untuk memproduksi becak tersebut.

"Saya juga bekerja sama dengan industri pertahanan kita, dengan PT LEN, kita sudah bikin becak listrik dan akan kita bagikan bertahap," ungkap Prabowo.

Menurut Ketua Umum Gerindra ini, untuk tahap awal telah diproduksi 1.000 becak dan jumlah itu akan terus bertambah.

"Sudah hampir 1.000 dibangun, dan akan dibagikan terus," kata Prabowo.

Rencananya, becak listrik gratis akan dibagikan kepada tukang becak yang telah berusia lansia.

"Kita prioritaskan warga negara yang menarik becak di atas 60 tahun kita prioritaskan kasih sepeda listrik," terang Prabowo.

 


5. Minta HIPMI Bantu Sisihkan Uang, untuk Sekolahkan Anak Kurang Mampu

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto memberi pidato pada acara deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Gung Karno, Senayan, Jakarta. Sabtu (2/11/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Presiden Prabowo Subianto meminta anak buahnya menyumbangkan uang Rp100 ribu perbulan untuk membantu menyekolahkan anak kurang mampu.

Ia menyebut, Apabila satu orang menyumbang Rp1,2 juta per tahun, maka hal itu sama saja bisa menyekolahkan satu anak.

"Jadi kalau diantara kita bisa menyisihkan Rp1,2 juta satu tahun saja, berarti Rp100 ribu sebulan, itu sudah bisa menyekolahkan satu anak," kata Prabowo.

Menurut Prabowo, APBN ke depan siap memberi makan bergizi gratis, namun untuk anak tak bersekolah butuh bantuan semua pihak membantu pemerintah.

"APBN nanti insyaallah kita kerahkan untuk makan bergizi tapi untuk pakaian masih ada jutaan anak kita yang tidak punya pakaian orang tuanya sulit untuk memberi pakaian untuk anaknya karena itu dia tidak bisa sekolah," tuturnya.

Oleh karena itu, ia meminta HIPMI turun tangan membantu pemerintah menyekolahkan anak kurang mampu.

"Di sini banyak HIPMI kan, HIPMI banyak, Bahlil kan banyak rekan rekanmu disini, coba panitia saya minta difoto anggota HIPMI semua di sini," sambungnya.

"Jadi saudara-saudara jangan terlalu banyak kita seminar, jangan terlalu banyak omon-omon, sekarang aksi-aksi," tandas Prabowo.

Infografis Kabinet Prabowo Cita Rasa Jokowi. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya