Sekilas Mirip, Ketahui Beda Gejala Stroke dengan Bell's Palsy

Salah satu gejala stroke pada area wajah adalah senyum tidak simetris atau mencong satu sisi. Sementara itu, ada juga penyakit lain yakni bell's palsy yang bikin area wajah lumpuh sebelah.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 03 Nov 2024, 18:00 WIB
Beda gejala stroke dengan bell's palsy pada area wajah.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu gejala stroke pada area wajah adalah senyum tidak simetris atau mencong satu sisi. Sementara itu, ada juga penyakit lain yakni bell's palsy yang bikin area wajah lumpuh sebelah.

Lalu, apa beda gejala stroke dan bell's palsy? Banyak orang awam yang mengalami kondisi salah satu tersebut dan bingung. 

Dokter spesialis neurologi Sahat Aritonang menerangkan bahwa bell's palsy adalah kondisi dimana yang diserang adalah saraf ketujuh bagian perifer atau tepi di area wajah. Sementara itu, pada gejala stroke bisa juga kena saraf ketujuh tapi biasanya disertai dengan keluhan lain seperti kelemahan anggota gerak, masalah penglihatan.

"Sementara pada bell's palsy hanya saraf wajah saja (yang terdampak)," kata Sahat.

Untuk membedakan, dokter biasanya akan meminta pasien untuk mencoba menutup mata dan mengangkat alis.

"Pada stroke, kita suruh tutup kedua mata nah bisa tuh kedua mata menutup. Lalu, kita suruh mengangkat alis, alis bisa terangkat sempurna," katanya lagi.

Sementara itu pada gejala bell's palsy hal tersebut hanya bisa dilakukan salah satu sisi saja.

"Biasanya hanya separuh yang bisa. Misal kita minta tutup mata, satu mata tidak bisa menutup. Lalu, minta alis terangkat, ada satu sisi yagn tidak bisa terangkat," jelas dokter yang sehari-hari praktik di RS Pondok Indah Bintaro Jaya menjawab pertanyaan Liputan6.com dalam sesi interview pekan lalu.

Bell's palsy akan berdampak pada total separuh wajah yang lumpuh. Sementara, stroke hanya bagian wajah bawah mata hingga bibir yang perot.

 


Sama-Sama Harus Segera ke RS

Bila muncul gejala di atas, baik stroke dan bell's palsy harus segera ke rumah sakit.

"Baik stroke dan bell's palsy makin cepat diobati akan lebih cepat pulih," katanya.

Terutama pada stroke yang memiliki golden period yakni 3,5 jam sampai 4 jam usai gejala.

"Itu waktu paling bagus melakukan trombolotik, bisa diberikan obat yang bisa dihancurkan penyumbatan (pada kasus stroke iskemik/penyumbatan pembuluh darah)," katanya.


Apa Itu Stroke?

Stroke adalah suatu keadaan dimana ditemukan tanda-tanda klinis yang berkembang cepat berupa gangguan saraf sebagian atau menyeluruh.

Kondisi ini dapat memberat dan berlangsung selama 24 jam atau lebih dan atau dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler atau pembuluh darah.

Jenis stroke ada dua: penyumbatan pembuluh darah (stroke iskemik) dan pecah pembuluh darah (stroke hemoragik)


Apa Itu Bell's Palsy?

Bell's Palsy / Sumber: Wikimedia

Bell's palsy adalah suatu kondisi yang menyebabkan kelemahan tiba-tiba pada otot-otot di satu sisi wajah. Dalam kebanyakan kasus, kelemahan bersifat sementara dan meningkat secara signifikan selama berminggu-minggu. 

Hingga kini belum diketahui penyebab bell's palsy, tapi sering kali dikaitkan dengan infeksi virus. Mulai dari virus cacar hingga gondok, disinyalir dapat menjadi pemicu dan faktor penyebab bell's palsy. Para ahli menduga hal itu disebabkan oleh pembengkakan dan peradangan pada saraf yang mengontrol otot-otot di satu sisi wajah, akibat reaksi yang terjadi setelah infeksi virus.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya