Apakah Hubungan Anda Sehat? Ini 5 Indikasi yang Harus Diwaspadai

Apakah Anda berusaha mempertahankan hubungan yang tidak sehat dengan harapan mencapai tahap yang lebih serius, tetapi komunikasi justru semakin renggang?

oleh Mochamad Rizal Ahba Ohorella diperbarui 04 Nov 2024, 10:54 WIB
Toxic Relationship | pexels.com/@polina-zimmerman

Liputan6.com, Jakarta Menjaga hubungan yang sehat adalah aspek penting dalam kehidupan setiap individu. Hubungan yang sehat memberikan dukungan emosional, rasa aman, dan kebahagiaan bagi kedua belah pihak. Namun, tidak semua hubungan berjalan mulus, dan ada kalanya hubungan tersebut mulai menunjukkan tanda-tanda merenggang.

Memahami tanda-tanda ini dapat membantu dalam mengambil keputusan yang tepat demi kesejahteraan emosional dan mental. Terkadang, hubungan yang awalnya harmonis dapat berubah menjadi sumber stres dan ketidakpuasan. Berbagai faktor, seperti komunikasi yang buruk, kurangnya kepercayaan, atau perbedaan nilai yang mendasar, dapat mempengaruhi kualitas hubungan.

Mengenali tanda-tanda awal bahwa hubungan tidak lagi sehat dapat menjadi langkah awal untuk menentukan apakah perlu memperbaiki hubungan tersebut atau mempertimbangkan untuk mengakhirinya demi kebaikan bersama, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (4/11/2024).


1. Keterikatan Cinta Berlebihan

kasih sayang hak cipta pexels/Alena Darmel

Keterikatan emosional dalam hubungan romantis bervariasi antara individu. Beberapa orang dapat menyeimbangkan waktu mereka antara berbagai aspek kehidupan, sementara yang lain mungkin lebih terfokus pada pasangan, mengabaikan tindakan lain yang penting. Ketergantungan yang berlebihan pada pasangan dapat mengembangkan kebiasaan tidak sehat, seperti merasa harus selalu bersama untuk bahagia.

Meskipun menunjukkan kasih sayang itu penting, setiap individu membutuhkan waktu dan ruang pribadi. Memahami dan menghargai kebutuhan ini adalah esensial, dan jika pasangan tidak dapat menghormatinya, mungkin perlu mempertimbangkan kembali kelanjutan hubungan tersebut.


2. Terbatas karena Hilangnya Kepercayaan

perpisahan/hak cipta pexels/ proyek RDNE Stock

Kepercayaan adalah fondasi penting dalam hubungan yang sehat. Ketika kepercayaan hilang, hubungan dapat berubah menjadi penuh kecurigaan dan kontrol berlebihan, yang ditandai dengan perasaan tertekan atau diawasi oleh pasangan.

Jika pasangan selalu ingin mengetahui lokasi, interaksi sosial, atau mulai membatasi hubungan sosial, ini bisa menjadi tanda kontrol yang tidak sehat. Ketegangan dan konflik yang tidak perlu sering kali muncul ketika kepercayaan hilang, dan mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungan mungkin diperlukan demi kesehatan mental dan emosional.


3. Tindakan Kasar Terjadi

gambar pertengkaran/copyright pexels/ RDNE Stock project

Indikasi bahwa sebuah hubungan tidak sehat dan perlu diakhiri adalah adanya perilaku kasar, baik fisik, emosional, maupun psikologis. Kekasaran bisa berupa pelecehan verbal, manipulasi emosional, atau kontrol yang merendahkan harga diri.

Pasangan yang kasar sering mengendalikan dengan rasa takut, penghinaan, atau ancaman. Jika merasa tidak aman atau terintimidasi, jangan abaikan sinyal-sinyal ini, karena perilaku kasar adalah tanda pasti bahwa hubungan tersebut harus diakhiri demi keamanan dan kesejahteraan diri.


4. Kurangnya Komunikasi dan Kesulitan Manajemen Waktu

Ilustrasi toxic relationship (pexels.com/keira burton).

Komunikasi adalah elemen kunci dalam menjaga hubungan tetap harmonis. Ketika komunikasi menurun, seperti sering terjadi kesalahpahaman atau merasa diabaikan, ini bisa menjadi tanda adanya masalah serius dalam hubungan. Selain itu, kurangnya pengaturan waktu yang baik dan jarangnya pertemuan dapat membuat hubungan sulit dipertahankan.

Jika pasangan terlihat menghindar atau tidak lagi berusaha meluangkan waktu, ini bisa menandakan bahwa hubungan tersebut bukan lagi prioritas. Hubungan yang sehat memerlukan komunikasi yang baik dan waktu berkualitas bersama, dan jika kedua aspek ini hilang, mungkin saatnya mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungan.


5. Timbulnya Perilaku Manipulatif

gambar masa muda/copyright pexels/Vija Rindo Pratama

Manipulasi dalam hubungan sering kali menandakan kurangnya rasa hormat dari pasangan. Orang yang manipulatif cenderung memutarbalikkan kenyataan dan membuat seseorang merasa bersalah atas apa yang bukan kesalahannya. Ini dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan diri dan membuat seseorang mempertanyakan nilai dirinya.

Hubungan yang diwarnai manipulasi cenderung tidak sehat dan dapat merusak kesejahteraan mental. Jika sering mengalami manipulasi, baik melalui kata-kata atau tindakan, ini adalah tanda bahwa hubungan tersebut tidak sehat.

Manipulasi merupakan bentuk kontrol yang menghancurkan rasa percaya diri, dan hubungan semacam ini jarang bertahan lama. Meskipun sulit untuk mengakhiri hubungan yang sudah lama, penting untuk mengenali tanda-tanda ini dan menjauh dari hubungan yang merugikan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya