Waspada Peningkatan Kasus Gondongan dan Cacar Air di Sekolah, Ini Saran Pakar Kesehatan

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama menekankan bahwa kemunculan penyakit gondongan dan cacar air yang meningkat secara bersamaan di kalangan pelajar patut diwaspadai.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 04 Nov 2024, 10:13 WIB
Ilustrasi gondongan dan cacar air pada anak. (Foto: Unsplash/Atoms)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama menyoroti pentingnya respons cepat dan terkoordinasi dari pemerintah untuk menangani kasus gondongan dan cacar yang akhir-akhir ini menginfeksi sejumlah pelajar di Indonesia.

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu menekankan bahwa kemunculan dua penyakit yang meningkat secara bersamaan patut diwaspadai.

"Perlu dijawab pertanyaan, kenapa kok di waktu yang kurang lebih sama maka bisa ada dua penyakit menular yang sama-sama meningkat, padahal ke dua penyakit ini penyebabnya berbeda dan yang diserang juga alat tubuh yang berbeda pula," tutur Tjandra melalui pesan singkat kepada Liputan6.com.

Menurutnya, kemungkinan terjadi peningkatan kasus bisa disebabakan oleh beberapa faktor, termasuk perubahan pola penyakit atau peningkatan sensitivitas surveilans di lapangan yang memicu laporan lebih banyak kasus. Oleh karena itu, beliau menyarankan agar pihak otoritas kesehatan segera melakukan penyelidikan epidemiologis menyeluruh untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.

Langkah-langkah Strategis Penanganan Gondongan dan Cacar Air

Untuk menghadapi peningkatan kasus ini, Tjandra menyarankan empat langkah yang perlu segera diambil:

1. Penyelidikan Epidemiologis Mendalam: Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan penyelidikan epidemiologis (PE) mendalam untuk mengetahui penyebab pasti dari peningkatan kasus ini dan untuk mengidentifikasi pola penularan yang mungkin terjadi.

2. Analisis Perubahan Pola Penyakit: "Apakah peningkatan ini disebabkan oleh perubahan pola penyakit di Indonesia atau karena adanya peningkatan sensitivitas surveilans?" Tjandra menekankan bahwa penting untuk mendapatkan jawaban jelas dari analisis ini guna merumuskan respons yang tepat.

3. Penyampaian Informasi kepada Publik: Tjandra mengingatkan bahwa pemerintah perlu memberikan informasi yang akurat dan transparan terkait perkembangan ini, agar masyarakat tetap waspada tetapi tidak panik. Informasi yang jelas akan membantu masyarakat mengambil tindakan pencegahan yang tepat.

4. Perawatan Optimal untuk Anak yang Sakit: Anak-anak yang terjangkit gondongan atau cacar air harus segera mendapatkan penanganan medis yang optimal agar bisa pulih dengan baik dan meminimalisir risiko penularan. 

 


Fakta Penting Seputar Gondongan dan Cacar Air

Meskipun keduanya penyakit menular yang perlu ditangani serius, gondongan dan cacar air umumnya termasuk ringan dan jarang berkembang menjadi parah. Tjandra menyebutkan lima fakta penting yang perlu diketahui:

1. Penyakit Utamanya pada Anak-anak: Gondongan dan cacar air sering menyerang anak-anak, dengan gejala utama seperti demam dan rasa tidak nyaman.

2. Mudah Menular: Keduanya mudah menular melalui droplet atau kontak langsung, sehingga rawan menyebar cepat di lingkungan seperti sekolah.

3. Umumnya Penyakit Ringan: Meski menular, kedua penyakit ini umumnya ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari hingga minggu.

4. Tersedia Vaksinasi: Vaksin untuk gondongan dan cacar air tersedia di Indonesia, meskipun belum masuk dalam program imunisasi nasional. Orang tua dapat mengakses vaksin ini di fasilitas kesehatan yang ada.

5. Peran Pengawasan Sekolah: Sekolah diharapkan menjadi pihak yang aktif dalam memantau kesehatan anak-anak untuk mencegah potensi penyebaran lebih luas.

 


Peran Pemerintah, Orang Tua, dan Sekolah dalam Pencegahan

Sebagai langkah pencegahan, Prof. Tjandra menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, orangtua, dan pihak sekolah dalam menjaga kesehatan anak-anak:

Pemerintah: Memastikan situasi kesehatan terkendali dan segera mengambil tindakan preventif melalui program-program kesehatan serta mempersiapkan layanan kesehatan yang dibutuhkan.

Orangtua: Memperhatikan gejala pada anak, seperti demam, bengkak di wajah (untuk gondongan), atau munculnya ruam (untuk cacar air), dan segera membawanya ke fasilitas kesehatan jika muncul gejala tersebut.

Pihak Sekolah: Guru dan staf sekolah diharapkan waspada terhadap munculnya gejala pada siswa. Jika ada beberapa siswa yang menunjukkan gejala, segera melapor dan berkoordinasi dengan Puskesmas atau petugas kesehatan terdekat untuk mencegah penularan lebih lanjut.

Tjandra berharap kasus gondongan dan cacar air dapat segera tertangani dengan kolaborasi erat antara pemerintah, masyarakat, serta fasilitas kesehatan.

"Semoga masalah dua penyakit yang ada sekarang ini segera dapat diatasi dengan baik, apalagi ini terjadi pada 100 hari pertama pemerintah baru kita sekarang ini," tutunya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya