Liputan6.com, Jakarta - Nama James Van Der Beek pernah berjaya, termasuk di Indonesia, saat membintangi serial Dawson's Creek bersama Katie Holmes. Setelah lama tak terdengar kabarnya, ia tiba-tiba mengumumkan mengidap kanker kolorektal.
Diagnosis dokter itu kemudian disampaikan kepada keluarga dan kerabatnya lewat unggahan di media sosial. Hal itu ternyata berjalan di luar rencana awalnya.
Advertisement
Sebelumnya, pemeran Dawson Leery dalam serial remaja yang populer di akhir 90an itu akan mengabari orang-orang dekatnya untuk memberitahukan soal kanker kolorektalnya secara personal. Ia juga berencana untuk membahasnya secara panjang lebar dengan People untuk meningkatkan kesadaran dengan menceritakan kisahnya dengan caranya sendiri.
"Tetapi, rencana itu harus diubah pagi ini ketika saya diberi tahu bahwa sebuah tabloid akan menerbitkan berita tersebut," tulisnya dalam unggahan Instagram pada Minggu, 3 November 2024, waktu AS, atau Senin (4/11/2024), waktu Indonesia.
Ia menyebut bahwa tidak ada panduan tentang cara memberi tahu diagnosis kankernya kepada orang lain. Ia sebelumnya memilih tidak memberitahukan kondisinya kecuali kepada keluarga intinya saja. Sebelum berita beredar, ia bahkan sudah mulai menjalani perawatan dan pengobatan.
"Saya berada di tempat yang baik dan merasa kuat. Ini adalah proses yang cukup menantang dan saya akan memberitahu Anda lebih lanjut saat saya siap," imbuhnya.
"Tidak ada yang terjadi dalam proses ini sesuai dengan waktu yang saya inginkan... Tetapi kami menerimanya, mengambil setiap kejutan sebagai tanda, menunjuk kami menuju takdir yang lebih besar daripada yang akan kami temukan tanpa campur tangan ilahi," Van Der Beek menyimpulkan.
Apa Itu Kanker Kolorektal?
Bersama dengan pernyataan itu, Van Der Beek membagikan kompilasi video foto dirinya sendiri dan anak-anaknya, diiringi Autumn Breeze oleh Richard LaForge. Dalam pernyataan eksklusif kepada PEOPLE sebelumnya pada Minggu, 3 November 2024, Van Der Beek berbagi berita kesehatan.
"Saya menderita kanker kolorektal. Saya telah berurusan dengan diagnosis ini secara pribadi dan telah mengambil langkah untuk mengatasinya, dengan dukungan keluarga saya yang luar biasa," katanya. "Ada alasan untuk optimis, dan saya merasa baik," tambah bintang Varsity Blues itu.
Kanker kolorektal dimulai di usus besar atau rektum, yang merupakan bagian dari usus besar dalam sistem pencernaan, menurut American Cancer Society. Mengutip kanal Health Liputan6.com, kanker yang juga dikenal sebagai kanker usus besar itu merupakan jenis kanker penyebab kematian nomor dua terbesar di dunia dengan jumlah 915.880 kasus, menurut data Globocan pada 2020.
Di Indonesia, kanker kolorektal menjadi jenis kanker tertinggi kedua pada pria. Jumlah kasus baru kanker kolorektal mencapai 30.017. Laporan Globocan itu tentu menjadi peringatan bagi para pria untuk lebih memperhatikan kesehatan tubuh, terutama saluran pencernaan.
Advertisement
Masih Aktif Bekerja
Van Der Beek masih tetap aktif bekerja di sela perawatan kakernya. Ia baru-baru ini muncul dalam episode Walker dan ia berikutnya akan membintangi Sidelined: The QB and Me, sebuah film orisinal Tubi yang akan keluar pada 29 November 2024. Van Der Beek juga memprioritaskan waktu bersama keluarganya, istri Kimberly Van Der Beek dan keenam anak mereka: Olivia, Joshua, Annabel, Emilia, Gwendolyn dan Jeremiah.
Bulan depan, Van Der Beek akan muncul di The Real Full Monty, sebuah acara khusus berdurasi dua jam dengan sekelompok selebriti pria termasuk Taye Diggs, defensive tackle Kansas City Chiefs Chris Jones, dan juri Dancing with the Stars Bruno Tonioli, akan menanggalkan pakaian untuk meningkatkan kesadaran tentang pengujian dan penelitian kanker prostat, testis, dan kolorektal.
Acara yang terinspirasi dari film The Full Monty yang dinominasikan Oscar pada 1997, akan diproduseri eksekutif oleh Anthony Anderson. The Real Full Monty dijadwalkan tayang perdana pada 9 Desember 2024.
Faktor Risiko Penyebab Kanker Kolorektal
Seperti semua jenis kanker, kanker kolorektal terjadi ketika sel-sel di dalam tubuh tumbuh secara tidak normal dan membentuk tumor. Seiring waktu, tumor ini akan berkembang dan merusak jaringan sehat di sekitarnya.
dr. Handy Wing, Sp.B Subsp.BD (K) (Spesialis Bedah - Subspesialis Bedah Digestif) di RS EMC Alam Sutera mengungkapkan belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan sel-sel tersebut berkembang tidak terkendali. Namun, ada faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker kolorektal.
- Berusia 50 tahun atau lebih
- Memiliki riwayat penyakit kanker atau polip kolorektal
- Memiliki keluarga yang pernah mengalami kanker atau polip kolorektal
- Memiliki keluarga dengan riwayat kanker kolorektal atau kanker payudara di bawah usia 50 tahun
- Menderita radang usus, baik kolitis ulseratif maupun penyakit Crohn
- Menderita diabetes
- Menderita obesitas atau berat badan berlebih
- Menjalani pola hidup tidak sehat, misalnya jarang mengonsumsi serat dan buah-buahan, kurang berolahraga, serta memiliki kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
- Menjalani radioterapi (terapi radiasi) di area perut
Advertisement