Cara Rebus Daging Biar Empuk: Teknik 5-30-7 Hemat Waktu dan Gas

Pelajari cara rebus daging biar empuk dengan teknik 5-30-7 yang hemat waktu dan gas. Dapatkan tips mengolah daging sapi agar cepat empuk dan tidak bau.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Nov 2024, 11:15 WIB
cara rebus daging biar empuk ©Ilustrasi dibuat AI

Liputan6.com, Jakarta Daging sapi merupakan salah satu bahan makanan yang banyak digemari karena rasanya yang lezat dan kandungan gizinya yang tinggi. Namun, tidak sedikit orang yang mengalami kesulitan dalam mengolah daging sapi agar menjadi empuk dan tidak berbau. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang cara rebus daging biar empuk menggunakan teknik 5-30-7 yang hemat waktu dan gas. Selain itu, kita juga akan mengulas berbagai tips dan trik untuk mengolah daging sapi agar hasilnya maksimal.


Persiapan Sebelum Merebus Daging

Sebelum memulai proses perebusan daging, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk memastikan hasil yang optimal:

  • Pilih daging sapi berkualitas baik dengan tekstur yang padat dan warna merah segar.
  • Potong daging melawan arah serat untuk memudahkan proses pengempukan.
  • Cuci daging dengan air mengalir untuk membersihkan kotoran dan darah yang menempel.
  • Siapkan panci berukuran cukup besar dengan tutup yang rapat untuk merebus daging.
  • Pastikan tersedia air bersih yang cukup untuk merendam seluruh bagian daging.

Persiapan yang baik akan membantu memaksimalkan hasil perebusan daging. Penting untuk memilih daging yang segar dan berkualitas baik, karena hal ini akan mempengaruhi tekstur dan rasa akhir masakan. Pemotongan daging melawan arah serat juga sangat penting, karena dapat membantu memecah serat-serat daging sehingga lebih mudah empuk saat direbus.

Selain itu, pembersihan daging sebelum direbus juga tidak boleh diabaikan. Namun, hindari mencuci daging terlalu lama atau merendamnya dalam air, karena hal ini dapat menghilangkan sebagian nutrisi dan rasa dari daging. Cukup bilas daging dengan air mengalir sebentar untuk membersihkan kotoran yang menempel.

Pemilihan panci yang tepat juga memegang peranan penting. Gunakan panci dengan ukuran yang cukup besar agar daging dapat terendam sepenuhnya dalam air. Pastikan juga panci memiliki tutup yang rapat untuk menjaga panas dan uap tetap di dalam selama proses perebusan.


Teknik 5-30-7 untuk Merebus Daging

Teknik 5-30-7 merupakan metode efektif untuk merebus daging agar cepat empuk dan hemat gas. Berikut langkah-langkah detail untuk menerapkan teknik ini:

  1. Masukkan potongan daging ke dalam panci berisi air dingin hingga seluruh bagian daging terendam.
  2. Nyalakan api kompor dan rebus daging selama 5 menit terhitung sejak air mulai mendidih.
  3. Setelah 5 menit, matikan api kompor dan tutup rapat panci. Biarkan daging tetap dalam panci tertutup selama 30 menit.
  4. Setelah 30 menit berlalu, nyalakan kembali api kompor dan rebus daging selama 7 menit terakhir.
  5. Matikan api dan daging siap untuk diolah lebih lanjut sesuai resep yang diinginkan.

Teknik 5-30-7 ini memanfaatkan prinsip pemanasan bertahap dan pemanfaatan panas sisa untuk mengempukkan daging. Pada 5 menit pertama, perebusan bertujuan untuk membuka pori-pori daging dan memulai proses pelunakan. Selama 30 menit berikutnya, panas yang tersimpan dalam panci tertutup akan terus bekerja mengempukkan daging tanpa perlu menggunakan api kompor. 7 menit terakhir berfungsi untuk memastikan daging benar-benar matang dan empuk sempurna.

Keunggulan utama dari teknik ini adalah efisiensi penggunaan energi. Dibandingkan dengan metode perebusan konvensional yang bisa memakan waktu berjam-jam, teknik 5-30-7 hanya membutuhkan total 12 menit penggunaan api kompor. Hal ini tentu saja dapat menghemat penggunaan gas atau listrik secara signifikan.

Selain itu, teknik ini juga membantu mempertahankan nutrisi dalam daging karena waktu perebusan yang relatif singkat. Proses pemanasan yang tidak terlalu lama mencegah hilangnya vitamin dan mineral yang sensitif terhadap panas.


Tips Tambahan Mengempukkan Daging

Selain menggunakan teknik 5-30-7, ada beberapa tips tambahan yang dapat membantu mengempukkan daging sapi:

  • Gunakan daun pepaya: Bungkus daging dengan daun pepaya selama 30 menit sebelum direbus. Enzim papain dalam daun pepaya membantu melunakkan serat daging.
  • Tambahkan nanas parut: Lumuri daging dengan nanas parut selama 15-20 menit sebelum diolah. Enzim bromelin dalam nanas efektif mengempukkan daging.
  • Manfaatkan jahe: Parut jahe dan oleskan pada permukaan daging. Diamkan selama 30 menit sebelum direbus untuk mendapatkan tekstur yang lebih lembut.
  • Gunakan cuka: Tambahkan sedikit cuka ke dalam air rebusan. Keasaman cuka membantu memecah serat-serat daging.
  • Tenderizer daging: Gunakan alat tenderizer atau palu daging untuk memukul-mukul permukaan daging sebelum direbus.

Penggunaan bahan-bahan alami seperti daun pepaya, nanas, dan jahe tidak hanya membantu mengempukkan daging, tetapi juga dapat menambah aroma dan cita rasa yang khas pada masakan. Namun, perlu diperhatikan bahwa penggunaan bahan-bahan ini sebaiknya tidak terlalu lama, karena dapat mempengaruhi tekstur daging secara berlebihan.

Cuka juga merupakan bahan yang efektif untuk mengempukkan daging. Selain membantu melunakkan serat daging, cuka juga dapat membantu mengurangi bau amis pada daging. Gunakan cuka dalam jumlah yang tepat, biasanya sekitar 1-2 sendok makan untuk setiap liter air rebusan.

Penggunaan alat tenderizer atau palu daging dapat membantu memecah serat-serat daging secara mekanis. Teknik ini sangat efektif terutama untuk potongan daging yang lebih tebal atau bagian yang cenderung alot. Namun, berhati-hatilah agar tidak terlalu keras memukul daging karena dapat merusak teksturnya.


Cara Menghilangkan Bau pada Daging

Bau amis atau tidak sedap pada daging sapi dapat mengurangi kenikmatan masakan. Berikut beberapa cara efektif untuk menghilangkan bau pada daging:

  • Rendam dalam air garam: Merendam daging dalam larutan air garam selama 15-30 menit dapat membantu mengurangi bau amis.
  • Gunakan perasan jeruk lemon: Lumuri daging dengan perasan jeruk lemon dan diamkan selama 10-15 menit sebelum diolah.
  • Tambahkan daun salam: Masukkan beberapa lembar daun salam ke dalam air rebusan untuk memberikan aroma segar dan mengurangi bau tidak sedap.
  • Manfaatkan bawang putih: Geprek beberapa siung bawang putih dan tambahkan ke dalam air rebusan untuk menetralisir bau daging.
  • Gunakan kunyit: Parut sedikit kunyit dan oleskan pada permukaan daging sebelum direbus untuk menghilangkan bau amis.

Perendaman dalam air garam merupakan metode tradisional yang efektif untuk mengurangi bau amis pada daging. Garam membantu menarik keluar cairan dari daging yang mungkin mengandung bakteri penyebab bau. Namun, jangan merendam terlalu lama karena dapat mempengaruhi tekstur daging.

Jeruk lemon tidak hanya membantu menghilangkan bau, tetapi juga dapat memberikan aroma segar pada daging. Asam sitrat dalam lemon juga membantu melunakkan serat daging. Alternatif lain, Anda bisa menggunakan jeruk nipis atau cuka apel jika tidak memiliki lemon.

Penggunaan rempah-rempah seperti daun salam, bawang putih, dan kunyit tidak hanya efektif menghilangkan bau tidak sedap, tetapi juga menambah cita rasa pada masakan. Kombinasi rempah-rempah ini juga dapat disesuaikan dengan selera dan jenis masakan yang akan dibuat.


Metode Alternatif Merebus Daging

Selain teknik 5-30-7, ada beberapa metode alternatif yang bisa digunakan untuk merebus daging sapi:

  • Metode slow cooking: Rebus daging dengan api kecil selama 2-3 jam untuk mendapatkan tekstur yang sangat lembut.
  • Penggunaan panci presto: Merebus daging menggunakan panci presto dapat menghemat waktu hingga 70% dibandingkan metode konvensional.
  • Teknik 17 menit: Rebus daging selama 17 menit, matikan api dan diamkan selama 5 menit, lalu rebus kembali selama 5 menit.
  • Metode marinasi: Rendam daging dalam campuran bumbu dan rempah selama beberapa jam sebelum direbus untuk meningkatkan kelembutan dan cita rasa.
  • Teknik blanching: Celupkan daging ke dalam air mendidih selama beberapa detik, lalu segera pindahkan ke air es sebelum direbus kembali.

Metode slow cooking sangat cocok untuk jenis daging yang lebih alot atau bagian yang memiliki banyak jaringan ikat. Meskipun membutuhkan waktu yang lebih lama, metode ini menghasilkan daging yang sangat lembut dan mudah terlepas dari tulang.

Penggunaan panci presto merupakan solusi cepat untuk mengempukkan daging. Tekanan tinggi dalam panci presto membantu memecah serat-serat daging dengan cepat. Namun, perlu berhati-hati dalam penggunaannya dan ikuti petunjuk keamanan yang ada.

Teknik 17 menit merupakan variasi dari teknik 5-30-7 yang lebih singkat. Metode ini cocok untuk potongan daging yang tidak terlalu tebal atau jenis daging yang lebih mudah empuk.

Marinasi sebelum perebusan dapat membantu meningkatkan kelembutan dan cita rasa daging. Gunakan campuran bumbu yang mengandung asam seperti yogurt, cuka, atau jus buah untuk hasil yang optimal.


Memilih Daging yang Tepat

Pemilihan daging yang tepat merupakan langkah awal yang penting untuk mendapatkan hasil masakan yang lezat. Berikut beberapa tips memilih daging sapi yang baik:

  • Perhatikan warna: Daging sapi segar berwarna merah cerah. Hindari daging yang berwarna terlalu gelap atau pucat.
  • Cek tekstur: Daging yang baik memiliki tekstur kenyal dan padat saat ditekan.
  • Perhatikan marbling: Pilih daging dengan sebaran lemak yang merata (marbling) untuk hasil yang lebih juicy.
  • Cium aromanya: Daging segar memiliki aroma khas tanpa bau tidak sedap atau asam.
  • Perhatikan tanggal kadaluarsa: Jika membeli daging kemasan, selalu cek tanggal kadaluarsanya.
  • Pilih bagian yang sesuai: Setiap bagian daging memiliki karakteristik berbeda. Pilih sesuai dengan jenis masakan yang akan dibuat.

Warna daging merupakan indikator penting kesegaran. Daging sapi segar biasanya berwarna merah cerah. Warna yang terlalu gelap bisa menandakan daging sudah lama disimpan, sementara warna pucat bisa menunjukkan daging kurang berkualitas atau berasal dari hewan yang stres.

Tekstur daging yang baik akan terasa kenyal dan padat saat ditekan. Daging yang lembek atau berair menandakan kualitas yang kurang baik atau mungkin sudah tidak segar.

Marbling atau sebaran lemak dalam daging sangat mempengaruhi kelezatan masakan. Daging dengan marbling yang baik akan menghasilkan masakan yang lebih juicy dan lezat. Namun, jika Anda memperhatikan kesehatan, pilih daging dengan marbling yang lebih sedikit.

Aroma daging segar seharusnya tidak menyengat atau berbau asam. Jika Anda mencium bau tidak sedap, sebaiknya hindari membeli daging tersebut.


Cara Menyimpan Daging dengan Benar

Penyimpanan daging yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas dan kesegarannya. Berikut beberapa tips menyimpan daging sapi:

  • Simpan dalam freezer: Untuk penyimpanan jangka panjang, simpan daging dalam freezer dengan suhu di bawah -18°C.
  • Gunakan wadah kedap udara: Bungkus daging dengan plastik wrap atau simpan dalam wadah kedap udara sebelum dimasukkan ke freezer.
  • Potong sesuai kebutuhan: Potong daging menjadi bagian-bagian kecil sesuai kebutuhan sekali masak sebelum disimpan.
  • Beri label: Beri label tanggal penyimpanan pada kemasan daging untuk memudahkan kontrol.
  • Thawing yang benar: Saat akan digunakan, lakukan thawing di dalam kulkas, bukan pada suhu ruang.
  • Hindari pembekuan ulang: Daging yang sudah di-thawing sebaiknya tidak dibekukan kembali.

Penyimpanan dalam freezer dapat mempertahankan kualitas daging hingga beberapa bulan. Namun, pastikan suhu freezer stabil dan tidak sering dibuka-tutup untuk mencegah fluktuasi suhu yang dapat mempengaruhi kualitas daging.

Penggunaan wadah kedap udara atau plastik wrap sangat penting untuk mencegah freezer burn, yaitu kondisi di mana daging mengalami dehidrasi dan oksidasi akibat terpapar udara dingin freezer secara langsung.

Memotong daging menjadi bagian-bagian kecil sebelum disimpan tidak hanya memudahkan saat akan memasak, tetapi juga membantu proses pembekuan yang lebih merata dan cepat.

Pelabelan tanggal penyimpanan sangat penting untuk memastikan rotasi penggunaan daging yang tepat. Gunakan daging yang lebih lama disimpan terlebih dahulu untuk menjaga kualitas.


Aneka Olahan Daging Empuk

Setelah berhasil mengempukkan daging, saatnya mengolahnya menjadi hidangan lezat. Berikut beberapa ide olahan daging sapi empuk:

  • Rendang: Hidangan khas Minang dengan bumbu rempah kaya dan santan.
  • Semur: Masakan berkuah kental dengan rasa manis gurih.
  • Sop: Hidangan berkuah segar dengan aneka sayuran.
  • Steak: Olahan daging panggang dengan tingkat kematangan sesuai selera.
  • Goulash: Masakan berkuah kental khas Hungaria dengan paprika sebagai bumbu utama.
  • Beef Stroganoff: Hidangan daging iris tipis dengan saus krim khas Rusia.
  • Sate: Potongan daging tusuk yang dibakar dengan bumbu kacang.

Rendang merupakan salah satu olahan daging sapi yang terkenal akan kelezatannya. Proses memasak yang lama dengan bumbu rempah yang kaya menghasilkan daging yang sangat empuk dan berasa. Rendang bahkan pernah dinobatkan sebagai hidangan terlezat di dunia oleh CNN Travel.

Semur merupakan hidangan yang cocok untuk pemula dalam memasak daging. Bumbu yang sederhana namun kaya rasa membuat semur menjadi hidangan yang disukai berbagai kalangan. Variasi semur bisa dibuat dengan menambahkan kentang, tahu, atau telur.

Sop daging merupakan pilihan yang tepat untuk hidangan yang lebih ringan namun tetap bergizi. Kombinasi daging empuk dengan aneka sayuran membuat sop menjadi hidangan yang seimbang nutrisinya.

Steak merupakan olahan daging yang populer di berbagai belahan dunia. Kunci dari steak yang lezat adalah pemilihan potongan daging yang tepat dan tingkat kematangan yang sesuai selera. Steak biasanya disajikan dengan kentang dan sayuran sebagai pendamping.


Kandungan Nutrisi Daging Sapi

Daging sapi tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan nutrisi penting bagi tubuh. Berikut beberapa kandungan nutrisi utama dalam daging sapi:

  • Protein: Daging sapi merupakan sumber protein berkualitas tinggi yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh.
  • Zat besi: Kandungan zat besi dalam daging sapi membantu mencegah anemia dan mendukung fungsi sel darah merah.
  • Vitamin B12: Nutrisi penting untuk fungsi saraf dan pembentukan sel darah merah.
  • Zinc: Mineral yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan penyembuhan luka.
  • Selenium: Antioksidan yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.
  • Kreatinin: Senyawa yang membantu produksi energi untuk fungsi otot.

Protein dalam daging sapi merupakan protein lengkap yang mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Protein ini sangat penting untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan, dan pembentukan enzim serta hormon.

Zat besi dalam daging sapi adalah jenis zat besi heme yang lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan zat besi dari sumber nabati. Konsumsi daging sapi secara teratur dapat membantu mencegah anemia, terutama bagi kelompok yang berisiko seperti wanita hamil dan atlet.

Vitamin B12 hanya ditemukan secara alami dalam produk hewani, termasuk daging sapi. Vitamin ini sangat penting untuk fungsi saraf dan pembentukan sel darah merah. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia dan masalah neurologis.

Meskipun kaya nutrisi, perlu diingat bahwa konsumsi daging sapi sebaiknya dalam jumlah yang seimbang sebagai bagian dari diet yang bervariasi. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko beberapa masalah kesehatan seperti penyakit jantung dan beberapa jenis kanker.


Kesalahan Umum Saat Merebus Daging

Meskipun terlihat sederhana, ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan saat merebus daging. Hindari kesalahan-kesalahan berikut untuk hasil yang optimal:

  • Merebus dengan api besar: Merebus daging dengan api terlalu besar dapat membuat bagian luar daging cepat matang sementara bagian dalam masih mentah.
  • Tidak membuang air rebusan pertama: Air rebusan pertama sering mengandung kotoran dan darah, sebaiknya dibuang dan diganti dengan air baru.
  • Menambahkan garam terlalu awal: Garam yang ditambahkan di awal perebusan dapat membuat daging menjadi keras.
  • Merebus terlalu lama: Perebusan yang terlalu lama dapat membuat daging menjadi hancur dan kehilangan nutrisi.
  • Tidak memperhatikan ukuran potongan: Potongan daging yang tidak seragam akan menghasilkan tingkat kematangan yang tidak merata.
  • Langsung memasak daging dari freezer: Daging yang masih beku akan sulit matang merata dan dapat mempengaruhi tekstur akhir.

Merebus daging dengan api yang terlalu besar adalah kesalahan yang sering terjadi. Hal ini dapat menyebabkan bagian luar daging cepat matang dan keras, sementara bagian dalam masih mentah. Gunakan api sedang atau kecil untuk hasil yang lebih baik.

Air rebusan pertama sering mengandung kotoran dan darah yang dapat mempengaruhi rasa dan penampilan masakan. Sebaiknya air ini dibuang dan diganti dengan air baru yang bersih untuk perebusan selanjutnya.

Penambahan garam di awal perebusan dapat menyebabkan daging menjadi keras karena garam menarik keluar cairan dari daging. Sebaiknya tambahkan garam menjelang akhir proses perebusan atau saat daging sudah hampir empuk.

Perebusan yang terlalu lama dapat membuat daging menjadi hancur dan kehilangan banyak nutrisi. Perhatikan waktu perebusan yang tepat sesuai dengan jenis dan ukuran daging yang digunakan.


Peralatan yang Dibutuhkan

Untuk mendapatkan hasil terbaik dalam merebus daging, diperlukan beberapa peralatan dasar. Berikut adalah daftar peralatan yang sebaiknya disiapkan:

  • Panci besar: Pilih panci dengan ukuran yang cukup besar untuk menampung daging dan air rebusan.
  • Pisau tajam: Diperlukan untuk memotong daging dengan presisi.
  • Talenan: Sebagai alas saat memotong daging.
  • Sendok sayur: Untuk mengaduk dan mengambil buih yang muncul saat merebus.
  • Saringan: Berguna untuk menyaring kotoran atau buih dari air rebusan.
  • Timer: Membantu mengatur waktu perebusan dengan tepat.
  • Termometer daging: Untuk memastikan suhu internal daging sudah mencapai tingkat kematangan yang diinginkan.

Panci yang digunakan sebaiknya memiliki dasar yang tebal untuk distribusi panas yang merata. Panci dengan tutup yang rapat juga penting untuk menjaga panas dan uap tetap di dalam selama proses perebusan.

Pisau yang tajam sangat penting untuk memotong daging dengan rapi. Pisau yang tumpul dapat merusak serat daging dan mempengaruhi tekstur akhir masakan. Pastikan untuk selalu mengasah pisau secara berkala.

Talenan yang digunakan sebaiknya terbuat dari bahan yang tidak menyerap air dan mudah dibersihkan, seperti plastik food grade atau kayu keras. Hindari menggunakan talenan yang sama untuk daging mentah dan bahan makanan lainnya untuk mencegah kontaminasi silang.

Sendok sayur dengan lubang-lubang kecil sangat berguna untuk mengambil buih yang muncul saat merebus daging. Buih ini sebaiknya dibuang karena dapat mempengaruhi kejernihan dan rasa kuah.


Kesimpulan

Merebus daging agar empuk dan tidak bau memang memerlukan teknik dan kesabaran. Namun, dengan menerapkan metode 5-30-7 dan tips-tips yang telah dibahas, Anda dapat menghasilkan daging yang lezat dan empuk tanpa membuang banyak waktu dan energi. Ingatlah bahwa kunci utama adalah konsistensi dalam menerapkan teknik yang tepat dan pemilihan bahan berkualitas. Dengan praktek yang rutin, Anda akan semakin mahir dalam mengolah daging sapi menjadi hidangan yang menggugah selera. Selamat mencoba dan semoga sukses dengan olahan daging sapi Anda!

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya