Cara Sholat Taubat Nasuha, Ini Panduan Lengkap Menuju Ampunan Allah SWT

Pelajari cara sholat taubat nasuha yang benar, lengkap dengan niat, tata cara, doa, dan keutamaannya. Temukan jalan menuju ampunan Allah SWT di sini.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Nov 2024, 10:36 WIB
cara sholat taubat nasuha ©Ilustrasi dibuat AI

Liputan6.com, Jakarta Dalam perjalanan hidup, setiap insan pasti pernah melakukan kesalahan dan dosa. Namun, Allah SWT Maha Pengampun dan selalu membuka pintu taubat bagi hamba-Nya yang ingin kembali ke jalan yang benar. Salah satu cara untuk memohon ampunan-Nya adalah melalui sholat taubat nasuha. Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang cara sholat taubat nasuha, mulai dari pengertian, tata cara, doa yang dibaca, hingga keutamaannya.


Memahami Makna Taubat Nasuha

Taubat nasuha merupakan bentuk penyesalan yang tulus dan murni atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Kata "nasuha" berasal dari bahasa Arab yang berarti "murni" atau "tulus". Dalam konteks taubat, nasuha mengandung arti bahwa seseorang benar-benar menyesali perbuatannya dan bertekad kuat untuk tidak mengulanginya lagi di masa depan.

Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin menjelaskan bahwa taubat nasuha memiliki tiga komponen utama:

  1. Penyesalan yang mendalam atas dosa yang telah dilakukan
  2. Meninggalkan dosa tersebut saat itu juga
  3. Tekad kuat untuk tidak mengulanginya di masa depan

Taubat nasuha bukan sekadar ucapan di bibir, melainkan sebuah proses transformasi batin yang melibatkan hati, pikiran, dan tindakan. Ini adalah langkah awal menuju perbaikan diri dan upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.


Dalil Tentang Keutamaan Taubat Nasuha

Allah SWT telah memerintahkan hamba-Nya untuk bertaubat dalam berbagai ayat Al-Quran. Salah satu ayat yang paling sering dirujuk terkait taubat nasuha adalah Surah At-Tahrim ayat 8:

 

Yā ayyuhallażīna āmanū tūbū ilallāhi taubatan naṣūḥā, 'asā rabbukum ay yukaffira 'ankum sayyi`ātikum wa yudkhilakum jannātin tajrī min taḥtihal-anhāru yauma lā yukhzillāhun-nabiyya wallażīna āmanū ma'ah, nūruhum yas'ā baina aidīhim wa bi`aimānihim yaqūlūna rabbanā atmim lanā nūranā wagfir lanā, innaka 'alā kulli syai`ing qadīr.

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Ayat ini menegaskan bahwa taubat nasuha memiliki keutamaan yang luar biasa, yaitu:

  • Penghapusan dosa-dosa
  • Jaminan masuk surga
  • Perlindungan dari kehinaan di hari kiamat
  • Cahaya yang akan menyinari jalan menuju surga

Selain itu, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:

"Tidaklah seseorang berbuat dosa lalu ia beranjak bersuci, melakukan sholat kemudian beristighfar meminta ampun kepada Allah kecuali Allah mengampuninya."

Hadits ini menunjukkan bahwa kombinasi antara bersuci, sholat, dan istighfar merupakan cara yang efektif untuk memohon ampunan Allah SWT.


Syarat-syarat Taubat Nasuha

Agar taubat yang dilakukan benar-benar menjadi taubat nasuha dan diterima oleh Allah SWT, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi:

  1. Ikhlas: Taubat harus dilakukan semata-mata karena Allah, bukan karena motif lain seperti rasa malu pada manusia atau takut hukuman duniawi.
  2. Menyesali perbuatan dosa: Harus ada penyesalan yang mendalam atas dosa yang telah dilakukan. Tanpa penyesalan, taubat hanya akan menjadi formalitas belaka.
  3. Meninggalkan dosa saat itu juga: Jika seseorang masih terus melakukan dosa yang sama, maka taubatnya belum bisa disebut sebagai taubat nasuha.
  4. Bertekad untuk tidak mengulangi: Harus ada komitmen kuat untuk tidak kembali ke jalan yang salah di masa depan.
  5. Mengembalikan hak orang lain: Jika dosa yang dilakukan berkaitan dengan hak orang lain, maka harus ada upaya untuk mengembalikan atau meminta maaf kepada pihak yang dirugikan.
  6. Melakukan taubat sebelum ajal tiba: Taubat harus dilakukan ketika masih diberi kesempatan hidup, bukan ketika sudah menghadapi sakaratul maut.

Memenuhi syarat-syarat ini bukanlah hal yang mudah, namun dengan niat yang tulus dan bantuan Allah SWT, seorang hamba dapat mencapai taubat nasuha yang sejati.


Tata Cara Sholat Taubat Nasuha

Sholat taubat nasuha merupakan salah satu bentuk ibadah yang dianjurkan untuk mengiringi proses taubat. Berikut adalah langkah-langkah detail dalam melaksanakan sholat taubat nasuha:

  1. Berwudhu: Sebelum memulai sholat, pastikan untuk bersuci dengan berwudhu yang sempurna. Wudhu tidak hanya membersihkan fisik, tetapi juga menyucikan jiwa sebagai persiapan menghadap Allah SWT.
  2. Niat: Ucapkan niat sholat taubat dalam hati. Lafaz niatnya adalah:

     

    Ushalli sunnatat taubati rak'ataini lillaahi ta'aalaa

    Artinya: "Saya niat sholat sunnah taubat dua rakaat karena Allah Ta'ala."

  3. Takbiratul Ihram: Angkat kedua tangan sejajar telinga sambil mengucapkan "Allahu Akbar".
  4. Membaca Surat Al-Fatihah: Bacalah surat Al-Fatihah dengan khusyuk, meresapi setiap maknanya.
  5. Membaca Surat atau Ayat Al-Quran: Setelah Al-Fatihah, bacalah surat atau ayat Al-Quran yang Anda hafal. Disunnahkan untuk membaca surat-surat yang berkaitan dengan pengampunan, seperti Surat Al-Baqarah ayat 285-286 atau Surat Ali Imran ayat 133-136.
  6. Rukuk: Lakukan rukuk dengan sempurna, sambil membaca tasbih rukuk sebanyak tiga kali atau lebih.
  7. I'tidal: Bangkit dari rukuk sambil mengucapkan "Sami'allahu liman hamidah, Rabbana lakal hamdu".
  8. Sujud: Lakukan sujud dengan khusyuk, membaca tasbih sujud sebanyak tiga kali atau lebih. Sujud adalah posisi terdekat seorang hamba dengan Allah, maka manfaatkan momen ini untuk berdoa dan memohon ampunan.
  9. Duduk di antara Dua Sujud: Duduk sambil membaca doa "Rabbighfirli warhamni wajburni warfa'ni warzuqni wahdini wa 'afini wa'fu 'anni".
  10. Sujud Kedua: Lakukan sujud kedua seperti sujud pertama.
  11. Bangkit ke Rakaat Kedua: Lakukan rakaat kedua dengan cara yang sama seperti rakaat pertama.
  12. Tasyahud Akhir: Setelah sujud terakhir pada rakaat kedua, duduklah untuk tasyahud akhir. Bacalah doa tasyahud dengan penuh penghayatan.
  13. Salam: Akhiri sholat dengan mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri.

Setelah menyelesaikan sholat, lanjutkan dengan membaca istighfar dan doa taubat. Ini adalah momen yang tepat untuk mencurahkan isi hati kepada Allah SWT, mengakui kesalahan, dan memohon ampunan dengan sepenuh jiwa.


Doa Setelah Sholat Taubat Nasuha

Setelah menyelesaikan sholat taubat nasuha, dianjurkan untuk membaca doa-doa berikut ini dengan penuh kekhusyukan:

  1. Bacaan Istighfar:

     

    Astaghfirullahal 'azhiim, alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaihi.

    Artinya: "Saya memohon ampunan kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan saya bertaubat kepada-Nya."

    Bacalah istighfar ini sebanyak 100 kali atau lebih, sambil merenungkan makna dan esensinya.
  2. Doa Taubat Nasuha:

    . .

    Allaahumma innii as-aluka taufiiqa ahlil hudaa wa amaala ahlit taubati wa azma ahlish shabri wa jidda ahlil khasyyati wa thalaba ahlir raghbati wa taabbuda ahlil warai wa irfaana ahlil ilmi hattaa akhaafaka. Allaahumma innii as-aluka makhaafatan tahjuzunii an maaashiika hattaa amala bithaaatika amalan astahiqqu bihii ridhaaka hattaa unaashihaka fit taubati khaufan minka wa hattaa akhlisha lakan nashiihata hubban laka wa hattaa atawakkala alaika fil umuuri kullihaa wa husna zhanni bika. Subhaana khaaliqi nuurin.

    Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya hamba memohon kepada-Mu taufiq (pertolongan)-Nya orang-orang yang mendapatkan petunjuk (hidayah), dan perbuatannya orang-orang yang bertaubat, dan cita-cita orang-orang yang sabar, dan kesungguhan orang-orang yang takut, dan pencariannya orang-orang yang cinta, dan ibadahnya orang-orang yang menjauhkan diri dari dosa (wara), dan makrifatnya orang-orang berilmu sehingga hamba takut kepada-Mu. Ya Allah, sesungguhnya hamba memohon kepada-Mu rasa takut yang membentengi hamba dari durhaka kepada-Mu, sehingga hamba menunaikan ketaatan kepada-Mu yang berhak mendapatkan ridha-Mu, sehingga hamba tulus kepada-Mu dalam bertaubat karena takut kepada-Mu, dan sehingga hamba mengikhlaskan ketulusan untuk-Mu karena cinta kepada-Mu, dan sehingga hamba berserah diri kepada-Mu dalam semua urusan, dan hamba memohon baik sangka kepada-Mu. Maha suci Dzat Yang Menciptakan Cahaya."

Setelah membaca doa-doa ini, luangkan waktu untuk bermuhasabah, merenungkan kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan, dan memperkuat tekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan.


Waktu Terbaik Melaksanakan Sholat Taubat Nasuha

Meskipun sholat taubat nasuha dapat dilakukan kapan saja ketika seseorang merasa telah melakukan dosa dan ingin bertaubat, ada beberapa waktu yang dianggap lebih utama untuk melaksanakannya:

  1. Sepertiga Malam Terakhir: Waktu ini dianggap sebagai saat yang paling mustajab untuk berdoa dan beribadah. Allah SWT berfirman dalam sebuah hadits qudsi bahwa Dia turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan menyeru, "Siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, niscaya akan Aku beri. Siapa yang memohon ampunan kepada-Ku, niscaya akan Aku ampuni."
  2. Setelah Sholat Fardhu: Waktu setelah sholat wajib juga dianggap sebagai saat yang baik untuk melakukan sholat taubat, karena hati masih dalam keadaan khusyuk setelah menunaikan kewajiban kepada Allah.
  3. Saat Menghadapi Kesulitan: Ketika seseorang sedang menghadapi masalah atau kesulitan, itu bisa menjadi momen yang tepat untuk introspeksi diri dan melakukan sholat taubat.
  4. Malam Lailatul Qadar: Pada bulan Ramadhan, terutama pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir, diyakini terdapat malam Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan. Ini adalah waktu yang sangat baik untuk melakukan sholat taubat.
  5. Hari Jumat: Hari Jumat memiliki keutamaan tersendiri dalam Islam, dan melakukan sholat taubat pada hari ini bisa membawa keberkahan tambahan.

Meski demikian, penting untuk diingat bahwa pintu taubat selalu terbuka selama nyawa masih di kandung badan. Jangan menunda-nunda untuk bertaubat hanya karena menunggu waktu yang dianggap paling utama. Segeralah bertaubat ketika menyadari telah melakukan kesalahan.


Keutamaan dan Manfaat Sholat Taubat Nasuha

Melaksanakan sholat taubat nasuha dengan ikhlas dan sungguh-sungguh membawa banyak keutamaan dan manfaat, baik di dunia maupun di akhirat. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  1. Pengampunan Dosa: Keutamaan utama dari sholat taubat nasuha adalah pengampunan dosa dari Allah SWT. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang bertaubat sebelum matahari terbit dari barat, niscaya Allah akan menerima taubatnya." (HR. Muslim)
  2. Penyucian Jiwa: Sholat taubat nasuha membantu menyucikan jiwa dari noda-noda dosa, membuat hati menjadi lebih bersih dan lebih peka terhadap petunjuk Allah.
  3. Ketenangan Batin: Setelah melakukan sholat taubat nasuha, seseorang akan merasakan ketenangan dan kedamaian batin, karena telah berupaya untuk memperbaiki hubungannya dengan Allah SWT.
  4. Peningkatan Iman: Proses taubat dan sholat taubat nasuha dapat meningkatkan keimanan seseorang, membuatnya lebih dekat kepada Allah dan lebih taat dalam menjalankan perintah-Nya.
  5. Perbaikan Akhlak: Dengan bertaubat dan berkomitmen untuk tidak mengulangi kesalahan, seseorang akan terdorong untuk memperbaiki akhlak dan perilakunya sehari-hari.
  6. Pembukaan Pintu Rezeki: Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa taubat yang tulus dapat membuka pintu rezeki dan keberkahan dalam hidup.
  7. Perlindungan dari Bencana: Taubat nasuha dapat menjadi sebab dijauhkannya seseorang dari berbagai bencana dan musibah, sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Anfal ayat 33.
  8. Jaminan Surga: Sebagaimana disebutkan dalam Surat At-Tahrim ayat 8, taubat nasuha dapat menjadi sebab seseorang dimasukkan ke dalam surga Allah SWT.

Manfaat-manfaat ini bukan hanya janji kosong, melainkan realitas yang telah dirasakan oleh banyak orang yang dengan sungguh-sungguh melakukan taubat nasuha dan memperbaiki diri. Namun, perlu diingat bahwa kunci utamanya adalah keikhlasan dan konsistensi dalam menjalankan komitmen untuk berubah menjadi lebih baik.


Tantangan dalam Melaksanakan Taubat Nasuha

Meskipun taubat nasuha membawa banyak keutamaan, dalam praktiknya sering kali tidak mudah untuk dilaksanakan. Ada beberapa tantangan yang mungkin dihadapi:

  1. Godaan untuk Kembali pada Dosa: Salah satu tantangan terbesar adalah melawan keinginan untuk kembali pada kebiasaan lama yang berdosa. Ini membutuhkan tekad kuat dan kesabaran.
  2. Rasa Putus Asa: Terkadang, besarnya dosa yang telah dilakukan membuat seseorang merasa putus asa dan berpikir bahwa taubatnya tidak akan diterima. Padahal, Allah SWT Maha Pengampun dan selalu membuka pintu taubat bagi hamba-Nya.
  3. Kurangnya Konsistensi: Mempertahankan komitmen untuk terus berada di jalan yang benar setelah bertaubat bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama ketika menghadapi godaan atau tekanan lingkungan.
  4. Pengaruh Lingkungan: Lingkungan yang tidak mendukung bisa menjadi hambatan dalam mempertahankan taubat nasuha. Misalnya, teman-teman yang masih terlibat dalam kegiatan maksiat.
  5. Ketidaktahuan akan Hak-hak Orang Lain: Jika dosa yang dilakukan berkaitan dengan hak orang lain, terkadang sulit untuk mengembalikan atau meminta maaf, terutama jika tidak tahu siapa yang telah dirugikan.

Untuk menghadapi tantangan-tantangan ini, diperlukan kesabaran, ketekunan, dan yang terpenting, memohon pertolongan Allah SWT. Selalu ingat bahwa proses taubat adalah perjalanan panjang, bukan peristiwa sekali jadi.


Kesimpulan

Sholat taubat nasuha merupakan sarana yang luar biasa bagi seorang hamba untuk kembali ke jalan Allah SWT setelah terjerumus dalam dosa dan kesalahan. Melalui kombinasi penyesalan yang tulus, komitmen untuk berubah, dan ibadah yang khusyuk, seorang Muslim dapat memohon ampunan Allah dan memulai lembaran baru dalam hidupnya.

Penting untuk diingat bahwa taubat bukanlah sekadar ritual, melainkan proses transformasi diri yang menyeluruh. Ini melibatkan perubahan pola pikir, sikap, dan perilaku. Dengan melaksanakan sholat taubat nasuha dan menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam, seorang Muslim dapat meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Akhirnya, jangan pernah merasa terlambat untuk bertaubat. Selama nafas masih berhembus dan matahari belum terbit dari barat, pintu taubat akan selalu terbuka. Jadikan setiap kesalahan sebagai pelajaran dan batu loncatan menuju pribadi yang lebih baik. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita semua ke jalan yang lurus dan diridhai-Nya. Aamiin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya