Liputan6.com, Jakarta Quincy Jones, sosok penting dalam musik populer Amerika Serikat selama lebih dari setengah abad, telah meninggal dunia pada usia 91 tahun di California, Amerika Serikat, melansir The New York Times, dikutip Senin (4/11/2024).
Kepergian Quincy Jones diumumkan oleh publisisnya, Arnold Robinson. Dalam pernyataannya, Arnold menyebutkan bahwa Quincy Jones meninggal dunia dengan tenang di rumahnya di Bel Air, Los Angeles, AS.
Advertisement
Arnold Robinson tidak mengungkapkan penyebab kematian Quincy Jones. Namun ia mengatakan bahwa Jones dikelilingi oleh keluarganya saat meninggal dunia pada Minggu (3/11/2024) malam waktu setempat.
"Malam ini, dengan hati yang hancur, kami harus menyampaikan berita meninggalnya ayah dan saudara kami Quincy Jones," kata pihak keluarga dalam sebuah pernyataan, mengutip apnews.com.
"Dan meskipun ini merupakan kehilangan yang luar biasa bagi keluarga kami, kami merayakan kehidupan hebat yang telah ia jalani dan tahu bahwa tidak akan pernah ada orang lain seperti dia," sambung keluarga.
Karier Awal Quincy Jones di Dunia Musik
Quincy Jones memulai kariernya sebagai pemain trompet jazz, namun kemudian berkembang menjadi pengaransemen, komposer musik film, dan produser rekaman yang luar biasa.
Namanya dikenal sebagai sosok yang mempertemukan berbagai elemen musik dan budaya, menjembatani gaya musik yang berbeda, dan menjadi pelopor dalam seni musik populer. Jones juga dikenal sebagai produser album terlaris sepanjang masa, Thriller, karya Michael Jackson.
Karier Quincy Jones berawal dari dunia jazz pada tahun 1950-an. Sebagai pengaransemen, ia menulis untuk band besar seperti Count Basie dan menjadi konduktor bagi musisi jazz terkenal lainnya.
Karyanya dalam musik film, termasuk The Pawnbroker (1964) dan In Cold Blood (1967), menunjukkan kemampuannya menggabungkan jazz, funk, musik klasik abad ke-20, serta elemen Afro-Kuba.
Advertisement
Quincy Jones Mencetak Sejarah
Quincy Jones mencetak sejarah ketika menjadi orang kulit hitam pertama yang menjadi direktur musik dan konduktor di ajang Academy Awards pada 1971. Ia juga orang pertama dari rasnya yang dinominasikan untuk Academy Award kategori Lagu Orisinal Terbaik dan Skor Orisinal Terbaik, masing-masing untuk film Banning dan In Cold Blood pada tahun 1967.
Pencapaiannya di dunia film dan musik tidak hanya membuka jalan bagi para musisi kulit hitam lainnya, tetapi juga menunjukkan dedikasinya yang mendalam terhadap seni.
Album yang diproduksinya untuk Michael Jackson, yakni Off the Wall (1979), Thriller (1982), dan Bad (1987), mengubah industri musik pop. Ketiganya mencapai kesuksesan luar biasa di pasar musik global, terutama Thriller, yang menjadi album terlaris sepanjang masa dan diterima luas oleh audiens dari berbagai latar belakang.
Selain itu, Jones juga dikenal melalui proyek amalnya, “We Are the World” pada 1985, yang menghasilkan dana besar bagi korban kelaparan di Ethiopia. Lagu yang dinyanyikan oleh berbagai musisi ternama ini menunjukkan kepedulian Jones terhadap isu-isu kemanusiaan.
Prestasi Quincy Jones dan Pengaruhnya terhadap Dunia Musik di Amerika
Dengan 28 Grammy Awards dari 80 nominasi, Quincy Jones menempati posisi ketiga untuk jumlah kemenangan Grammy terbanyak. Ia menerima penghargaan khusus dan gelar kehormatan dari berbagai universitas terkemuka, termasuk Harvard, Princeton, dan Juilliard, serta penghargaan tertinggi dari National Endowment for the Arts.
Quincy Delight Jones Jr. lahir pada 14 Maret 1933 di Chicago. Masa kecilnya tidak mudah, terutama ketika keluarganya terpecah akibat kondisi mental ibunya. Di bawah pengasuhan neneknya di Louisville, Kentucky, Jones tumbuh dan mulai menunjukkan ketertarikan pada musik yang akhirnya membawanya kepada puncak kesuksesan.
Warisan Quincy Jones dalam musik melampaui batas-batas genre. Ia sukses di berbagai ranah, dari jazz hingga pop, film hingga televisi. Time Magazine bahkan menobatkannya sebagai salah satu musisi jazz paling berpengaruh abad ke-20.
Hingga akhir hidupnya, Quincy Jones tetap menjadi ikon dan inspirasi bagi generasi musisi di seluruh dunia. Karyanya tidak hanya meninggalkan jejak abadi dalam dunia musik, tetapi juga membentuk arah industri musik populer hingga saat ini.
Advertisement