Liputan6.com, Jakarta Bagi Anda yang melewati masa remaja dan dewasa muda di era 90-an kemungkinan besar mengetahui serial Amerika Serikat, Dawson's Creek. Salah satu pemain Dawson's Creek, James Van Der Beek hari ini mengumumkan kabar kurang baik.
James Van Der Beek mengungkapkan lewat media sosial bahwa dirinya terkena kanker.
Advertisement
"Ini kanker," kata James Van Der Beek dalam feed di Instagram pada 3 November 2024.
Pria 47 tahun ini kemudian memaparkan data bahwa tiap tahun ada 2 miliar orang di dunia yang mendapatkan diagnosis tersebut. Termasuk dirinya.
"Dan, saya salah satunya," katanya.
Dalam wawancara eksklusif dengan People, ayah enam anak ini mengungkapkan bahwa jenis kanker yang diidapnya adalah kanker kolorektal.
"Saya terkena kanker kolorektal," kata James Van Der Beek.
"Saya telah menangani penyakit ini secara pribadi dan telah mengambil langkah-langkah mengatasinya," katanya.
Apa Itu Kanker Kolorektal?
Kanker kolorektal disebut juga dengan kanker usus besar.
Dokter spesialis bedah konsultan bedah digestif dari RS EMC Alam Sutera Handy Wing mengatakan kanker kolorektal adalah kanker yang tumbuh di usus besar (kolon) atau di bagian paling bawah usus besar yang terhubung ke anus (rektum).
Kanker kolorektal dapat dinamai kanker kolon atau kanker rektum, tergantung pada lokasi tumbuhnya kanker.
"Kanker kolorektal umumnya bermula dari polip usus atau jaringan yang tumbuh secara tidak normal di dinding dalam kolon atau rektum. Namun, tidak semua polip berkembang menjadi kanker. Kemungkinan polip berubah menjadi kanker tergantung pada jenis polip itu sendiri," kata Hendy beberapa waktu lalu.
Gejala Kanker Kolorektal
Mengutip Antara, gejala kanker kolorektal antara lain:
- perubahan pada proses buang air besar (BAB) seperti diare, konstipasi atau sembelit
- BAB yang tidak tuntas, pendarahan pada feses atau tinja,
- lemah dan lemas,
- penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Advertisement
Cara Mendeteksi Kanker Kolorektal
Menurut dokter spesialis radiologi RSUD Pasar Minggu Ade Margaretha mengatakan untuk mendeteksi kanker ini, dokter biasanya meminta seseorang menjalani pemeriksaan sederhana yakni tes darah samar dari tinja.
"Jadi tinjanya diperiksa apakah ada sel darah di tinjanya. Kemudian kalau ada (darah) bisa jadi salah satu penyebabnya adalah tumor. Bisa juga dilakukan kolonoskopi (memeriksa usus besar dengan menggunakan tabung lentur yang dilengkapi dengan kamera)," kata Ade mengutip Antara.
Data Kanker Kolorektal
Menurut data Globocan pada 2020, kanker kolorektal merupakan jenis kanker penyebab kematian nomor dua terbesar di dunia dengan jumlah kasus 915.880.Di Indonesia kanker kolorektal menjadi jenis kanker tertinggi kedua pada pria. Jumlah kasus baru kanker kolorektal mencapai 30.017.
Laporan Globocan itu, tentu menjadi peringatan bagi para pria untuk lebih memperhatikan kesehatan tubuh, terutama saluran pencernaan.
Advertisement
Mencegah agar Tak Terkena Kanker Kolorektal
Menjalankan gaya hidup sehat adalah kunci untuk mencegah kanker kolorektal. Diantaranya dengan cara berikut seperti mengutip laman Kemenkes.
- Batasi makanan tinggi lemak termasuk daging merah.
- Merokok juga merupakan faktor risiko terjadinya kanker kolorektal. Diperkirakan, satu dari lima kasus kanker usus besar di Amerika Serikat dihubungkan dengan rokok.
- Hindari konsumsi alkohol. Usus mengubah alkohol menjadi asetilaldehida yang meningkatkan risiko kanker kolorektal.
- Konsumsi buah dan sayur yang mengandung probiotik, karena kandungan seratnya akan mengikat sisa makanan dan membuat feses lebih berat sehingga mudah dibuang.