Cerita Karomah Sunan Gunung Jati Bikin Kawanan Perampok Taubat, Ubah Pohon jadi Emas

Sebuah keajaiban terjadi, sesuatu yang di luar nalar manusia. Pohon yang ditunjuk oleh Syarif Hidayatullah seketika menjadi emas murni. Para perampok, yang sebelumnya penuh amarah dan keserakahan, terperangah. Mereka tidak percaya dengan apa yang mereka saksikan di hadapan mata.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Nov 2024, 08:30 WIB
Sunan Gunung Jati

Liputan6.com, Jakarta - Karomah para Walisongo selalu menjadi cerita yang melegenda di kalangan umat Islam di Nusantara. Salah satunya adalah kisah menakjubkan tentang Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah, seorang wali yang dikenal atas dakwahnya di tanah Jawa.

Keajaiban yang membuat sebuah pohon diubah menjadi emas adalah salah satu bukti karomah yang hingga kini dikenang oleh banyak orang.

Alkisah, pada masa mudanya, Syarif Hidayatullah memutuskan untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah. Sebelum berangkat, ia menerima bekal dari ibunya berupa uang sebanyak 100 dirham.

Perjalanan itu pun dimulai dengan niat suci dan penuh keikhlasan, tanpa menyangka bahwa cobaan besar akan mengadangnya di tengah jalan.

Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @SPORTS_30626, dalam perjalanan tersebut Sunan Gunung Jati muda diadang oleh sekelompok perampok.

Para perampok yang haus akan harta mendesaknya menyerahkan seluruh uang yang dibawanya. Tanpa perlawanan, Syarif Hidayatullah memberikan semua uang yang ia miliki, uang pemberian ibunya.

 

SImak Video Pilihan Ini:


Pohon Jadi Emas, Perampok Taubat dan Masuk Islam

Ilustrasi emas batangan (Foto By AI)

Namun, tindakan itu tidak memuaskan para penyamun. Mereka curiga Syarif Hidayatullah masih menyembunyikan uang lebih banyak. Para perampok terus memaksa dan menuntut agar ia menyerahkan harta yang mereka yakini masih ada.

Di tengah situasi yang mencekam, Syarif Hidayatullah hanya tersenyum tenang, menunjukkan keteguhan hatinya.

Melihat keserakahan para perampok, Syarif Hidayatullah memberikan sebuah jawaban yang mengejutkan. Ia mengarahkan mereka untuk melihat ke sebuah pohon yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Ini ada satu lagi, sebuah pohon dari emas. Bagilah di antara kawan-kawanmu," ucapnya dengan penuh keyakinan.

Kata-kata itu tak sekadar terucap. Sebuah keajaiban terjadi, sesuatu yang di luar nalar manusia. Pohon yang ditunjuk oleh Syarif Hidayatullah seketika  menjadi emas murni. Para perampok, yang sebelumnya penuh amarah dan keserakahan, terperangah. Mereka tidak percaya dengan apa yang mereka saksikan di hadapan mata.

Keajaiban tersebut menyentuh hati para perampok. Mereka yang tadinya hanya terobsesi pada harta, akhirnya menyadari kebesaran dan kekuasaan Allah. Karomah Syarif Hidayatullah membuka mata mereka, mengubah kehidupan mereka dalam sekejap. Para penyamun itu pun bertaubat, bersujud, dan mengakui keesaan Allah.

Peristiwa ini menjadi momen penting dalam perjalanan hidup para perampok tersebut. Tak hanya bertaubat, mereka kemudian memilih menjadi murid Syarif Hidayatullah. Pelajaran yang mereka dapatkan dari kejadian luar biasa itu mengubah arah hidup mereka, dari jalan gelap menuju cahaya Islam yang penuh berkah.

Sunan Gunung Jati tak hanya dikenal karena karomahnya, tetapi juga kebijaksanaan dan metode dakwah yang penuh hikmah. Setiap keajaiban yang muncul dari tangan seorang wali sejatinya adalah bentuk kasih sayang Allah kepada umat-Nya, agar hati yang keras dapat dilunakkan dan hidayah-Nya tersebar luas.

 


Dakwah Islam Masa Lalu Seperti Ini

Ilustrasi emas batangan (Foto By AI)

Di masa itu, dakwah para wali tidak hanya disampaikan melalui lisan, tetapi juga melalui tindakan nyata yang penuh makna. Kejadian seperti pohon yang menjadi emas menyimpan pesan mendalam, bahwa keikhlasan dan keyakinan kepada Allah SWT mampu menaklukkan hati yang keras sekalipun.

Syarif Hidayatullah, yang kelak dikenal sebagai Sunan Gunung Jati, memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Jawa Barat. Dakwahnya merangkul berbagai kalangan, termasuk mereka yang sebelumnya hidup dalam dunia kejahatan. Hal ini membuktikan bahwa kasih sayang dan karomah seorang wali mampu mengubah siapa saja.

Keajaiban semacam itu tidak sekadar menjadi cerita yang diwariskan turun-temurun. Hikmah yang terkandung di dalamnya mengajarkan tentang kekuatan doa, ketulusan hati, dan keyakinan terhadap pertolongan Allah. Kisah ini terus hidup sebagai inspirasi bagi generasi selanjutnya, mengingatkan akan kebesaran Sang Pencipta.

Para murid yang telah bertobat di bawah bimbingan Sunan Gunung Jati akhirnya menjadi pribadi yang lebih baik. Mereka tak lagi merampok, tetapi berjuang bersama Sunan Gunung Jati untuk menebarkan ajaran Islam. Transformasi tersebut menjadi saksi bahwa hidayah dapat datang dengan cara yang tak terduga.

Pohon yang berubah menjadi emas mungkin tampak mustahil bagi logika manusia, tetapi bagi Sunan Gunung Jati, itu adalah bukti kekuasaan Allah. Karomah itu menunjukkan bahwa keajaiban bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, asalkan Allah berkehendak. Dengan demikian, dakwah Sunan Gunung Jati kian dikenal dan dihormati.

Kisah ini mengajarkan bahwa harta duniawi, seindah emas sekalipun, tidak sebanding dengan hidayah dan ketenangan batin. Sunan Gunung Jati menunjukkan bahwa hidup yang penuh makna adalah hidup yang diridhoi Allah, bukan yang dikejar karena kemilau dunia semata. Wallahualam, hikmah kisah ini tetap abadi dalam sanubari umat Islam.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya