Mengintip Profil Quincy Jones, Legenda Musik Dunia Peraih 28 Grammy Awards yang Berpulang

Quincy Jones, seorang musisi dan produser legendaris yang telah meraih 28 penghargaan Grammy, meninggal dunia pada usia 91 tahun.

oleh Miranti diperbarui 05 Nov 2024, 10:27 WIB
Quincy Jones (Instragram/@quincydjones)

Liputan6.com, Jakarta Dunia musik internasional mengalami kehilangan besar dengan berpulangnya maestro Quincy Jones. Musisi dan produser ternama asal Amerika Serikat ini meninggal dunia pada usia 91 tahun di kediamannya di Bel Air, California, pada malam hari Minggu waktu setempat. Berita tentang kepergian legenda musik jazz dan pop ini membawa kesedihan mendalam bagi keluarga dan penggemar musik di seluruh penjuru dunia.

Quincy Jones merupakan sosok ikonik yang telah mengukir prestasi selama lebih dari lima dekade dalam industri musik. Ia dikenal luas sebagai produser di balik album fenomenal Thriller yang dibawakan oleh Michael Jackson.

Sepanjang kariernya, Jones berhasil meraih 28 Grammy Awards, sebuah pencapaian yang menunjukkan dedikasi dan keahliannya di bidang musik. Menurut pernyataan dari perwakilannya, Arnold Robinson, Quincy Jones meninggal dunia dikelilingi oleh keluarga terkasih dengan tenang di rumahnya. Berikut berita selengkapnya soal meninggalnya Quincy Jones sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (5/11/2024):

 


1. Awal Kehidupan Quincy Jones yang Tak Terduga

Quincy Jones memberikan salinan platinum "Fly Me to the Moon" kepada Senator John Glenn dan Komandan Apollo 11 Neil Armstrong selama gala ulang tahun NASA ke-50 pada 2008. (Foto Via Wikimedia Commons / NASA / Bill Ingalls)

Quincy Delight Jones Jr. lahir pada 14 Maret 1933 di Chicago, Illinois. Masa kecilnya diwarnai dengan berbagai tantangan, terutama kondisi keluarga yang tidak stabil akibat gangguan mental yang dialami oleh ibunya. Dalam situasi yang sulit ini, Jones dibesarkan oleh neneknya di Louisville, Kentucky, di mana ia menghadapi lingkungan yang keras dan penuh rintangan.

Meski menghadapi berbagai kesulitan, Quincy Jones menemukan kecintaannya pada musik. Pengalaman hidup yang berat justru membentuk karakternya dan menuntunnya pada jalur yang akan menjadi tujuan hidupnya. Ketika memasuki masa remaja, ketertarikan Jones pada alat musik mulai berkembang, terutama pada piano. Ketertarikan ini muncul setelah ia secara kebetulan menemukan piano di sebuah gedung yang dibobolnya.

Momen penemuan piano tersebut menjadi titik balik dalam hidupnya, membangkitkan impian untuk menjadi seorang musisi. Sejak saat itu, Jones berkomitmen untuk mengejar karir di dunia musik, yang kelak akan membawanya menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam industri musik.


2. Perjalanan Karier Musik Awal

Menginjak remaja, Quincy Jones mulai menapaki kariernya di dunia musik jazz. Salah satu sosok yang berpengaruh dalam hidupnya adalah Count Basie, yang mengadopsinya sebagai murid di usia 13 tahun. Jones belajar berbagai teknik musik jazz, terutama dari para musisi jazz kenamaan yang berkunjung ke Seattle, tempat tinggalnya saat itu.

Selain itu, pengalaman musiknya semakin kaya ketika ia bertemu Clark Terry, seorang pemain terompet, yang mengajarinya berbagai teknik memainkan instrumen tersebut. Dedikasi Quincy muda akhirnya membawa dia untuk terus belajar dari musisi-musisi jazz terkemuka lainnya.


3. Karier di Amerika hingga Perjalanan ke Eropa

Setelah cukup dikenal di Amerika, Quincy mendapat kesempatan untuk bergabung dengan tur Lionel Hampton, seorang pemain vibraphone ternama. Kesempatan tersebut membuatnya terbang ke Prancis dan bekerja di Barclay Records sebagai produser dan pengaransemen musik. Di Paris, ia juga berguru pada Nadia Boulanger, mentor dari komposer-komposer hebat seperti Aaron Copland dan Leonard Bernstein.

Di Paris, Quincy mulai bereksperimen dengan berbagai gaya musik, termasuk jazz, funk, dan elemen Afro-Kuba. Pengalamannya di sana memperkaya pemahamannya tentang musik, sekaligus memberinya kebebasan dalam berkarya yang sulit didapatkan di Amerika Serikat kala itu.


4. Kepulangan dan Karier di Label Rekaman Amerika

Pada tahun 1961, Jones kembali ke Amerika dan bergabung dengan Mercury Records sebagai direktur artis dan repertoar. Jabatan tersebut membuatnya menjadi salah satu musisi kulit hitam pertama yang memegang posisi tinggi di sebuah label rekaman ternama. Tiga tahun kemudian, ia menjadi wakil presiden Mercury Records dan berperan penting dalam mempromosikan artis-artis jazz dan pop lainnya.

Karier Quincy terus berkembang seiring dengan tanggung jawabnya sebagai arranger untuk beberapa penyanyi legendaris, termasuk Frank Sinatra. Kesuksesan di Mercury Records menjadikannya figur penting di industri musik.


5. Kiprah Ikonis Bersama Michael Jackson

Quincy Jones

Kiprah Quincy Jones mencapai puncaknya ketika ia menjadi produser dari album Thriller milik Michael Jackson. Album yang dirilis pada 1982 itu berhasil meraih popularitas luar biasa dan menjadi album terlaris sepanjang masa, membuka jalan bagi pop untuk diterima secara global.

Selain Thriller, Jones juga memproduseri album lainnya, seperti Off the Wall dan Bad. Album-album ini tidak hanya memecahkan rekor penjualan tetapi juga mengukuhkan Quincy sebagai salah satu produser terbaik dalam sejarah musik pop.


6. Dedikasi dalam Proyek Sosial melalui Musik

Di luar kariernya sebagai produser, Quincy Jones juga dikenal akan dedikasinya pada isu-isu kemanusiaan. Salah satu proyek sosialnya yang terkenal adalah We Are the World, yang mengumpulkan dana bagi korban kelaparan di Ethiopia.

Lagu tersebut melibatkan musisi-musisi besar dan menyoroti kepedulian Quincy terhadap krisis kemanusiaan di dunia. Keberhasilan We Are the World menegaskan bahwa Jones bukan hanya seorang musisi, tetapi juga seorang aktivis yang peduli pada masalah sosial dan lingkungan.


7. Pencapaian Quincy Jones

Sepanjang hidupnya, Quincy Jones telah menerima 28 Grammy Awards dari total 80 nominasi. Prestasinya ini menempatkannya sebagai musisi dengan jumlah penghargaan terbanyak kedua di Grammy. Tidak hanya itu, ia juga menerima berbagai penghargaan khusus dari universitas terkemuka seperti Harvard dan Princeton, serta penghargaan dari National Endowment for the Arts.

Hingga akhir hayatnya, Quincy Jones meninggalkan warisan besar di dunia musik yang melampaui batas genre dan generasi. Karya-karyanya tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan inspirasi kepada musisi di seluruh dunia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya