Liputan6.com, Washington D.C - Jelang pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) yang digelar Selasa (5/11/2024) waktu setempat, pihak berwenang meminta agar masyarakat bersabar dalam menunggu hasil pengumuman.
Pihaknya bahkan memperingatkan bahwa mereka perlu waktu hingga berhari-hari untuk mengetahui siapa yang menang.
Advertisement
Berdasarkan sistem AS, seperti dikutip dari Channel News Asia (CNA), warga negara tidak memilih pemimpin mereka secara langsung. Sebaliknya, surat suara mereka memilih 538 anggota kelompok yang disebut Electoral College, yang kemudian memilih presiden dan wakil presiden.
Pemungutan suara pertama Pemilu Amerika 2024 ditutup pada pukul 18.00 waktu setempat. Tetapi ketika persaingannya ketat, perlu waktu berhari-hari sebelum pemenang diumumkan.
Pada tahun 2020, media AS menyatakan kandidat Demokrat Joe Biden sebagai pemenang pada tanggal 7 November, meskipun pemungutan suara ditutup empat hari sebelumnya.
Pada tahun 2016 dan 2012, pemilih di Pilpres AS menunggu lebih cepat.
Setelah suara diberikan, pejabat pemilihan lokal, yang dapat ditunjuk atau dipilih, memproses dan menghitungnya. Metode penghitungan bervariasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Banyak negara bagian telah mengubah undang-undang pemilu untuk memungkinkan suara melalui pos atau dari luar negeri dipersiapkan untuk penghitungan sebelum hari Pemilu AS, meskipun Pennsylvania dan Wisconsin belum membuat perubahan serupa.
Keduanya adalah medan pertempuran yang dapat beralih ke salah satu partai. Dengan surat suara yang tidak diizinkan untuk diproses hingga tanggal 5 November, hal ini dapat memperlambat penghitungan.
Kamala dan Trump Berebut 270 Suara Terpenting
Wakil Presiden Demokrat Kamala Harris dan saingannya dari Partai Republik Donald Trump akan bersaing untuk mendapatkan 270 suara yang sangat penting, yang dapat membawa mereka ke Gedung Putih.
Namun dengan ketatnya persaingan pada tahun ini, para ahli menunjukkan adanya risiko penundaan dan komplikasi seperti gugatan hukum atas penghitungan suara.
Diketahui, sekitar 81 juta orang telah memberikan suara sebelum hari Selasa, lebih dari setengah dari total surat suara yang diberikan pada tahun 2020.
Advertisement