Liputan6.com, Jakarta Arus masuk aset digital tahun ini mencapai rekor tertinggi baru sebesar USD 29,2 miliar atau setara Rp 460,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.798 per dolar AS) dengan arus masuk sebesar USD 2,2 miliar minggu lalu. Hal ini berdasarkan laporan arus masuk aset digital terbaru Coinshares yang dibuat oleh kepala penelitian, James Butterfill.
Dilansir dari Bitcoin.com, Selasa (5/11/2024), karena arus masuk minggu lalu dan kenaikan harga sebelumnya, total aset yang dikelola (AUM) telah melampaui US 100 miliar untuk kedua kalinya dalam sejarah, mencapai level yang terakhir kali diamati pada awal Juni 2024 sebesar USD 102 miliar.
Advertisement
Volume perdagangan mingguan meningkat sebesar 67 persen menjadi US 19,2 miliar, yang merupakan 35 persen dari semua transaksi bitcoin di bursa.
Peningkatan investasi aset digital ini dapat menjadi indikasi meningkatnya kemungkinan kemenangan Partai Republik dalam pemilihan umum AS. Sikap pro-kripto Donald Trump telah membuat investor menggunakan aset digital sebagai lindung nilai investasi terhadap lanskap politik dan ekonomi global yang bergejolak.
Amerika Serikat menghasilkan sebagian besar arus masuk dengan kontribusi moderat dari Jerman USD 5,1 juta, Australia USD 2,1 juta, dan Hong Kong USD 0,7 juta, yang menyoroti lanskap investasi global yang beragam.
Ethereum (ETH) mengalami kontras tajam dengan kenaikan bitcoin dengan arus masuk yang moderat sebesar USD 9,5 juta. Di sisi lain, Solana menyaksikan arus masuk tambahan sebesar USD 5,7 juta minggu lalu. Ada juga arus masuk kecil ke berbagai altcoin, dengan Polkadot USD 0,67 juta dan Arbitrum USD 0,2 juta.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Begini Ramalan Nasib Bitcoin Usai Pemilu AS
Pendiri SkyBridge Capital dan tokoh terkenal di kalangan keuangan, Anthony Scaramucci memiliki pandangan yang berani tentang lanskap utang AS dan potensial Bitcoin.
Scaramucci menyebut kampanye mantan presiden AS Donald Trump telah memicu spekulasi tentang kebijakan mata uang kripto yang dapat lebih membentuk pasar keuangan.
Trump telah berjanji untuk mengubah AS menjadi ibu kota kripto sebuah janji yang telah meningkatkan harapan di antara investor kripto dan mendorong Bitcoin mendekati rekor puncaknya.
Namun, Scaramucci berfokus pada perkiraan yang lebih terukur namun mengesankan untuk Bitcoin. Ia mengantisipasi pada pertengahan 2026, Bitcoin dapat melonjak hingga USD 170.000 atau setara Rp 2,68 miliar (asumsi kurs Rp 15.798 per olar AS). Nilai ini hampir tiga kali lipat dari nilainya saat ini.
"Saya yakin itu akan terjadi dan sekali lagi, saya berbicara tentang kenaikan tiga kali lipat dalam 18 hingga 24 bulan,” kata Scaramucci, dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (5/11/2024).
Scaramucci menyebut hal itu tidak mustahil untuk Bitcoin, mengingat pasokan terbatas Bitcoin dan permintaannya sangat tinggi. Prediksi ini muncul karena Bitcoin telah mengalami kenaikan 69 persen yang kuat tahun ini. Ini menunjukkan ketahanan di tengah lanskap regulasi dan ekonomi yang penuh dengan ketidakpastian.
Terkait utang AS, defisit anggaran AS untuk tahun fiskal yang berakhir pada 30 September telah meningkat sebesar 8 persen menempati peringkat ketiga terbesar dalam sejarahnya.
Advertisement
Kekhawatiran Gagal Bayar Utang
Menurut Scaramucci hal ini telah memicu kekhawatiran akan gagal bayar teknis dan kebuntuan pagu utang lainnya.
Meskipun ada sinyal-sinyal yang tidak menyenangkan ini, Scaramucci memancarkan keyakinan pada kemampuan Amerika untuk menghindari krisis utang besar-besaran dengan mengadopsi jalur yang agak tidak konvensional dengan membiarkan inflasi naik sedikit demi sedikit.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.