Liputan6.com, Cilacap - Meskipun Nabi atau Rasul itu pilihan Allah SWT, namun mereka itu manusia biasa. Allah SWT mengangkat Nabi dan Rasul dari golongan manusia agar bisa dijadikan teladan atau contoh bagi manusia. Sebagai manusia, Nabi dan Rasul tentu saja pernah merasakan sakit.
Nabi dan Rasul yang pernah merasakan sakit di antaranya ialah Nabi Musa AS. Bahkan Nabi Musa AS pernah merasakan sakit yang untuk yang kedua kalinya.
Sakit yang kedua kalinya ini tidak kunjung sembuh padahal telah makan obat yang menyembuhkan penyakitnya yang pertama.
Sebab yang demikian, Nabi Musa AS merasa heran dan tak habis pikir dengan obat yang ia konsumsi yang tidak bisa menyembuhkan penyakitnya itu.
Baca Juga
Advertisement
Kisah ini diceritakan oleh Pengasuh LPD Al-Bahjah Cirebon, yakni KH. Yahya Zainul Ma’arif atau lebih populer disapa Buya Yahya sebagaimana dikutip dari tayangan YouTube Buya Yahya Official (05/11/2024).
Simak Video Pilihan Ini:
Tak Kunjung Sembuh Penyakitnya
Berdasarkan cerita Buya Yahya, Nabi musa menderita sakit dan memohon kepada Allah SWT agar diberikan obat.
"Di dalamnya ceritanya, Nabi Musa itu sakit. Kemudian Nabi Musa minta kepada Allah SWT agar diberi obat," kata Buya Yahya dikutip dari tayangan Youtube Buya Yahya Official (05/11/2024).
Buya Yahya melanjutkan ceritanya, Allah SWT mengabulkan doa Nabi Musa itu. Allah SWT memerintahkan Nabi Musa untuk pergi ke sebuah pohon dan mengambil daunnya untuk dimakan. Nabi Musa pun menuruti perintah Allah SWT dan pergi ke tempat pohon tersebut serta mengambil daunnya untuk dimakan. Setelah memakan daun itu, Nabi Musa pun sembuh dari sakitnya.
Singkat cerita, setelah sekian lama tak sakit, Nabi Musa kembali sakit lagi dengan penyakit yang sama. Nabi Musa teringat daun yang bisa menyembuhkan penyakitnya itu. Beliau pun pergi ke tempat pohon obat berada dan mengambil daun itu untuk dimakan.
Namun setelah memakan daun itu, penyakit Nabi Musa AS itu tak kunjung sembuh. Hal demikian yang menyebabkan Nabi Musa mengadu kepada Allah SWT.
Advertisement
Makan Obat tapi Lupa Minta Kesembuhan kepada Allah SWT
Allah mendengar keluh kesah Nabi Musa dan mengingatkan bahwa dulu saat ia memakan daun itu dan sembuh karena lebih dahulu memohon kesembuhan kepada-Nya. Tapi untuk sakit yang kedua kalinya itu ia lupa memohon kesembuhan kepada Allah SWT.
Menurut Buya, hal ini juga kerap yang dilakukan oleh manusia yang menganggap obat sebagai penyembuh penyakit, padahal sejatinya yang menyembuhkan ialah Allah SWT.
"Kita sering lupa, saat diberitahu oleh Allah jalannya langsung lupa (meminta tolong ke Allah), padahal harusnya mengadu (dan minta tolong) dulu kepada Allah kemudian diobati," ujar Buya Yahya.
Buya Yahya menegaskan bahwa tidak boleh melupakan peran Allah SWT dalam kehidupan kita. Baik obat atau apa saja itu merupakan wasilah atau perantara, sementara yang menyebabkan sembuh atau tidak itu Allah SWT.
Pun demikian halnya jika kita berobat ke dokter, jangan lupa untuk meminta kesembuhan kepada Allah SWT. Dokter hanyalah perantara ikhtiar kita.
"Namun, siapa di antara kita yang anaknya sakit sebelum minta tolong ke dokter, dia ambil air wudhu dan sholat dua rakaat, kemudian minta tolong ke Allah agar anaknya disembuhkan, ditambah sedekah," ujar Buya Yahya.
"Saya pergi ke dokter untuk mencari obat tapi yang menyembuhkan adalah Allah, sehingga dia tidak lupa kepada Allah," tandasnya.
Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul