Mengenal DANA, Penyebab Banjir Bandang Spanyol

Banjir bandang yang menerjang Valencia disebabkan fenomena cuaca aneh yang dikenal sebagai DANA.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 06 Nov 2024, 03:00 WIB
Para pejalan kaki berdiri di samping mobil-mobil yang tertimbun setelah banjir yang mematikan di Sedavi, selatan Valencia, Spanyol timur, pada tanggal 30 Oktober 2024. (Jose Jordan/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Banjir bandang dahsyat menerjang Valencia, Spanyol akibat hujan deras yang mengguyur sejak Selasa (29/10/2024). Para ahli meteorologi menyebut peristiwa ini sebagai salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah manusia.

Banjir bandang yang menerjang Valencia disebabkan fenomena cuaca aneh yang dikenal sebagai DANA. Menurut badan meteorologi Spanyol Aemet, bencana akibat DANA pada Oktober 2024 ini merupakan kejadian paling parah yang tercatat pada abad ke-21, sebanding dengan bencana 'Pantanada de Tous' pada 1982. Lalu, apa itu DANA?

Melansir laman Live Science pada Selasa (05/11/2024) DANA atau Depresión Aislada en Niveles Altos adalah merupakan frasa dalam bahasa Spanyol yang berarti depresi terisolasi pada tingkat tinggi. Istilah DANA merujuk pada anomali cuaca yang terbentuk di perairan Mediterania. DANA adalah versi intensifikasi dari apa yang dikenal sebagai 'cold drop' atau tetesan dingin. Fenomena ini terjadi ketika massa udara hangat bertabrakan dengan massa udara dingin yang stagnan pada ketinggian sekitar 9.000 meter.

Di atmosfer bagian atas, terdapat arus angin yang sangat kuat yang mengelilingi bumi seperti sabuk. Terkadang, arus ini mulai berosilasi, tampak lebih seperti ular daripada sabuk.

Ketika ini terjadi, osilasi dapat 'terjebak', yang memungkinkan massa udara dingin tetap berada di satu tempat. Fenomena inilah yang menyebabkan banjir bandang Spanyol tenggara.

 


Pertemuan Dingin dan Hangat

DANA terjadi saat udara dingin ini bertemu dengan udara yang sangat hangat di dekat permukaan, terutama di atas perairan hangat Mediterania. Kombinasi ini menciptakan perbedaan suhu yang signifikan di antara berbagai lapisan atmosfer, yang pada gilirannya menyebabkan udara hangat naik dengan mudah dan menjadi jenuh dengan uap air.

Jika kontras suhu ini dikombinasikan dengan kelembapan dan energi dari Mediterania, yang sangat hangat setelah bulan-bulan musim panas, menghasilkan badai besar dan hujan deras. DANA dikategorikan sebagai fenomena meteorologi paling berbahaya di Spanyol.

Fenomena ini melepaskan sejumlah besar air dalam waktu yang sangat singkat. Para peneliti menyebutkan, DANA hanya terbentuk di atas Spanyol.

Namun pola cuaca serupa disebut siklon ekstratropis. Siklon ini terbentuk di Atlantik di lepas pantai Uruguay dan Argentina.

Pada 29 Oktober 2024 lalu, DANA berada di lepas pantai Balecia selama lebih dari 12 jam. Hal ini menjadikannya hari paling intens dari peristiwa cuaca tersebut.

DANA menyebabkan suhu air sekitar 22 derajat Celsius di lepas pantai Valencia, sedangkan suhu normal pada saat ini adalah sekitar 21 derajat Celcius. Perbedaan itu mungkin tampak kecil, tetapi cukup untuk memasok sistem badai dengan energi tambahan.

 


Akibat Perubahan Iklim

Para peneliti sepakat, tingkat keparahan DANA yang terjadi di Valencia, Spanyol merupakan dampak langsung dari perubahan iklim. Namun, mengaitkan fenomena tersebut dengan pemanasan global memerlukan analisis yang lebih mendalam.

Pasalnya, laut Mediterania berubah menjadi salah satu cekungan laut yang paling hangat dalam beberapa dekade terakhir. Laut ini bertindak sebagai sabuk transmisi untuk kelembapan dan energi.

Sejak 1980-an, suhu rata-rata Mediterania telah meningkat sebesar 1,5 derajat Celcius. Hampir dua kali lipat kenaikan suhu udara di wilayah tersebut selama periode yang sama.

Pemanasan ini telah mengubah waktu terjadinya DANA, karena Mediterania kini mulai memanas pada Mei dan mempertahankan kehangatan tersebut hingga November. Sebagai perbandingan, selama 1980-an hingga 1990-an, fenomena ini umumnya terjadi pada September dan Oktober.

Saat ini, diperkirakan 15 hingga 20 persen lebih banyak DANA terbentuk setiap tahun dibandingkan dengan enam dekade lalu.

(Tifani)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya