Liputan6.com, Washington D.C - Persaingan ketat terjadi antara Donald Trump dan Kamala Harris dalam hasil polling jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat.
Sejumlah lembaga survei merilis hasil jajak pendapat mereka yang himpun secara nasional.
Advertisement
Sementara persaingan Kamala dan Trump begitu ketat, seperti apa prediksi pilihan Vladimir Putin, Xi Jinping dan Benjamin Netanyahu pada Pilpres AS 2024? Berikut dikutip dari laman Al Jazeera, Selasa (5/11/2024):
Vladimir Putin - Presiden Rusia
Meskipun Vladimir Putin telah mengisyaratkan bahwa ia mungkin lebih memilih Harris sebagai presiden, banyak tanda yang menunjukkan bahwa Putin sebenarnya mendukung kemenangan Trump.
"Putin akan menyukai Trump sebagai presiden karena berbagai alasan," kata Timothy Ash, seorang rekan peneliti di Program Rusia dan Eurasia di Chatham House, mengatakan kepada Al Jazeera.
"Pertama, Putin menganggap Trump bersikap lunak terhadap Rusia dan akan mengalah untuk memberinya banyak hal terkait Ukraina dan memangkas dukungan militer ke Ukraina serta mencabut sanksi terhadap Rusia," katanya.
"Saya pikir Putin melihat Trump dan melihat bayangan cermin dirinya sendiri, seorang otoriter dan sosiopat. Dia mungkin berpikir akan memahami Trump," kata Ash.
Lebih jauh, Putin membenci sistem demokrasi pasar liberal Barat, dan pemimpin Rusia itu berpikir Trump akan melanjutkan apa yang ditinggalkannya di periode pertama.
Xi Jinping - Presiden China
Presiden Tiongkok Xi Jinping belum secara terbuka memberikan dukungan.
Seperti halnya Rusia, baik Demokrat maupun Republik telah mengambil sikap keras terhadap Tiongkok. Selama masa jabatannya, Donald Trump memulai perang dagang dengan Tiongkok.
AS mengenakan tarif pada impor Tiongkok senilai USD 250 miliar pada tahun 2018. Tiongkok membalas, mengenakan tarif pada impor AS senilai USD 110 miliar.
"Ironisnya, Xi mungkin menginginkan Harris, seperti halnya Iran," kata Ash kepada Al Jazeera.
Advertisement
Benjamin Netanyahu - Perdana Menteri Israel
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu belum secara terbuka mendukung kedua kandidat. Namun, secara luas diyakini bahwa ia condong ke arah kemenangan Donald Trump.
Netanyahu dan Trump memiliki hubungan yang baik selama masa jabatan pertama mantan presiden AS tersebut.
Netanyahu, dalam sebuah pernyataan tahun 2020, mengatakan bahwa Trump adalah sahabat terbaik yang pernah dimiliki Israel di Gedung Putih.
Hubungan antara Trump dan Netanyahu memburuk setelah Joe Biden terpilih. Ketika Biden dilantik, Netanyahu mengucapkan selamat kepadanya. Trump mengatakan ia merasa dikhianati oleh hal ini, dalam sebuah wawancara.