Liputan6.com, Jakarta - Kisah karomah wali mewarnai khazanah Islam Nusantara. Salah satunya adalah keistimewaan Syaikhona Kholil Bangkalan, ulama besar yang diyakini seorang waliyullah.
Banyak murid Mbah Kholil Bangkalan yang kelak mewarisi ilmu, kewibawaan hingga ghirah syi'ar Islam Mbah Kholil. Salah satunya adalah KH Abdul Karim, pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo.
Baca Juga
Advertisement
Kisah mengenai KH Abdul Karim yang menyaksikan langsung karomah Mbah Kholil Bangkalan menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Selasa (5/11/2024).
Artikel kedua yang juga menyita perhatian adalah amalan sunnah yang kerap ditinggalkan oleh imam sholat berjamaah.
Sementara, artikel ketiga yaitu kisah rumah Mbah Hamid Pasuruan dilempari batu oleh orang hasud. Siapa sangka, orang itu lantas taubat usai Mbah Hamid merespons dengan cara yang luar biasa.
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Karomah Dahsyat Mbah Kholil Bangkalan yang Disaksikan KH Abdul Karim Pendiri Ponpes Lirboyo, Ubah Air Laut jadi Susu
Karomah para ulama kerap menyisakan jejak keajaiban yang menginspirasi. Salah satu kisah yang paling dikenal datang dari Mbah Kholil Bangkalan, seorang ulama besar yang karomahnya mencengangkan.
Cerita tentang bagaimana air laut diubah menjadi susu atas kehendak Allah menjadi satu bukti kebesaran-Nya yang tak terbantahkan.
Suatu hari, Mbah Kholil memanggil tiga santrinya. Ia memberikan sebuah perintah yang terdengar mustahil, mencari susu di laut.
Meski diliputi rasa bingung, ketiga santri itu berangkat dengan tekad penuh, mengingat keyakinan mereka terhadap sang guru. Mereka menghabiskan tiga hari penuh di tepi laut, berusaha memenuhi tugas tersebut.
Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @SPORTS_30626, perjalanan tiga santri ini tak membuahkan hasil. Ketiadaan air susu di laut membuat mereka mulai bimbang.
Mereka pun akhirnya berkumpul dan berdiskusi, mencoba menyusun keberanian untuk pulang dan mengakui ketidakberhasilan mereka kepada Mbah Kholil.
Setibanya di hadapan Mbah Kholil, ketiga santri itu tak menyembunyikan apa pun. Dengan jujur, mereka mengakui kegagalan mereka. Namun, alih-alih menegur atau memarahi, Mbah Kholil justru membawa mereka ke tepi laut. Di sanalah, sebuah keajaiban terjadi, yang kemudian menjadi buah bibir para santri dan masyarakat.
Advertisement
2. Ini Sunnah Sholat Berjamaah yang Sering Ditinggalkan Imam, Diungkap Buya Yahya
Sholat berjamaah lebih utama ketimbang sholat yang dilakukan sendirian (munfarid). Pahala sholat berjamaah jauh lebih banyak daripada sholat munfarid.
Dalam sebuah hadis dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah SAW bersabda, “Sholat berjamaah itu lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada sholat sendirian.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 645 dan Muslim, no. 650]
Sholat berjamaah adalah sholat yang terdiri dari imam dan makmum. Sholat berjamaah dapat dilakukan setidaknya oleh dua orang.
Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya mengungkapkan ada sunnah yang sering ditinggalkan imam saat melaksanakan sholat berjamaah. Padahal sunnah tersebut sudah dianjurkan dilakukan oleh Rasulullah SAW?
Apa sunnah sholat berjamaah yang sering dilewatkan imam? Simak penjelasan Buya Yahya berikut.
3. Yang Terjadi saat Rumah Mbah Hamid Pasuruan Dilempari Batu oleh Orang Hasud, Pelaku Auto Taubat
KH Abdul Mu'ti yang lebih populer dengan nama Kiai Hamid Pasuruan dikenal sebagai sosok ulama yang sangat sabar dan penuh kasih. Kisah tentang kesabarannya menghadapi gangguan dari tetangganya terus menginspirasi banyak orang.
Syahdan, setiap malam, rumah Kiai Hamid dilempari batu oleh seorang tetangganya yang hasud. Batu-batu itu tidak hanya merusak dinding rumah, tetapi juga mengganggu ketenangan.
Meski tahu siapa pelakunya, Mbah Hamid Pasuruan tidak pernah marah. Ia selalu menunjukkan sikap tenang dan sabar, memberikan contoh luar biasa tentang bagaimana menghadapi kejahatan dengan kebaikan.
Ketika santrinya bertanya apakah mereka harus membalas perbuatan tersebut, Kiai Hamid hanya tersenyum. Dengan bijak, ia meminta para santrinya untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh lemparan batu.
"Jangan balas dengan keburukan," pesan Mbah Hamid, yang memperlihatkan ketulusan hatinya dalam menjalani ajaran Islam, dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @SPORTS_30626.
Sikap Kiai Hamid ini mengajarkan pentingnya sabar dan memaafkan. Seiring waktu, tetangganya yang sering mengganggu itu justru merencanakan sebuah acara hajatan.
Namun, rencana ini tidak diketahui oleh siapa pun, termasuk Kiai Hamid dan santri-santrinya.
Baca Juga
Advertisement