Mayoritas Masyarakat Puas dengan Kinerja Erick Thohir di PSSI dan Kebijakan Naturalisasi

Survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan masyarakat sangat puas dengan kepemimpinan Erick Thohir di PSSI dan mendukung kebijakan naturalisasi.

oleh Thomas diperbarui 06 Nov 2024, 10:09 WIB
Pemain Timnas Irak, Bashar Resan (kiri) terjatuh usai perebutan bola dengan pemain Indonesia, Sandy Walsh pada laga Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta- Indikator Politik Indonesia baru-baru inimenggelar survei nasional terkait sikap publik akan kepemimpinan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir serta kebijakan naturalisasi timnas Indonesia yang semakin gencar dilakukan.

Dalam keterangan resminya, Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyampaikan masyarakat ternyata sangat puas dengan kinerja Erick Thohir dan langkah naturalisasi untuk timnas Indonesia.

Bahkan 94,4 persen masyakarat menyatakan kepuasan akan kepemimpinan eks Presiden Inter Milan itu. Survei Indikator ini dilakukan pada periode 10-15 Oktober 2024.

"Mayoritas responden atau sebesar 59,6 persen tahu Erick Thohir adalah Ketua Umum PSSI. Yang puas dengan kinerja Erick sebagai Ketum PSSI itu tinggi sekali yakni 94,4 persen," ujar Burhanuddin dalam rilis temuan survei nasional bertajuk "Sikap Publik terhadap Kebijakan Naturalisasi Pemain Timnas" di Jakarta, Selasa (5/11/2024).

Burhanuddin memerinci 29,6 persen responden mengaku sangat puas dan 64,8 persen cukup puas dengan kepemimpinan Erick di PSSI. Praktis hanya 4,5 persen responden yang kurang puas dengan kinerja Menteri BUMN itu di PSSI.

"Sayang kita belum pernah melakukan survei Ketum-Ketum PSSI sebelumnya jadi tidak punya perbandingan, tapi kesan saya, approval rating dari Erick di PSSI tampaknya menjadi yang tertinggi," ucap Burhanuddin.


Masyarakat Sambut Baik Kebijakan Naturalisasi di Timnas Indonesia

Calvin Verdonk tak hanya bertugas mematikan semua pergerakan lawan yang berani mendekat ke gawang Maarten Paes, melainkan juga sering melakukan tikaman dari sisi kiri via skema serangan balik. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Indikator juga melakukan survei atas kebijakan naturalisasi Erick. Burhanuddin menyebut 71,5 persen responden setuju dan sangat setuju dengan langkah Erick memakai sejumlah pemain keturunan di berbagai negara untuk membela timnas.

Burhanuddin menyampaikan 54,5 persen responden tidak mempermasalahkan banyaknya jumlah pemain naturalisasi yang menghuni skuad timnas Indonesia. Sementara 31,5 persen responden yang setuju naturalisasi kurang sependapat dengan terlalu banyak pemain naturalisasi.

"Dengan lonjakan timnas dalam peringkat FIFA, mayoritas publik memberi apresiasi yang tinggi dengan peningkatan kualitas permainan timnas. 80,3 persen mayoritas bilang kualitas timnas saat ini bagus dan sangat bagus. Umumnya mereka merasa level timnas sudah jauh meningkat," ucap Burhanuddin.


Semua Puas dengan Erick Thohir

Yang menarik, responden yang setuju dan tidak setuju dengan kebijakan naturalisasi tetap angkat topi atas kinerja Erick di PSSI. Burhanuddin mengatakan 95,2 persen responden yang setuju program naturalisasi puas dengan kepemimpinan Erick dan 93,3 persen responden yang kurang setuju dengan naturalisasi juga puas dengan kinerja pemilk klub Satria Muda tersebut.

"Jadi responden yang setuju atau tidak setuju dengan pemain naturalisasi, mereka tetap mengakui Pak Erick kinerjanya ok," sambung Burhanuddin.

Menurut Burhanuddin, publik menilai kualitas permainan timnas menjadi semakin baik dengan adanya pemain naturalisasi.

"Dampaknya apresiasi warga terhadap kualitas permainan timnas saat ini membuat semakin tinggi dukungannya terhadap kebijakan naturalisasi," kata Burhanuddin.

Indikator melakukan survei nasional menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 orang. Burhanuddin menyampaikan survei dengan tatap muka ini memiliki toleransi kesalahan atau margin of eror sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya