Terlambat Muncul, Salju di Gunung Fuji Akhirnya Terlihat Juga

Tahun 2024 menandai kali ketiga salju di Gunung Fuji muncul terlambat, di mana sebelumnya tercatat pada tahun 1955 dan 2016.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 06 Nov 2024, 19:10 WIB
Gunung Fuji terlihat dari kuil Arakura Fuji Sengen di kota Fujiyoshida, prefektur Yamanashi, pada Kamis (22/4/2021). Prefektur Yamanashi terletak di sebelah barat Tokyo yang memiliki spot-spot wisata terkenal, salah satunya gunung tertinggi di Jepang, Gunung Fuji. (Behrouz MEHRI / AFP)

Liputan6.com, Tokyo - Salju akhirnya turun di Gunung Fuji setelah lerengnya gundul cukup lama. Hal ini dilaporkan usai pemerintah daerah dan penduduk setempat membagikan foto-foto yang menunjukkan salju di lereng gunung pada Rabu (6/11/2024).

Badan cuaca nasional Jepang belum mengumumkan rekor baru untuk pembentukan lapisan salju Gunung Fuji yang muncul terlambat, karena kondisi berawan di dekat stasiun pemantauannya. Namun foto-foto yang diambil dari berbagai titik di sekitar gunung berapi yang masih aktif itu telah menunjukkan lapisan salju di puncaknya.

"Ini adalah foto-foto Gunung Fuji, yang terlihat dari balai kota pagi ini. Kami dapat melihat lapisan tipis lapisan salju di dekat puncak," kata sebuah unggahan di akun X resmi Kota Fuji, di wilayah Shizuoka di Jepang bagian tengah, seperti dilansir CNA, Rabu (6/11/2024).

Banyak orang lain di daerah itu juga mengunggah foto-foto salju mereka sendiri di gunung tertinggi di negara itu.

"Akhirnya, lapisan salju pertama! Gunung Fuji tampak bagus dengan salju," kata sebuah unggahan dari panti jompo yang terletak di Kota Fuji.

Lapisan salju Gunung Fuji mulai terbentuk rata-rata sekitar tanggal 2 Oktober, dan tahun lalu salju pertama kali terdeteksi oleh ahli meteorologi pemerintah yang ditempatkan di Kota Kofu pada 5 Oktober.

Tahun 2024 menandai kali ketiga salju di Gunung Fuji muncul terlambat, di mana sebelumnya tercatat pada tahun 1955 dan 2016.


Pemanasan Global Jadi Salah Satu Faktor

Sebuah penanda dengan foto Gunung Fuji dengan puncak yang tertutup salju terlihat di sebuah titik pandang berlatar belakang puncak Gunung Fuji yang tidak tertutup salju di Gotemba, prefektur Shizuoka, Jepang pada tanggal 31 Oktober 2024. (Yuichi YAMAZAKI/AFP)

Seorang pejabat Badan Meteorologi Jepang (JMA) di kantor Kofu mengatakan kepada AFP bahwa masih terlalu berawan di sana untuk mengumumkan rekor baru, tetapi mengatakan mereka berharap langit di sana akan cerah pada Rabu sore.

Ia menuturkan bahwa pemanasan global adalah salah satu dari banyak faktor yang menyebabkan lapisan salju datang terlambat.

"Suhu pada bulan Oktober di puncak Gunung Fuji lebih hangat dari rata-rata," katanya.

Musim panas Jepang tahun ini adalah yang terpanas yang pernah tercatat karena gelombang panas ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim melanda banyak bagian dunia.

Gunung Fuji tertutup salju hampir sepanjang tahun, tetapi selama musim pendakian bulan Juli hingga September, lebih dari 220.000 pengunjung mendaki lerengnya yang curam dan berbatu.

Infografis Journal Dunia Kepanasan, Akibat Perubahan Iklim Ekstrem?. (Liputan6.com/Tri Yasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya