Liputan6.com, Jakarta Acara All You Can Hear Gigs 2024 hari pertama akhirnya telah sukses digelar di Asthana Kemang, Ampera Raya, Jakarta Selatan, pada Selasa (5/11/2024) kemarin. Sejak sore hingga tengah malam, panggung terus hidup nyaris tanpa jeda selain break waktu salat Magrib dan Isya.
Suasana Asthana Kemang yang disulap menjadi venue musik ciamik dan penuh keakraban, membuat penonton dan pengisi acara bebas berinteraksi tanpa batas, menimbulkan kesan intim yang akrab dan hangat. Hal ini sesuai dengan tema yang diusung, True Friends Forever.
Advertisement
All You Can Hear Gigs 2024 diisi oleh deretan musisi yang memiliki basis fans kuat sejak awal berdiri hingga sekarang. Banyak nuansa nostalgia sepanjang acara ini lantaran di atas panggung, banyak musisi lawas atau band yang tampil kembali. Beberapa di antaranya ada Funky Kopral, Dr.PM, hingga Element.
Event ini telah dimulai sejak sore hari sekitar pukul 16.00 WIB, dipandu oleh dua host yang sukses membuat suasana jadi ceria dan kocak, Eza Yayang dan Pakde Blankon. Pada malam hari, Andhara Early yang pernah menjadi tamu podcast Ferdy Tahier merapat dalam barisan MC.
Aksi 3 Tahier dan Ryo Damara Setelah Efah Aaralyn dan Rocker Kasarunk
Sore harinya, Efah Aaralyn tampil membawakan "Wajar", "Menunggu Di Sini", dan "Kiss Me" (lagu Sixpence None the Richer). Dilanjut dengan Rocker Kasarunk yang membawakan "Stay With Me", Never Go Away", "Gantung", hingga "I Want To". Setelah break magrib, giliran para penampil malam meramaikan suasana di Asthana Kemang.
Tampil setelah break magrib, tiga putra Ferdy Tahier yang terdiri dari 3 Tahier, tampil dengan sangat atraktif dan kompak. Selain membawakan lagu-lagu milik mereka, Renaga Tahier, Dierda Tahier, dan Dewa Tahier juga melantunkan lagu legendaris milik Jamal Mirdad, "Yang Penting Hepi". 3 Tahier memilih lagu "Baru Satu Hari" dan "Belaga Happy" untuk memeriahkan panggung.
Ryo Damara tampil setelahnya. Berbekal vokalnya yang bertenaga, Ryo Damara sukses membius penonton dengan lagu-lagunya, "Perang dengan Hati", serta "Janjiku" yang memiliki lirik romantis nan mendalam. Ia juga membawakan "Hilangnya Seorang Gadis" milik Deddy Dores, dan lagu "Silent is Easy".
Advertisement
Aksi Ressa Herlambang, Ambarila, dan Wong Pitoe
Ressa Herlambang tampil dengan gaya khasnya. Sukses membuat penonton terbuai dengan lagu-lagu andalannya yakni "Haruskah", "Janji Putih". Penonton pun dibuat bernyanyi saat ia membawakan lagu "Menyesal" yang sempat menjadi soundtrack sinetron Tasbih Cinta Indosiar. Lagu "Sumpah Mati (Ku Mencintaimu)" juga menjadi pilihan Ressa Herlambang.
Ambarila tampil berikutnya dengan aksi mereka yang sangat manis membawakan "Tuning", "Langgam Pantai Selatan", hingga "Hajumari". Nada-nada yang keluar dari alunan vokalisnya, Rila, membuat suasana mendadak jadi santai dan sedikit mendayu. Belum lagi iringan instrumen yang dimainkan oleh Amba.
Menambah kemeriahan panggung sesi malam hari, grup komedi Wong Pitoe kembali dengan gaya nyentrik mereka. Wong Pitoe sukses memparodikan sejumlah lagu serta tembang-tembang milik mereka dengan penuh semangat. Mulai dari parodi "Halo" dan "Sakura Naik Delman", mash up - medley lagu "Bintangmu Bintangku", hingga "Bersepeda". Biarpun terhitung sebagai grup yang cukup lawas, Wong Pitoe masih tetap tampil energik.
Penampilan Takaeda, Musisi Lupa Umur, hingga Juliet Project
Umaru Takaeda tampil selanjutnya dengan format berbeda dari musisi-musisi sebelumnya yang naik ke atas panggung. Takaeda bernyanyi hanya diiringi oleh gitar akustik. Namun, nomor-nomor yang dinyanyikan mantan vokalis Drive ini sukses membuat suasana menjadi romantis. Bahkan, para penonton dibuat ikut bernyanyi dengan lagu "Memilih Setia" milik Fatin, "Terus Bersamamu milik Fuse, hingga lagunya sendiri, "Terlalu Berharap".
Musisi Lupa Umur menambah keriangan panggung dengan aksi trio Candil, Rudy Nugraha (Eks Caffeine), dan Bedu yang kocak. Aksi ketiga vokalis ini sukses membuat suasana pecah dan penonton tak hentinya terbahak-bahak. Beberapa lagu populer dibuat medley dan parodi. Sementara lagu "Rockstar Cetar" dan "Gagal Pensiun" milik mereka tak lupa dibawakan.
Juliet Project lalu tampil untuk kembali mendinginkan suasana setelah penonton disuguhi oleh gaya kocak trio vokalis Musisi Lupa Umur. Selain memperkenalkan lagu baru yang bernuansa sendu, yakni "Indah" serta "Berteman Gelap dan Sepi", Juliet Project juga membuat penonton nostalgia dengan "Bukannya Aku Takut".
Advertisement
Aksi Nostalgia Debrur, Funky Kopral dan Dr.PM
Setelah Juliet Project, panggung diisi oleh band yang sudah lama tak kelihatan, Debrur. Band yang dipelopori sutradara Upie Guava ini berhasil membuat penonton era lawas bernostalgia dengan lagu-lagu mereka yang liriknya cenderung gelap. Mulai dari "Lara", "Ingin Ngeband", hingga "Tentangku Tentangmu".
Selanjutnya, Funky Kopral tampil dengan membawa kembali memori penonton era lawas dengan lagu-lagu dari album awal mereka. Meskipun kini tinggal Robby (drum) satu-satunya personel lama yang tersisa, nyawa Funky Kopral berhasil dibangkitkan dengan tiga personel baru yang tak kalah energik dari formasi awal. Lagu-lagu era lawas seperti "Superfunk", "Pak Tua", "Funchopat", hingga "Bagian yang Hilang" menjadi pilihan.
Kembali membawa nostalgia bagi para pecinta musik rock Indonesia, Dr.PM tampil setelah Funky Kopral. Lagu-lagu lawas mereka yang masih membekas di ingatan, kembali dibawakan di atas panggung ini. Namun, kali ini Marshal berhalangan tampil karena sedang dalam pemulihan atas kondisi kesehatannya. Meskipun begitu, Ronald dan Erwin tetap sukses menghidupkan kembali atmosfer lawas Dr.PM dengan lagu "Pernah Mencoba" "Esok", "Damai Mimpi", hingga "Kamu Kerja Apa".
Aksi Lobow Dilanjut Element yang Jadi Pamungkas
Lobow menyejukkan suasana dengan suara merdu dan lagu-lagu mellow-nya yang sukses membuat para penonton ikut sing along. Aksi penyanyi yang terhitung lawas ini diwarnai oleh lagu-lagu seperti "Salah", "Malu-Malu Mau", dan "Kau Cantik". Terdengar, para penonton tak hentinya menyanyikan tiap lagu yang dilantunkan oleh Lobow.
Akhirnya, panggung pun kembali diramaikan oleh musisi pamungkas, yakni band Element yang terdiri dari Ferdy Tahier (vokal), Didi Riyadi (drum), Arya Prasetyo (gitar), Fajar Maringka (keyboard), Adhitya Pratama (gitar), dan Ibank (bass). Sayangnya, Lucky Widja (vokal), berhalangan hadir karena sakit. Alhasil, Renaga Tahier putra Ferdy pun menggantikannya sebagai vokalis.
Element membuka aksi mereka dengan "Kupersembahkan Nirwana", dilanjut "Cinta Sejati" dan "Cinta Tak Bersyarat" yang membuat penonton bernyanyi dengan semangat. Lagu "Rahasia Hati" menjadi pilihan selanjutnya. Namun, baru mau memasuki awalan lagu, penampilan Element diinterupsi oleh para host.
Advertisement
Kejutan Ulang Tahun
Rupanya, semua yang terlibat dalam acara ini memberikan kejutan ulang tahun kepada Ferdy Tahier yang baru saja menginjak usia 52 tahun pada 4 November kemarin. Alhasil, Ferdy pun dibuat kaget. Momen tiup lilin pun menghiasi panggung Element sebelum "Rahasia Hati" dilanjutkan.
Kejutan tak hanya pada momen ulang tahun. Setelahnya, Didi Riyadi berdiri dari bangku drum, mengucapkan terima kasih dan selamat ulang tahun kepada Ferdy. Namun terlihat ada yang mengisi posisi drum, hingga akhirnya Ferdy dan Didi duet menyanyikan "Bento" milik Swami (Iwan Fals), diiringi para personel band Element yang lain.
Tak terasa, waktu sudah mendekati tengah malam namun antusiasme penonton dan penggemar masih tetap terasa. Pada hari ini (6/11/2024), All You Can Hear Gigs masih berlanjut dengan sesi kedua yang akan kembali digelar mulai sore hari di Asthana Kemang. Tercatat The Fly, Gugun Blues Shelter, T-Five, Wayang, Base Jam, Bunga, hingga Voodoo dan masih banyak lagi, siap untuk naik ke atas panggung hari kedua.
Festival ini diharapkan menjadi ajang reuni bagi para penikmat musik lintas generasi, menghadirkan nostalgia sekaligus memperkenalkan karya-karya terbaru dari musisi-musisi terbaik Indonesia. Acara ini dipersembahkan oleh konten YouTube Ferdy Tahier, All You Can Hear, berkolaborasi dengan Asthana Kemang dan CKH Ent.