Bandara Terbesar di Dunia Akan Dibuka di Arab Saudi pada 2030

Pembangunan bandara terbesar di dunia yang akan buka di Arab Saudi itu menelan biaya Rp470 triliun.

oleh Asnida Riani diperbarui 07 Nov 2024, 07:31 WIB
Ilustrasi bandara terbesar di dunia akan buka di Arab Saudi pada 2030. (Unsplash/Merve Sensoy)

Liputan6.com, Jakarta - Bandara terbesar di dunia akan dibuka pada 2030, dilengkapi enam landasan pacu raksasa yang menelan biaya 23 miliar pound sterling (sekitar Rp470 triliun). Bandara Internasional King Salman akan dibuka di Riyadh, Arab Saudi, dalam waktu tujuh tahun untuk melayani lebih banyak orang daripada bandara lain.

Dengan luas lebih dari 57 kilometer persegi, 12 kilometer persegi di antaranya dilaporkan telah disisihkan untuk gerai ritel. Maka itu, pelancong bisa mengharapkan pengalaman berbelanja menyeluruh sambil menunggu naik ke pesawat di bandara Arab Saudi tersebut, lapor Metro.co.uk, Rabu (6/11/2024).

Desain bandara tersebut diawasi oleh Foster + Partners, sebuah perusahaan yang juga mengerjakan Terminal Bus Midtown di New York City dan Bandara Marseille yang baru. Bandara ini akan mengintegrasikan terminal-terminal di Bandara Internasional King Khalid yang telah beroperasi sejak 1983.

"Proyek bandara ini sejalan dengan visi Arab Saudi untuk mengubah Riyadh jadi salah satu dari 10 kota dengan ekonomi teratas di dunia dan mendukung pertumbuhan populasi Riyadh hingga 15–20 juta jiwa pada 2030," demikian bunyi pernyataan dari Saudi Press Agency.

Bandara terbesar di dunia saat ini adalah Bandara Internasional Raja Fahd, juga dikenal sebagai Bandara Dammam, di Arab Saudi. Berlokasi di Dammam, Arab Saudi, Bandara Internasional King Fahd mencakup luas sekitar 315 kilometer persegi, membuatnya jadi bandara terbesar di dunia berdasarkan luas daratan, lapor Times of India.

Bandara ini dinamai menurut nama Raja Fahd bin Abdulaziz Al Saudi, dan terkenal sebagai salah satu bandara termewah di dunia. Bandara ini menyediakan berbagai fasilitas kelas atas untuk memastikan pengalaman perjalanan yang nyaman.


Bandara Terbesar di Dunia

Ilustrasi bandara terbesar di dunia. (Karim Sahib/AFP)

Bandara terbesar selanjutnya dicatat Bandara Internasional Al Maktoum di Dubai, Uni Emirat Arab, yang sudah dalam perjalanan menggantikan Bandara Internasional Dubai. Pada 28 April 2024, penguasa Dubai, Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, mengumumkan perluasan besar Bandara Internasional Al Maktoum.

Menurut laporan ini, bandara baru yang akan beroperasi pada 2030, akan berukuran lima kali lebih besar dari Bandara Internasional Dubai saat ini. Bandara baru tersebut akan mencakup luas 70 kilometer persegi, dan akan memiliki kapasitas untuk menampung hingga 260 juta penumpang per tahun.

Bandara Internasional Al Maktoum yang baru akan memiliki lima landasan pacu paralel, 400 gerbang pesawat, dan teknologi terbaik. Bandara baru tersebut akan jadi bandara termahal di dunia.

Tidak hanya bandara, Dubai juga akan jadi rumah bagi beach club terbesar di dunia yang rencananya dibuka tahun ini, mengalahkan Atlas Beach Club di Bali. Sirene Beach by Gaia akan beroperasi di Pantai J1 Dubai di Jumeirah, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), pada Desember 2024.

 


Beach Club Terbesar di Dunia

Sirene Beach by Gaia di J1 Beach, Jumeirah, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). (dok. Instagram @j1beachdubai/https://www.instagram.com/p/C2Ru6BcJFh2/)

Menurut The Sun, dikutip dari news.com.au, Jumat, 1 November 2024, klub seluas delapan ribuan meter persegi ini akan mengambil inspirasi dari pulau-pulau Yunani. Bersama kolam renang pribadi, akan ada 300 kursi berjemur dan kabin mewah sehingga pengunjung "tidak perlu berebut tempat."

 Di dalamnya akan ada 10 restoran dan tiga bar, beberapa di antaranya sudah buka. Gigi Rigolatto Italia, yang sekarang sudah buka, memiliki kolam renang pribadi, bar Bellini, bahkan sirkus anak-anak.

Almayass by the Sea dibuka pada Jumat, 1 November 2024, dengan makanan Lebanon dan Armenia. Restoran Jepang Baoli, dengan interior seperti hutan, akan dibuka bulan depan.

African Queen akan menyajikan campuran makanan Prancis dan Afrika, dengan restoran Nigeria yang belum disebutkan namanya yang masih akan diungkap. Makanan Spanyol akan ditemukan di Gitano dan makanan Prancis di Chouchou, yang akan memiliki "kolam renang khas Rose." Restoran lain akan mencakup Kaimana dari Polinesia dan La Baia dari Italia Selatan. 


Mengalahkan Atlas Bali

Sirene Beach by Gaia di J1 Beach, Jumeirah, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). (dok. Instagram @j1beachdubai/https://www.instagram.com/p/DA0NLVOozPY/)

Lunico menggambarkan dirinya sebagai "permata tempat makan mewah yang berubah jadi bar larut malam." Para tamu bahkan dapat dibawa ke "dunia kuno" dengan Pantai Nineve yang didasarkan pada budaya dan mitologi Mesopotamia.

Juga, akan ada restoran berbintang Michelin, dengan perpaduan cita rasa Mediterania dan Asia di Sakhalin. Namun, tempat terbaik untuk dikunjungi saat matahari terbenam adalah Sirene, dengan minuman beralkohol khas Myconian dan DJ lokal.

"Sirene adalah tempat yang ingin kami ciptakan agar para tamu dapat menikmati hari mereka seolah-olah sedang berlibur, meski hanya beberapa jam," kata koki Izu Ani. "Tinggal di tengah lingkungan kehidupan yang serba cepat, kita semua butuh waktu untuk melarikan diri, tempat di mana waktu melambat, dan membawa Anda ke realitas lain — tempat di mana Anda dapat bersantai dan memulihkan tenaga."

Saat ini, klub pantai terbesar ada di Indonesia. Atlas Beach Club di Bali memiliki klub malam sendiri, bar, restoran, dan kolam renang. Namun, Sirene Beach by Gaia akan mengalahkan ukurannya saat dibuka sepenuhnya.

Infografis 16 Bandara Dibuka untuk Penerbangan Internasional (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya