Elektabilitas Pramono-Rano Karno di Pilkada Jakarta Capai 38,3 Persen, Ungguli Dua Paslon Lainnya

Hasil survei Litbang Kompas di Pilkada Jakarta menunjukkan elektabilitas pasangan calon (paslon) Pramono Anung-Rano Karno dan Ridwan Kamil-Suswono bersaing ketat.

oleh Gilar Ramdhani pada 06 Nov 2024, 14:10 WIB
Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono-Rano dan Ridwan-Suswono sama-sama punya pendukung yang terbilang loyal.

Liputan6.com, Jakarta Elektabilitas pasangan calon (paslon) Pramono Anung-Rano Karno dan Ridwan Kamil-Suswono bersaing ketat. Angkanya cukup lebar meninggalkan paslon dari jalur independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardana.

Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, elektabilitas Pramono-Rano sebesar 38,3 persen. Capaian itu membuat pasangan yang diusung PDI Perjuangan ini menduduki puncak persaingan, mengungguli Ridwan-Suswono 34,6 persen. Sedangkan Dharma Pongrekun-Kun Wardana meraih 3,3 persen.

Ketatnya persaingan di antara kedua paslon itu tergambarkan pula dari sisi kadar loyalitas dukungan para pemilihnya. Pramono-Rano dan Ridwan-Suswono sama-sama punya pendukung yang terbilang loyal (strong voter).

Dikatakan loyal lantaran para pemilih menyatakan sudah pasti akan pilihannya, tidak akan berubah hingga pemungutan suara.

Hasil survei menunjukkan, lebih dari dua pertiga bagian pemilih dari kedua paslon terbilang loyal. Sisanya, kurang dari sepertiga bagian kurang loyal (swing voter) atau yang masih dapat berpindah pilihan hingga saat pemungutan suara mendatang.


Peluang Peningkatan Dukungan Masih Terbuka

Sekalipun kadar loyalitas dukungan pemilih terbilang tinggi, masih berpotensi membuka ruang perubahan. Pasalnya, hasil survei ini juga mengindikasikan masih terbuka peluang peningkatan dukungan di antara paslon yang bersaing memperebutkan suara dari kalangan yang belum menjatuhkan pilihan (undecided voter).

Merujuk hasil survei, sejauh ini sekitar tiga perempat bagian pemilih saja yang sudah menyatakan siapa calon yang akan mereka pilih. Sisanya, masih terdapat 23,8 persen pemilih yang belum mengungkapkan paslon pilihannya.

Survei digelar pada 20-25 Oktober 2024, sebulan menjelang pemungutan suara pilkada pada 27 November 2024. Jumlah responden sebanyak 800 orang. Margin of error 3,46 persen.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya