Tim Kampanye: Kamala Harris Tak Akan Sampaikan Pidato di Hadapan Pendukungnya Malam Ini

Salah satu ketua dari tim kampanye Kamala Harris menyebut bahwa capres dari partai Demokrat itu masih menunggu hasil penghitungan suara di Amerika Serikat.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 06 Nov 2024, 14:02 WIB
Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris. (Dok. AFP)

Liputan6.com, Washington D.C -- Calon presiden Amerika Serikat dari partai Demokrat Kamala Harris tidak akan menyampaikan pidato di hadapan para pendukungnya malam ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Cedric Richmond salah satu ketua tim kampanyenya, dikutip dari laman CNN, Rabu (6/11/2024).

Meski begitu, Richmond menyebut, Kamala diperkirakan akan berpidato besok. Alasanya, karena Kamala masih menunggu hasil pemilu dari seluruh negeri yang terus dihitung.

"Kami masih harus menghitung suara. Masih ada negara bagian yang belum diumumkan," kata Cedric Richmond.

Pengumumannya muncul setelah CNN memperkirakan bahwa mantan Presiden Donald Trump akan memenangkan dua negara bagian medan pertempuran utama: North Carolina dan Georgia.

Richmond mengatakan, tim kampanye akan terus berjuang "untuk memastikan bahwa setiap suara dihitung. Bahwa setiap suara diucapkan."


Kamala Harris Menang di Washington D.C dan California

Wakil Presiden AS dan kandidat presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris (kanan) berjabat tangan dengan mantan presiden AS dan kandidat dari Partai Republik Donald Trump pada awal debat mereka di Philadelphia, Pennsylvania pada 10 September 2024 (AFP/SAUL LOEB)

Sejumlah negara bagian di Amerika Serikat (AS) telah menutup proses pemungutan suara yang dimulai sejak Selasa (5/11) pagi waktu setempat.

Proses penghitungan suara pun tengah berlangsung untuk menentukan pemenang dalam pemilihan presiden (pilpres) AS 2024.

Berdasarkan hasil sementara, AP melaporkan bahwa calon presiden Partai Demokrat Kamala Harris telah menang di Washington D.C. Meskipun itu bukan merupakan negara bagian, namun ibu kota AS itu memiliki bobot tiga suara elektoral.

Dilansir The Guardian, Rabu (6/11), tidak ada kandidat Partai Republik yang memenangkan suara distrik federal sejak amandemen ke-23 konstitusi memberikan hak suara kepada mereka pada tahun 1961.

Ini menjadi kemenangan manis bagi Harris, yang merupakan lulusan Howard University di kota tersebut.

Selain Washington, Harris juga berhasil menang di negara bagian asalnya, California.

Dengan demikian, kemenangannya di California dan Washington memberikan Harris total 66 suara elektoral.

Selain itu, Harris juga memenangkan satu dari empat suara elektoral di Maine.


Menang di Virginia hingga New Mexico

Capres dari Partai Republik Donald Trump dan Partai Demokrat Kamala Harris. (AFP)

Negara bagian lain yang juga dimenangkan oleh Harris adalah Virginia, dengan meraih 13 suara elektoral.

Virginia adalah negara bagian yang akhir-akhir ini cenderung condong ke Demokrat, meski dikunjungi Donald Trump pekan lalu.

Kamala Harris turut menang di New Mexico, memberi kejutan tersendiri bagi pihak Partai Republik yang mengharapkan kemenangan dari negara bagian tersebut.

New Mexico biasanya memilih Demokrat dalam pemilihan umum baru-baru ini.

Namun, Trump melakukan di sana minggu lalu, berharap untuk membalikkan keadaan ke pihaknya. Usahanya tidak berhasil, terbukti usai Harris memenangkan lima suara elektoralnya.

Kamala Harris, capres Partai Demokrat, dan Donald Trump, capres Partai Republik, tengah bersaing ketat untuk merebutkan jabatan tertinggi di Gedung Putih untuk periode 2025-2029.

Menurut hasil penghitungan suara sementara hingga Rabu (11/6) pukul 11.58 WIB, Harris berhasil meraih 205 suara elektoral sementara Trump unggul dengan 230 suara elektoral.

Infografis Pelantikan Presiden AS Joe Biden & Wapres Kamala Harris. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya