KRL Commuter Line Jabodetabek Catat 29,9 Juta Pengguna pada Oktober 2024

KAI Commuter mencatat volume tertinggi pengguna KRL pada Oktober 2024 tercatat Sabtu 5 Oktober, 1.209.506 orang.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 06 Nov 2024, 14:11 WIB
KRL Commuter Line Jabodetabek mencatat total volume pengguna naik 11,72 persen secara tahunan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - KRL Commuter Line Jabodetabek mencatat total volume pengguna mencapai 29.933.224 orang pada Oktober 2024. Jumlah itu meningkat 11,72 persen secara tahunan (YoY) dibandingkan Oktober 2023 dengan 26.793.455 pengguna.

Mengutip laporan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter, Rabu (6/11/2024), volume tertinggi pengguna pada Oktober 2024 tercatat Sabtu 5 Oktober, 1.209.506 orang. Angka ini merupakan rekor tertinggi volume pengguna KRL Commuter Line Jabodetabek sepanjang tahun ini. 

Sementara itu, rata-rata jumlah pengguna harian selama Oktober 2024 adalah 965.588 orang. Menunjukkan kenaikan 4,93 persen dibandingkan dengan rata-rata volume harian pada September 2024 sebanyak 920.259 orang.

Dalam upaya meningkatkan layanan kepada pengguna, mulai 1 Oktober 2024, KAI Commuter juga menambah jumlah kereta pada rangkaian KRL Commuter Line Dhoho/Penataran dan Commuter Line Supas di wilayah Surabaya. 

Penambahan jumlah kereta (stamformasi) ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas angkut dan memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat.

Di wilayah Jabodetabek, pada 19 Oktober 2024, KAI Commuter bersama dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan mengoperasikan kembali Stasiun Pondok Rajeg setelah 18 tahun tidak beroperasi. 

Dengan dibukanya kembali stasiun ini, Stasiun Pondok Rajeg kini menjadi alternatif stasiun keberangkatan dan tujuan bagi pengguna KRL Commuter Line Bogor yang berada di sekitar wilayah Depok, Citayam, Bojonggede, dan Cibinong.

Selain itu, dalam upaya meningkatkan Standar Pelayanan Minimum (SPM), PT KAI (Persero) dan KAI Commuter bekerja sama dengan pihak swasta untuk mengembangkan Stasiun Jurangmangu. Dengan menambah fasilitas layanan pengguna serta akses integrasi antarmoda. Bertujuan untuk mempermudah akses menuju pemukiman dan tempat wisata di sekitar stasiun tersebut.

 

 

 


Pengembangan SDM

Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai rencana pemerintah mengubah skema pemberian subsidi untuk KRL Jabodetabek menjadi berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) mulai tahun 2025 akan semakin membebani kelas menengah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam hal pengembangan SDM dan perawatan sarana KRL, pada 8 Oktober 2024, KAI Commuter menjalin kerja sama dengan Nabtesco Corporation, Nabtesco Service, dan Nabtesco Service Southeast Asia (Jepang). Kerja sama ini berupa penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) di bidang pendidikan dan pelatihan untuk perawatan sarana KRL. 

Fokus pelatihan mencakup manajemen produksi, etos kerja, dan transformasi digital. Dalam kerja sama ini, KAI Commuter juga akan mengirimkan sejumlah pegawai untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan mengenai perawatan, troubleshooting sistem pengereman, pintu kereta api, serta bidang lainnya yang relevan.


Rayakan Pelantikan Prabowo dan Gibran, Penumpang KRL Jabodetabek Tembus 1,5 Juta Orang

Penumpang turun dari kereta Commuter Line di Stasiun Rawa Buaya, Jakarta Barat, Kamis (26/9/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter mencatat lonjakan penumpang KRL Commuter Line Jabodetabek pada Minggu, 20 Oktober 2024. Bertepatan dengan pemberlakuan tarif khusus Rp 1, saat adanya pesta rakyat di hari pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

“Sepanjang Minggu 20 Oktober kemarin total pengguna KRL Commuter Line in and out, atau yang naik dan turun di seluruh stasiun Jabodetabek sebanyak 1.504.362 orang," jelas Vice President Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, Senin (21/10/2024).

Joni mengatakan, stasiun di dekat pusat keramaian Pesta Rakyat pun tanpa kendala. Terpantau volume pengguna di stasiun-stasiun sekitar pusat panggung pesta rakyat, semisal Stasiun Sudirman sebanyak 50.271 orang.

"Sedangkan yang turun di stasiun tersebut sebanyak 53.630 orang. Sementara itu, di Stasiun BNI City juga tercatat sebanyak 7.494 orang yang naik dan sebanyak 5.369 orang yang turun di Stasiun BNI City," terangnya.

Di sisi lain, volume pengguna yang naik di stasiun keberangkatan awal seperti Stasiun Bogor, tercatat sebanyak 51.021 orang. Lalu, Stasiun Citayam 23.490 orang, Stasiun Bekasi 22.208 orang, Stasiun Rangkasbitung 17.336 orang, dan Stasiun Tangerang sebanyak 14.020 orang

Sementara untuk stasiun transit, volume transit di Stasiun Manggarai pada 20 oktober kemarin berada di angka 149.776 orang. Disusul Stasiun Tanah Abang sebanyak 101.800 orang, Stasiun Duri 58.516 orang, dan Stasiun Kampung Bandan sebanyak 25.340 orang.

Khusus akhir pekan ada 20 Oktober kemarin, KAI Commuter mengoperasikan sebanyak 1.081 perjalanan KRL Jabodetabek di seluruh lintas. Dengan jumlah perjalanan tersebut, bisa mengantisipasi kepadatan saat menunggu perjalanan dan memberikan alternatif waktu keberangkatan.

"Dengan pengoperasian 1.081 perjalanan atau pemberlakukan pola operasional seperti hari kerja, diharapkan pengguna bisa leluasa menyesuaikan jadwal perjalanannya," imbuh Joni.

 

 


Pidato Perdana, Presiden Prabowo Sebut Harus Berani Meneliti dan Ubah Subsidi

Presiden Prabowo Subianto menyapa para jurnalis sebelum menerima tamu kenegaraannya di Istana Kepresidenan Republik Indonesia, Jakarta pada Senin 21 Oktober 2024. (BAY ISMOYO/AFP)

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik pada Minggu, (20/10/2024). Saat pidato pelantikan, Prabowo menyebutkan mengenai peluang perubahan skema subsidi.

"Kita harus berani meneliti dan ubah subsidi harus kepada langsung keluarga yang membutuhkan itu. Dengan teknologi digital, kita mampu kalau subsidi sampai kepada keluarga yang membutuhkan. Tidak boleh aliran  bantuan itu tidak sampai ke mereka yang membutuhkan,” tutur dia saat pidato perdananya.

Prabowo menuturkan, subsidi yang diberikan untuk rakyat harus kepada yang membutuhkan. "Semua subsidi bantuan kepada rakyat kita dalam keadaan susah harus yakin subsidi sampai kepada yang membutuhkan,” kata Prabowo.

Selain itu, Prabowo juga kembali menegaskan untuk mendorong hilirisasi dalam pemerintahannya. "Kita harus lakukan hilirisasi komoditas, itu menambah kekuatan kita, tingkat hidup kesejahteraan komoditas kita harus bisa dinikmati," ujar dia.

 

Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya