Jika Ditimpa Masalah Bertubi-tubi, Ini yang Perlu Dilakukan Menurut Ustadz Adi Hidayat

Kata UAH, tidak mungkin seseorang diuji dengan permasalahan yang berada di luar kemampuannya. Misalnya, jika seseorang diberi ujian tertentu, itu berarti ia memang sanggup untuk melewatinya.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Nov 2024, 13:30 WIB
Ustadz Adi Hidayat (UAH) (SS TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Masalah adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Ustadz Adi Hidayat (UAH) memberikan nasihat penting tentang bagaimana menyikapi setiap permasalahan yang menimpa.

Dalam salah satu ceramahnya, UAH menjelaskan bahwa setiap orang pasti akan dihadapkan dengan ujian, besar maupun kecil, sebagai bagian dari proses hidup.

Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @NgajiYuk720-d1w, Ustadz Adi Hidayat menyebutkan langkah pertama yang harus dilakukan saat menghadapi masalah adalah menerimanya dengan sabar. “Kalau punya masalah, apapun itu, seberat apapun, pertama terima dulu,” ujarnya.

Sikap mengeluh hanya akan menambah beban dan tidak akan menyelesaikan masalah yang ada.

Ustadz Adi menegaskan bahwa Allah selalu memberikan ujian yang sesuai dengan kesanggupan hamba-Nya. “Terima dulu, sabar, karena Allah pilihkan masalah itu sesuai kadar kesanggupan kita,” katanya. Setiap ujian yang diberikan sudah diukur dengan sempurna, tidak akan melebihi kemampuan seseorang.

Ia menambahkan bahwa tidak mungkin seseorang diuji dengan permasalahan yang berada di luar kemampuannya. Misalnya, jika seseorang diberi ujian tertentu, itu berarti ia memang sanggup untuk melewatinya. “Semua gak mungkin saya diuji dengan masalah Anda, karena saya gak sanggup,” kata UAH dengan tegas.

Langkah kedua yang disampaikan oleh UAH adalah memahami bahwa setiap masalah yang diberikan Allah adalah jawaban dari doa yang pernah dipanjatkan. Setiap proses yang terjadi dalam hidup, termasuk ujian, merupakan bagian dari cara Allah mengabulkan permohonan hamba-Nya.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Persoalan Masalah dan Solusi

Ilustrasi konsultasi kesehatan mental. (dok. Unsplash.com/Priscilla Du Preez)

“Masalah itu Allah berikan sebagai jawaban persoalan tadi,” jelas UAH. Allah tidak akan memberikan apa yang diminta tanpa proses atau ujian.

Ujian itu sendiri adalah sarana untuk mempersiapkan seseorang menerima anugerah yang diminta. “Karena enggak mungkin Allah mengabulkan sesuatu tanpa proses, tanpa ujian,” lanjutnya.

Penjelasan Ustadz Adi ini memberi pemahaman baru bahwa ujian dan permasalahan bukanlah hukuman, melainkan bagian dari rencana Allah untuk memberikan yang terbaik. Terkadang, manusia hanya melihat kesulitan, tetapi tidak menyadari hikmah besar yang sedang dipersiapkan.

Menurut UAH, menerima dan bersabar adalah kunci awal untuk bisa melewati setiap masalah. Sikap sabar akan membukakan jalan keluar yang tidak disangka-sangka.

Kesabaran ini pula yang akan membuat hati menjadi lebih tenang dan pikiran lebih jernih dalam mencari solusi.

Ustadz Adi juga mengingatkan bahwa mengeluh hanya akan memperparah keadaan. “Mengeluh itu tidak mengurangi masalahnya, cuma nambah saja,” tegasnya. Dengan terus mengeluh, energi yang seharusnya digunakan untuk mencari solusi akan terbuang sia-sia.

Ia menekankan pentingnya berserah diri kepada Allah dalam setiap situasi. Mengeluh berarti kurang menerima ketentuan-Nya, sementara sabar adalah bentuk keyakinan bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik. Sabar dan ikhlas akan menguatkan seseorang dalam menghadapi ujian.

Setiap orang memiliki perjalanan hidup yang unik dengan ujian masing-masing. Ustadz Adi menegaskan bahwa tidak perlu membandingkan masalah yang dihadapi dengan orang lain. Ujian seseorang tidak akan pernah sama dengan ujian orang lain karena Allah sudah mengukur kemampuan setiap hamba-Nya.


Ini Maksud Proses Ujian

Ilustrasi kepada ahli, sebelum menyesal(Foto: Freepik/jcomp)

Nasihat yang disampaikan UAH ini menegaskan bahwa setiap kesulitan pasti akan diiringi dengan kemudahan. Allah menjanjikan bahwa di balik setiap kesulitan, ada jalan keluar yang lebih baik. Keyakinan ini seharusnya menjadi motivasi bagi setiap muslim untuk tetap optimis dalam menghadapi hidup.

Selain itu, proses ujian adalah sarana bagi manusia untuk belajar dan memperbaiki diri. Ustadz Adi mengajak setiap muslim untuk memandang masalah sebagai bentuk kasih sayang Allah. “Allah tahu apa yang terbaik untuk kita, jadi hadapilah dengan sabar dan penuh syukur,” pesannya.

Ujian juga menjadi pengingat bahwa manusia tidak berdaya tanpa bantuan Allah. Dalam setiap kesulitan, ada pelajaran berharga tentang kebergantungan manusia kepada Sang Pencipta. Kesadaran ini akan membuat seseorang semakin dekat kepada Allah.

Ustadz Adi mengajak umat untuk memanfaatkan setiap ujian sebagai momen mendekatkan diri kepada Allah. Dengan cara ini, ujian yang berat pun bisa terasa ringan karena ada keyakinan akan pertolongan Allah. “Berdoalah, mintalah petunjuk, dan jangan pernah berputus asa,” ucapnya.

Mengakhiri ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya doa dalam menghadapi masalah. Berdoa adalah cara untuk meminta pertolongan langsung kepada Allah, dan doa yang tulus akan membawa ketenangan. Di samping itu, doa juga menjadi bentuk penyerahan diri yang utuh kepada kehendak Allah.

Sikap menerima, bersabar, dan terus berdoa adalah kombinasi ampuh dalam menghadapi segala permasalahan hidup. Dengan nasihat ini, Ustadz Adi mengingatkan bahwa keimanan dan keteguhan hati adalah bekal utama dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya