Liputan6.com, Jakarta - Pangeran William melakoni kunjungan solo ke Afrika Selatan untuk mempromosikan Earthshot Prize yang diiniisiasinya. Selaras dengan penghargaan yang berfokus pada upaya penyelamatan lingkungan, calon Raja Inggris itu cermat memilih aksesori yang dikenakannya.
Duduk di panel di Cape Town pada Selasa, 5 November 2024, William membahas pentingnya berinvestasi pada kaum muda dalam hal solusi lingkungan. Di kesempatan itu, ia mengenakan dasi hijau dengan pola bunga putih. Dasi itu diproduksi sebuah perusahaan asal Roma, Wilmok, dan Circ yang berbasis di AS, inovator dalam daur ulang tekstil yang didukung sains dan salah satu finalis Earthshot tahun lalu.
Advertisement
"Ini adalah perasaan yang sangat membanggakan, tidak hanya mengetahui bahwa dia terus mengenakan dasi kami, tapi juga bahwa dia memamerkannya pada orang-orang di sekitarnya," kata Darryll Wilson, pendiri merek tersebut pada People, dikutip Rabu (6/11/2024). "Ini memberi kami begitu banyak harapan dan inspirasi untuk terus mendorong batas dan membentuk jalan yang belum dibuat."
Wilson menjelaskan bahwa dasi itu terbuat dari 100 persen lyocell yang menggabungkan 40 persen limbah daur ulang. "Ini adalah pertama kali dilakukan dan kami sangat senang dengan hasilnya!" kata Wilson.
Khusus untuk kunjungan Pangeran William ke Afrika Selatan, ia mendesain dasi yang dimaksud secara spesial. Meski begitu, mereka menyediakan desain serupa dengan material berbeda dan dijual secara online.
Berawal dari Komentar William
William telah membeli dasi dari merek independen itu sejak 2022. Aksinya itu berimbas positif pada kinerja perusahaan dari awalnya hanya memiliki tujuh pengikut di X, sebelumnya Twitter, jadi dibanjiri permintaan dari pelanggan di seluruh dunia.
"Itu memberi kami begitu banyak harapan dan inspirasi untuk terus mendorong batas dan membentuk jalan yang belum dibuat," kata Wilson.
Ia menjelaskan peran William dalam kolaborasi yang dilakukan bersama Cisc. Saat menghadiri KTT Ekologi London yang diselenggarakan pendiri Microsoft, Bill Gates, pada Juni 2024, suami Kate Middleton tersebut berkomentar tentang betapa bagusnya kain Cis.
"(William) memberi tahu mereka bahwa dia mengenakan dasi dari kain daur ulang. Jadi, Circ menghubungi saya untuk melihat apakah kami tertarik dengan koleksi kapsul," sambungnya.
Pada Selasa sore, William mengganti dasinya dengan desain biru dan putih, yang juga keluaran label Wilmok. Dasi itu dijual seharga 56 dolar AS (sekitar Rp886 ribuan) dan terbuat dari 100 persen plastik daur ulang. Ketika William pertama kali memakainya pada 2023 di acara Earthshot di Singapura, desainer mengatakan dia menangis karena bahagia.
Advertisement
Gelang Persahabatan dari Putri Charlotte
Perusahaan yang didirikan pada 2019 dari rumah pengusaha mode dan pemasaran di Roma itu telah jadi favorit William yang memiliki beberapa desain. Dari Royal Ascot pada Juni hingga tur Earthshot di Singapura tahun lalu, dasi biru yang terbuat dari sekitar 3,5 botol plastik bahkan dikagumi desainer Inggris Stella McCartney, awal tahun ini.
Selain koleksi dasi yang bermakna, William membawa sedikit bagian dari rumah bersamanya dalam perjalanan empat hari ke Afrika Selatan. Ayah tiga anak itu mengenakan gelang persahabatan biru dan hijau buatan tangan Putri Charlotte yang mengeja kata, "Papa," dalam manik-manik putih.
William pertama kali terlihat mengenakan aksesori tersebut pada Senin, 4 November 2024, ketika ia bertemu lebih dari 120 pemimpin muda di Program Pemuda Pemimpin Iklim Penghargaan Earthshot. Desainnya mengingatkan pada aksesori yang dikenakan penggemar Taylor Swift dan diperdagangkan di konsernya.
Gelang itu juga terlihat keesokan harinya saat ia berjalan-jalan pagi di bawah Table Mountain yang ikonis di Afrika Selatan bersama Robert Irwin, duta global untuk Earthshot Prize, pada 5 November 2024 menjelang upacara penghargaan Earthshot Prize pada 6 November 2024. Anak-anak William sering memanggil ayah mereka dengan sebutan "Papa," termasuk ketika mereka mengirimkan pesan khusus di Hari Ayah awal tahun ini dan pada ulang tahun ke-42 Pangeran Wales, beberapa hari kemudian.
Pangeran William Kurang Religius
Di kesempatan berbeda, Pangeran William disebut memiliki pandangan berbeda terhadap agama yang dianutnya dari ayahnya Raja Charles III dan neneknya, Ratu Elizabeth II. Menurut mereka yang mengenalnya dengan baik, lapor Daily Mail, sebagai seorang pria muda modern, William malu dengan aspek-aspek tertentu dari upacara dan agama.
Sementara, Raja Charles III menggambarkan imannya sebagai tertanam kuat dalam Gereja Inggris setelah menjadi raja, dan telah menjadi pembela agama global selama beberapa dekade. Begitu pula dengan mendiang Ratu Elizabeth yang dikenal karena keyakinan Kristennya yang teguh.
Penulis biografi kerajaan "Charles III: New King. New Court. The Inside Story," Robert Hardman sebelumnya menulis dalam bukunya, yang pertama kali dirilis pada Januari 2024, bahwa Pangeran Wales dapat melepaskan tradisi dan tidak mengambil gelar Gubernur Agung Gereja Inggris ketika ia naik takhta nanti. Gelar tersebut telah dikaitkan dengan raja-raja Inggris selama berabad-abad, sejak tahun 1530-an dengan Raja Henry VIII.
"Dalam lingkaran kerajaan, bukan rahasia bahwa dia tidak berbagi rasa spiritual Raja, apalagi pengabdian mendiang Ratu yang tak tergoyahkan pada gereja Anglikan," tulis Hardman.
Advertisement