Dwikorita Karnawati Prediksi Tahun 2025 Cuaca Indonesia akan Lebih Panas, Ini Penjelasannya

BMKG berharap masyarakat dapat bersiap menghadapi periode panas yang akan datang, serta mengambil tindakan tepat demi menjaga kesehatan dan keamanan lingkungan.

oleh Rizka Muallifa diperbarui 06 Nov 2024, 18:07 WIB
Ilustrasi suhu udara panas (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa Indonesia akan menghadapi peningkatan suhu yang signifikan pada tahun 2025.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan bahwa kenaikan temperatur ini terutama akan terasa pada periode Mei hingga Juli, dengan suhu permukaan rata-rata bulanan yang diproyeksikan mengalami anomali sebesar +0,3 hingga +0,6 derajat Celsius.

"Ini artinya, suhu akan lebih panas hingga sekitar 0,4 derajat Celsius dibandingkan rata-rata, yang tentunya perlu diwaspadai masyarakat," ujar Dwikorita dalam konferensi pers pada Senin (4/11/2024)


Wilayah dengan Risiko Suhu Tinggi

BMKG juga telah mengidentifikasi wilayah-wilayah yang paling berpotensi mengalami peningkatan suhu, yang meliputi:

Sumatera Bagian SelatanPulau JawaNusa Tenggara Barat (NTB)Nusa Tenggara Timur (NTT)Kondisi ini menuntut masyarakat di wilayah-wilayah tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi mereka yang rentan terhadap dampak suhu tinggi.


Kondisi Iklim Stabil: Tanpa Anomali Ekstrem

Menurut Dwikorita, meskipun suhu diprediksi akan meningkat, kondisi iklim tahun 2025 diperkirakan stabil tanpa anomali iklim ekstrem.

Faktor iklim global seperti ENSO (El Niño-Southern Oscillation) dan IOD (Indian Ocean Dipole) diperkirakan berada dalam kondisi netral sepanjang tahun.

Sementara itu, La Niña lemah yang berlangsung hingga awal 2025 tidak diharapkan memicu perubahan iklim yang signifikan.

“Curah hujan tahunan pun diperkirakan dalam kategori normal, dengan rata-rata antara 1000 hingga 5000 mm per tahun,” jelas Dwikorita, dikutip dari ANTARA, Senin (28/10/2024)


Imbauan BMKG kepada Masyarakat

Ilustrasi Minum Air Putih. (foto: pinterest/Daily Meal).

Demi mengurangi dampak dari suhu tinggi tersebut, BMKG memberikan beberapa imbauan kepada masyarakat:

  • Konsumsi Air Cukup dan Teratur: Pastikan tubuh tetap terhidrasi, terutama saat beraktivitas di luar ruangan, guna menghindari dehidrasi akibat suhu panas.
  • Pelindung Diri: Gunakan topi, payung, dan kacamata hitam, serta gunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV.
  • Pencegahan Kebakaran Lahan: BMKG mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran di lahan kosong, hutan, maupun area pembuangan sampah.
  • Pemerintah daerah juga diharapkan dapat melakukan penyiraman darat demi mengurangi risiko kebakaran lahan.

BMKG berharap adanya prediksi cuaca ini membuat masyarakat dapat bersiap menghadapi periode panas yang akan datang, serta mengambil tindakan yang diperlukan demi menjaga kesehatan dan keamanan lingkungan.

BMKG memastikan bahwa masyarakat dapat mengakses informasi terkini mengenai suhu dan cuaca melalui aplikasi daring infoBMKG, media sosial, atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat untuk informasi yang lebih akurat.

 

 


Mengapa suhu di Indonesia diprediksi lebih panas pada tahun 2025?

BMKG memproyeksikan suhu di Indonesia lebih panas karena anomali suhu rata-rata permukaan diperkirakan akan meningkat antara +0,3 hingga +0,6 derajat Celsius pada Mei-Juli 2025. Hal ini disebabkan oleh faktor iklim global dan kondisi atmosfer yang mendukung peningkatan suhu.


Wilayah mana saja di Indonesia yang diprediksi akan mengalami suhu lebih panas pada 2025?

Wilayah yang diprediksi mengalami suhu lebih panas meliputi Sumatera Bagian Selatan, Pulau Jawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).


Apa yang dimaksud dengan "anomali suhu" yang disebutkan dalam proyeksi BMKG?

Anomali suhu merujuk pada perbedaan antara suhu yang diprediksi dengan suhu normal pada periode tertentu. Pada 2025, suhu diperkirakan akan lebih tinggi dari rata-rata tahunan.


Apa dampak dari suhu yang lebih panas bagi masyarakat?

Suhu yang lebih panas dapat meningkatkan risiko kesehatan, seperti dehidrasi atau heatstroke. Masyarakat juga perlu lebih waspada terhadap potensi kekeringan di wilayah yang rentan.


Apa yang harus diperhatikan oleh masyarakat terkait ketahanan air di 2025?

Masyarakat diminta untuk menjaga ketahanan air, terutama di daerah yang rawan kekeringan, untuk mengantisipasi dampak suhu tinggi dan potensi kekurangan air pada musim panas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya