Pengertian Angket Tertutup
Liputan6.com, Jakarta Angket tertutup adalah instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan tertulis dengan pilihan jawaban yang telah disediakan oleh peneliti. Responden hanya perlu memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat atau keadaannya. Berbeda dengan angket terbuka yang memberikan kebebasan responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri, angket tertutup membatasi pilihan jawaban responden.
Beberapa karakteristik utama angket tertutup antara lain:
Advertisement
- Pilihan jawaban sudah disediakan oleh peneliti
- Responden tidak bisa memberikan jawaban di luar pilihan yang ada
- Biasanya berbentuk pilihan ganda atau skala penilaian
- Lebih mudah diolah dan dianalisis secara statistik
- Waktu pengisian relatif lebih singkat
Penggunaan angket tertutup sangat umum dalam penelitian kuantitatif karena memudahkan proses pengolahan dan analisis data. Namun perlu diperhatikan bahwa pilihan jawaban yang disediakan harus mencakup semua kemungkinan jawaban yang relevan agar data yang diperoleh akurat.
Fungsi dan Tujuan Angket Tertutup
Angket tertutup memiliki beberapa fungsi dan tujuan penting dalam kegiatan penelitian, antara lain:
- Mengumpulkan data kuantitatif secara efisien dari banyak responden
- Memperoleh informasi faktual tentang karakteristik, perilaku, atau pendapat responden
- Mengukur sikap, persepsi, atau tingkat kepuasan responden terhadap suatu hal
- Menguji hipotesis penelitian melalui analisis statistik
- Membandingkan jawaban antar kelompok responden
- Melakukan generalisasi hasil penelitian ke populasi yang lebih luas
Dengan fungsi-fungsi tersebut, angket tertutup menjadi instrumen yang sangat berguna terutama untuk penelitian survei skala besar. Peneliti dapat memperoleh data terstandar dari banyak responden dalam waktu relatif singkat.
Advertisement
Jenis-Jenis Angket Tertutup
Terdapat beberapa jenis angket tertutup yang umum digunakan dalam penelitian, di antaranya:
1. Angket Pilihan Ganda
Responden diminta memilih satu jawaban dari beberapa pilihan yang disediakan. Contoh:
Berapa lama Anda menggunakan internet setiap hari?
- a. Kurang dari 1 jam
- b. 1-3 jam
- c. 3-5 jam
- d. Lebih dari 5 jam
2. Angket Skala Likert
Menggunakan skala penilaian, biasanya 1-5 atau 1-7, untuk mengukur tingkat persetujuan. Contoh:
Saya merasa puas dengan pelayanan di rumah sakit ini.
- 1. Sangat Tidak Setuju
- 2. Tidak Setuju
- 3. Netral
- 4. Setuju
- 5. Sangat Setuju
3. Angket Dikotomi
Hanya menyediakan dua pilihan jawaban, biasanya Ya/Tidak atau Setuju/Tidak Setuju. Contoh:
Apakah Anda pernah mengunjungi museum ini sebelumnya?
- Ya
- Tidak
4. Angket Ranking
Responden diminta mengurutkan pilihan berdasarkan prioritas atau preferensi. Contoh:
Urutkan faktor berikut berdasarkan tingkat kepentingannya dalam memilih pekerjaan (1 = paling penting, 5 = paling tidak penting):
- ___ Gaji
- ___ Lokasi kerja
- ___ Jenjang karir
- ___ Lingkungan kerja
- ___ Tunjangan
Pemilihan jenis angket tertutup harus disesuaikan dengan tujuan penelitian dan jenis data yang ingin diperoleh. Masing-masing jenis memiliki kelebihan dan keterbatasannya sendiri.
Kelebihan dan Kekurangan Angket Tertutup
Seperti instrumen penelitian lainnya, angket tertutup memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan:
Kelebihan Angket Tertutup:
- Mudah dan cepat diisi oleh responden
- Hasil lebih mudah diolah dan dianalisis secara statistik
- Jawaban lebih objektif dan terstandar
- Dapat mencakup sampel dalam jumlah besar
- Biaya relatif lebih murah untuk penelitian skala besar
- Mengurangi bias dari pewawancara
- Memudahkan perbandingan antar responden
Kekurangan Angket Tertutup:
- Pilihan jawaban mungkin tidak mencakup semua kemungkinan
- Responden terpaksa memilih jawaban yang tidak sepenuhnya tepat
- Tidak bisa menggali informasi lebih dalam
- Kurang fleksibel, tidak bisa mengeksplorasi jawaban unik
- Mungkin tidak sesuai untuk topik yang kompleks
- Bisa mengarahkan responden pada jawaban tertentu
- Sulit mendeteksi kesalahpahaman responden
Memahami kelebihan dan kekurangan ini penting agar peneliti dapat memutuskan apakah angket tertutup sesuai untuk penelitiannya, serta bagaimana mengoptimalkan penggunaannya.
Advertisement
Cara Membuat Angket Tertutup yang Efektif
Untuk membuat angket tertutup yang efektif, perhatikan langkah-langkah dan tips berikut:
1. Tentukan Tujuan Penelitian
Rumuskan dengan jelas apa yang ingin diketahui atau diukur melalui angket. Tujuan ini akan menentukan jenis pertanyaan dan pilihan jawaban yang akan dibuat.
2. Identifikasi Variabel Penelitian
Tentukan variabel-variabel yang akan diukur dan indikator-indikatornya. Ini akan membantu dalam menyusun pertanyaan yang relevan dan komprehensif.
3. Susun Pertanyaan dengan Hati-hati
- Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami
- Hindari pertanyaan yang ambigu atau bermakna ganda
- Pastikan pertanyaan relevan dengan tujuan penelitian
- Hindari pertanyaan yang mengarahkan pada jawaban tertentu
- Susun pertanyaan secara logis dan sistematis
4. Tentukan Jenis Skala yang Sesuai
Pilih jenis skala yang paling sesuai untuk setiap pertanyaan, misalnya skala Likert, pilihan ganda, atau dikotomi.
5. Sediakan Pilihan Jawaban yang Komprehensif
- Pastikan pilihan jawaban mencakup semua kemungkinan yang relevan
- Hindari tumpang tindih antar pilihan jawaban
- Sertakan pilihan "Lainnya" jika memungkinkan
- Gunakan jumlah pilihan jawaban yang konsisten (misal selalu 5 pilihan)
6. Lakukan Uji Coba
Sebelum digunakan untuk penelitian sebenarnya, uji coba angket pada kelompok kecil responden untuk memastikan kejelasan dan efektivitasnya.
7. Revisi Berdasarkan Hasil Uji Coba
Perbaiki pertanyaan atau pilihan jawaban yang menimbulkan kebingungan atau tidak efektif berdasarkan umpan balik dari uji coba.
8. Sertakan Petunjuk Pengisian yang Jelas
Berikan instruksi yang detail tentang cara mengisi angket, termasuk contoh jika diperlukan.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membuat angket tertutup yang valid dan reliabel untuk penelitian Anda.
Perbedaan Angket Tertutup dan Angket Terbuka
Memahami perbedaan antara angket tertutup dan angket terbuka penting untuk memilih jenis yang paling sesuai dengan kebutuhan penelitian. Berikut perbandingan keduanya:
Angket Tertutup:
- Pilihan jawaban sudah disediakan oleh peneliti
- Responden memilih jawaban yang paling sesuai
- Lebih mudah dan cepat diisi
- Hasil lebih mudah diolah secara statistik
- Cocok untuk penelitian kuantitatif
- Dapat mencakup sampel besar
- Kurang fleksibel, tidak bisa menggali informasi lebih dalam
Angket Terbuka:
- Tidak ada pilihan jawaban, responden menjawab dengan kalimatnya sendiri
- Memberikan kebebasan responden untuk mengekspresikan pendapat
- Membutuhkan waktu lebih lama untuk diisi
- Hasil lebih sulit diolah, memerlukan analisis konten
- Cocok untuk penelitian kualitatif atau eksploratori
- Biasanya untuk sampel yang lebih kecil
- Lebih fleksibel, bisa mendapatkan informasi yang lebih kaya
Pemilihan antara angket tertutup dan terbuka tergantung pada tujuan penelitian, jenis data yang dibutuhkan, dan sumber daya yang tersedia. Beberapa penelitian bahkan mengkombinasikan keduanya untuk mendapatkan hasil yang lebih komprehensif.
Advertisement
Analisis Data Angket Tertutup
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil angket tertutup. Berikut beberapa metode analisis yang umum digunakan:
1. Analisis Deskriptif
Menghitung frekuensi, persentase, rata-rata, atau modus dari jawaban responden. Ini memberikan gambaran umum tentang distribusi jawaban.
2. Analisis Korelasi
Menguji hubungan antar variabel, misalnya menggunakan korelasi Pearson atau Spearman. Berguna untuk melihat apakah ada keterkaitan antara dua variabel atau lebih.
3. Analisis Regresi
Memprediksi nilai suatu variabel berdasarkan variabel lainnya. Bisa berupa regresi linear sederhana atau regresi berganda.
4. Uji Beda (t-test atau ANOVA)
Membandingkan perbedaan rata-rata antara dua kelompok atau lebih. Misalnya, membandingkan jawaban antara responden pria dan wanita.
5. Analisis Faktor
Mengidentifikasi faktor-faktor yang mendasari sekelompok variabel. Berguna untuk menyederhanakan data dan menemukan konstruk laten.
6. Analisis Cluster
Mengelompokkan responden berdasarkan kesamaan jawaban mereka. Membantu dalam segmentasi responden.
7. Structural Equation Modeling (SEM)
Menguji model yang kompleks dengan banyak variabel dan hubungan antar variabel. Menggabungkan analisis faktor dan analisis jalur.
Pemilihan metode analisis tergantung pada jenis data, skala pengukuran, dan hipotesis penelitian. Penting untuk memilih metode yang sesuai agar interpretasi hasil penelitian akurat dan bermakna.
Contoh Penggunaan Angket Tertutup dalam Berbagai Bidang
Angket tertutup banyak digunakan dalam berbagai bidang penelitian. Berikut beberapa contoh penggunaannya:
1. Bidang Pendidikan
Mengukur kepuasan siswa terhadap metode pembelajaran atau fasilitas sekolah. Contoh pertanyaan:
"Seberapa puas Anda dengan fasilitas laboratorium komputer di sekolah?"
- 1. Sangat Tidak Puas
- 2. Tidak Puas
- 3. Netral
- 4. Puas
- 5. Sangat Puas
2. Bidang Pemasaran
Meneliti preferensi konsumen terhadap suatu produk. Contoh pertanyaan:
"Seberapa sering Anda membeli produk organik?"
- a. Tidak pernah
- b. Jarang (1-2 kali sebulan)
- c. Kadang-kadang (1-2 kali seminggu)
- d. Sering (3-5 kali seminggu)
- e. Selalu (setiap hari)
3. Bidang Kesehatan
Mengevaluasi gejala atau perilaku kesehatan pasien. Contoh pertanyaan:
"Dalam sebulan terakhir, seberapa sering Anda mengalami sakit kepala?"
- a. Tidak pernah
- b. 1-3 kali
- c. 4-6 kali
- d. 7-10 kali
- e. Lebih dari 10 kali
4. Bidang Psikologi
Mengukur tingkat stres atau kecemasan. Contoh pertanyaan:
"Saya merasa cemas tanpa alasan yang jelas."
- 1. Sangat Tidak Setuju
- 2. Tidak Setuju
- 3. Netral
- 4. Setuju
- 5. Sangat Setuju
5. Bidang Manajemen
Menilai kepuasan karyawan terhadap lingkungan kerja. Contoh pertanyaan:
"Seberapa setuju Anda dengan pernyataan: Saya memiliki peluang untuk mengembangkan karir di perusahaan ini."
- 1. Sangat Tidak Setuju
- 2. Tidak Setuju
- 3. Netral
- 4. Setuju
- 5. Sangat Setuju
Contoh-contoh ini menunjukkan fleksibilitas angket tertutup dalam berbagai bidang penelitian. Penting untuk menyesuaikan pertanyaan dan pilihan jawaban dengan konteks dan tujuan spesifik penelitian.
Advertisement
Tips Meningkatkan Tingkat Respon Angket Tertutup
Mendapatkan tingkat respon yang tinggi adalah tantangan umum dalam penelitian menggunakan angket. Berikut beberapa tips untuk meningkatkan tingkat respon:
1. Desain Angket yang Menarik
Buat tampilan angket yang profesional dan mudah dibaca. Gunakan font yang jelas dan berikan jarak antar pertanyaan yang cukup.
2. Jelaskan Tujuan Penelitian
Berikan penjelasan singkat tentang tujuan penelitian dan pentingnya partisipasi responden. Ini dapat meningkatkan motivasi untuk berpartisipasi.
3. Jamin Kerahasiaan
Pastikan responden bahwa jawaban mereka akan dijaga kerahasiaannya. Ini penting terutama untuk topik-topik sensitif.
4. Batasi Panjang Angket
Usahakan angket tidak terlalu panjang. Angket yang terlalu panjang dapat menurunkan minat responden untuk menyelesaikannya.
5. Berikan Insentif
Jika memungkinkan, tawarkan insentif kecil seperti voucher atau undian hadiah bagi yang berpartisipasi.
6. Kirim Pengingat
Untuk angket online, kirim pengingat yang sopan kepada responden yang belum mengisi angket.
7. Pilih Waktu yang Tepat
Distribusikan angket pada waktu yang tepat, hindari periode sibuk atau liburan.
8. Gunakan Berbagai Metode Distribusi
Kombinasikan metode online dan offline untuk menjangkau lebih banyak responden.
9. Lakukan Follow-up
Lakukan tindak lanjut dengan responden yang belum merespon, tapi jangan terlalu memaksa.
10. Uji Coba Terlebih Dahulu
Lakukan uji coba angket pada kelompok kecil untuk memastikan kejelasan dan kemudahan pengisiannya.
Dengan menerapkan tips-tips ini, Anda dapat meningkatkan tingkat respon dan mendapatkan data yang lebih representatif untuk penelitian Anda.
Kesalahan Umum dalam Pembuatan Angket Tertutup
Meskipun angket tertutup memiliki banyak kelebihan, ada beberapa kesalahan umum yang sering terjadi dalam pembuatannya. Menghindari kesalahan-kesalahan ini penting untuk memastikan validitas dan reliabilitas hasil penelitian:
1. Pertanyaan yang Bias
Menghindari pertanyaan yang mengarahkan responden pada jawaban tertentu. Contoh yang salah: "Bukankah Anda setuju bahwa produk kami sangat bagus?"
2. Pilihan Jawaban yang Tidak Komprehensif
Pastikan pilihan jawaban mencakup semua kemungkinan yang relevan. Jika ragu, sertakan opsi "Lainnya" atau "Tidak ada di atas".
3. Pertanyaan Ganda
Hindari memasukkan dua pertanyaan dalam satu item. Contoh yang salah: "Apakah Anda puas dengan gaji dan lingkungan kerja Anda?"
4. Bahasa yang Ambigu
Gunakan bahasa yang jelas dan spesifik. Hindari istilah yang bisa diinterpretasikan berbeda-beda.
5. Skala yang Tidak Seimbang
Pastikan skala penilaian seimbang antara pilihan positif dan negatif. Contoh yang benar: Sangat Tidak Setuju - Tidak Setuju - Netral - Setuju - Sangat Setuju.
6. Pertanyaan yang Terlalu Sensitif
Hati-hati dengan pertanyaan yang terlalu pribadi atau sensitif. Jika diperlukan, berikan opsi "Memilih untuk tidak menjawab".
7. Urutan Pertanyaan yang Tidak Logis
Susun pertanyaan secara logis, mulai dari yang umum ke yang lebih spesifik.
8. Terlalu Banyak Pertanyaan
Batasi jumlah pertanyaan agar tidak membebani responden. Fokus pada pertanyaan yang benar-benar penting untuk penelitian.
9. Mengabaikan Uji Coba
Selalu lakukan uji coba angket sebelum digunakan dalam penelitian sebenarnya untuk mendeteksi masalah potensial.
10. Tidak Ada Petunjuk Pengisian yang Jelas
Berikan instruksi yang jelas tentang cara mengisi angket, termasuk contoh jika diperlukan.
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan ini, Anda dapat meningkatkan kualitas angket tertutup dan memperoleh data yang lebih akurat dan bermanfaat untuk penelitian Anda.
Advertisement
Kesimpulan
Angket tertutup adalah instrumen penelitian yang sangat berharga dalam pengumpulan data kuantitatif. Kelebihannya dalam hal efisiensi, standardisasi, dan kemudahan analisis membuatnya menjadi pilihan populer di berbagai bidang penelitian. Namun, penggunaannya yang efektif memerlukan perencanaan yang matang dan perhatian terhadap detail.
Penting untuk memahami bahwa meskipun angket tertutup memiliki banyak kelebihan, ia juga memiliki keterbatasan. Pilihan jawaban yang terbatas mungkin tidak selalu mencakup semua nuansa pendapat responden. Oleh karena itu, dalam beberapa kasus, kombinasi dengan metode pengumpulan data lain seperti wawancara atau angket terbuka bisa memberikan pemahaman yang lebih komprehensif.
Keberhasilan penggunaan angket tertutup sangat bergantung pada kualitas pertanyaan dan pilihan jawaban yang disediakan. Peneliti harus memastikan bahwa setiap pertanyaan relevan dengan tujuan penelitian, jelas, tidak bias, dan pilihan jawabannya komprehensif. Uji coba dan revisi berdasarkan umpan balik adalah langkah penting untuk memastikan efektivitas angket.
Dalam era digital saat ini, penggunaan angket online semakin populer karena kemudahannya dalam distribusi dan pengumpulan data. Namun, peneliti harus tetap memperhatikan representativitas sampel dan potensi bias yang mungkin timbul dari metode online.
Akhirnya, analisis data dari angket tertutup harus dilakukan dengan hati-hati dan interpretasi hasil harus mempertimbangkan konteks dan keterbatasan metode ini. Dengan pemahaman yang baik tentang kekuatan dan keterbatasan angket tertutup, serta penerapan praktik terbaik dalam pembuatan dan penggunaannya, peneliti dapat memaksimalkan manfaat instrumen ini dalam menghasilkan wawasan yang berharga untuk penelitian mereka.