Mengenal IATA Adalah: Organisasi Penerbangan Global yang Mengatur Industri Aviasi

IATA adalah organisasi penerbangan global yang mengatur industri aviasi. Pelajari peran penting IATA dalam menetapkan standar keselamatan dan efisiensi penerbangan.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Nov 2024, 07:57 WIB
iata adalah ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion

Liputan6.com, Jakarta International Air Transport Association (IATA) adalah sebuah organisasi perdagangan internasional yang memainkan peran krusial dalam industri penerbangan global. Didirikan pada tahun 1945, IATA telah menjadi tulang punggung dalam mengatur, mengkoordinasikan, dan menstandardisasi berbagai aspek penerbangan komersial di seluruh dunia. Dengan anggota yang terdiri dari lebih dari 290 maskapai penerbangan dari berbagai negara, IATA mencakup sekitar 82% dari total lalu lintas udara global.

Dalam artikel komprehensif ini, kita akan menyelami berbagai aspek IATA, mulai dari sejarahnya, peran pentingnya dalam industri penerbangan, hingga dampaknya terhadap keselamatan dan efisiensi penerbangan global. Mari kita mulai perjalanan untuk memahami mengapa IATA adalah entitas yang sangat penting dalam dunia penerbangan modern.


Sejarah dan Latar Belakang IATA

Akar IATA dapat ditelusuri kembali ke awal abad ke-20, ketika industri penerbangan mulai berkembang pesat. Sebelum berdirinya IATA, industri penerbangan menghadapi berbagai tantangan, termasuk kurangnya standardisasi dan koordinasi antar maskapai penerbangan.

Pada tanggal 19 April 1945, di tengah-tengah berakhirnya Perang Dunia II, perwakilan dari 57 maskapai penerbangan berkumpul di Havana, Kuba, untuk mendirikan International Air Transport Association (IATA). Tujuan awal organisasi ini adalah untuk memfasilitasi koordinasi tarif penerbangan, mempromosikan standar keselamatan, dan meningkatkan efisiensi layanan di antara maskapai penerbangan.

Salah satu langkah penting yang diambil oleh IATA pada masa-masa awal adalah memperkenalkan Sistem Penyelarasan Penjadwalan Penerbangan (Flight Scheduling Interline). Sistem ini memungkinkan penumpang untuk melakukan perjalanan melintasi rute-rute dari beberapa maskapai penerbangan dalam satu perjalanan yang terintegrasi, sebuah inovasi yang sangat meningkatkan kenyamanan dan efisiensi perjalanan udara.

Seiring berjalannya waktu, IATA terus berkembang dan beradaptasi dengan tantangan baru dalam industri penerbangan yang dinamis. Organisasi ini telah memainkan peran penting dalam menghadapi berbagai krisis penerbangan, mulai dari krisis minyak pada tahun 1973, peningkatan kekhawatiran tentang keselamatan penerbangan, hingga perubahan besar dalam regulasi dan teknologi penerbangan.


Peran dan Tanggung Jawab IATA

IATA memiliki berbagai peran dan tanggung jawab yang mencakup hampir semua aspek industri penerbangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama IATA:

  • Standarisasi: IATA berperan dalam menetapkan standar industri penerbangan untuk memastikan keselamatan, keamanan, dan efisiensi operasional. Mereka mengembangkan standar dalam berbagai bidang, seperti manajemen operasional, keselamatan penerbangan, keamanan, dan pengelolaan perubahan teknologi.
  • Pelayanan dan Pemrosesan Tiket: IATA mengoperasikan sistem pemrosesan tiket internasional yang dikenal sebagai BSP (Billing and Settlement Plan). BSP memfasilitasi penjualan tiket pesawat oleh agen perjalanan dan menyediakan pemrosesan pembayaran dan rekonsiliasi antara maskapai penerbangan, agen perjalanan, dan penumpang.
  • Penyusunan Jadwal dan Tarif: IATA membantu dalam penyusunan jadwal dan tarif penerbangan internasional. Mereka mengoordinasikan proses penentuan jadwal dan tarif antara maskapai penerbangan untuk memastikan adanya keterkaitan dan kepatuhan yang baik di antara mereka.
  • Advokasi dan Representasi: IATA bertindak sebagai penghubung antara maskapai penerbangan dan berbagai pihak terkait, termasuk regulator penerbangan, pemerintah, dan organisasi internasional. Mereka melakukan advokasi kepentingan anggota mereka dan berupaya mempengaruhi kebijakan dan peraturan yang berkaitan dengan industri penerbangan.
  • Pelatihan dan Pendidikan: IATA menyediakan program pelatihan dan sertifikasi untuk profesional di industri penerbangan. Mereka menawarkan berbagai kursus dan pelatihan dalam bidang manajemen penerbangan, keselamatan penerbangan, layanan pelanggan, dan aspek lain dari operasi maskapai penerbangan.

Melalui peran-peran ini, IATA berusaha untuk mempromosikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan efisiensi dalam industri penerbangan global, memastikan standar keselamatan yang tinggi, dan memfasilitasi kerja sama antara maskapai penerbangan di seluruh dunia.


Struktur Organisasi IATA

IATA memiliki struktur organisasi yang kompleks dan terorganisir dengan baik untuk mengelola berbagai aspek industri penerbangan global. Berikut adalah gambaran umum tentang struktur organisasi IATA:

  • Dewan Gubernur: Ini adalah badan pengambil keputusan tertinggi di IATA. Dewan ini terdiri dari CEO atau perwakilan senior dari maskapai penerbangan anggota IATA. Mereka bertanggung jawab untuk menetapkan arah strategis organisasi dan mengawasi implementasi kebijakan-kebijakan utama.
  • Direktur Jenderal dan CEO: Posisi ini bertanggung jawab atas operasional sehari-hari IATA dan implementasi strategi yang ditetapkan oleh Dewan Gubernur. Direktur Jenderal juga bertindak sebagai juru bicara utama IATA di forum internasional.
  • Komite Eksekutif: Komite ini terdiri dari perwakilan senior dari maskapai penerbangan anggota dan bertanggung jawab untuk memberikan panduan strategis kepada manajemen IATA.
  • Divisi Regional: IATA memiliki kantor regional di berbagai belahan dunia untuk menangani masalah-masalah spesifik di tingkat regional. Setiap divisi regional dipimpin oleh seorang Wakil Presiden Regional.
  • Departemen Fungsional: IATA memiliki berbagai departemen fungsional yang menangani aspek-aspek spesifik dari industri penerbangan, seperti Keselamatan dan Operasi, Keuangan dan Distribusi, Lingkungan dan Keberlanjutan, Hukum, dan lain-lain.
  • Kelompok Kerja dan Komite Industri: IATA memiliki berbagai kelompok kerja dan komite yang terdiri dari perwakilan maskapai penerbangan dan ahli industri. Mereka bekerja pada isu-isu spesifik dan memberikan rekomendasi kepada manajemen IATA.

Struktur organisasi ini memungkinkan IATA untuk mengelola kompleksitas industri penerbangan global dengan efektif, memastikan bahwa suara semua pemangku kepentingan didengar dan kepentingan industri secara keseluruhan terwakili.


Keanggotaan IATA

Keanggotaan IATA terbuka bagi maskapai penerbangan yang beroperasi secara teratur dalam layanan udara internasional. Saat ini, IATA memiliki lebih dari 290 anggota dari berbagai negara di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa aspek penting tentang keanggotaan IATA:

  • Kriteria Keanggotaan: Untuk menjadi anggota IATA, maskapai penerbangan harus memenuhi sejumlah kriteria, termasuk memiliki lisensi operasi yang valid, mematuhi standar keselamatan internasional, dan memiliki jaringan penerbangan internasional yang signifikan.
  • Jenis Keanggotaan: IATA memiliki dua jenis keanggotaan utama - anggota aktif (maskapai penerbangan yang beroperasi secara teratur dalam layanan udara internasional) dan anggota asosiasi (maskapai penerbangan yang beroperasi dalam layanan udara domestik).
  • Manfaat Keanggotaan: Anggota IATA mendapatkan berbagai manfaat, termasuk akses ke sistem pemrosesan tiket global IATA, partisipasi dalam pengambilan keputusan industri, akses ke data dan analisis industri, serta peluang networking dengan pemain industri lainnya.
  • Tanggung Jawab Anggota: Anggota IATA diharapkan untuk mematuhi standar dan praktik yang ditetapkan oleh organisasi, berpartisipasi dalam inisiatif industri, dan berkontribusi pada pengembangan kebijakan dan standar industri.

Keanggotaan IATA mencakup maskapai penerbangan dari berbagai ukuran dan model bisnis, mulai dari maskapai penerbangan besar internasional hingga operator regional yang lebih kecil. Keragaman ini memastikan bahwa IATA dapat mewakili kepentingan industri penerbangan secara luas dan komprehensif.


Program dan Inisiatif Utama IATA

IATA telah meluncurkan berbagai program dan inisiatif untuk meningkatkan efisiensi, keselamatan, dan keberlanjutan industri penerbangan. Berikut adalah beberapa program dan inisiatif utama IATA:

  • IATA Operational Safety Audit (IOSA): Ini adalah program audit keselamatan komprehensif yang dirancang untuk menilai sistem manajemen operasional dan kontrol maskapai penerbangan. IOSA telah menjadi standar global untuk keselamatan operasional maskapai penerbangan.
  • New Distribution Capability (NDC): Ini adalah standar berbasis XML yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan komunikasi antara maskapai penerbangan dan agen perjalanan. NDC bertujuan untuk memungkinkan maskapai penerbangan untuk menawarkan produk dan layanan yang lebih personal kepada pelanggan.
  • Fast Travel: Program ini bertujuan untuk menyederhanakan proses perjalanan penumpang melalui penggunaan teknologi self-service. Ini mencakup enam area utama: check-in mandiri, bag tag mandiri, pemindaian dokumen, boarding mandiri, penanganan bagasi yang salah arah, dan pengembalian bagasi.
  • Simplifying the Business (StB): Ini adalah inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan sambil mengurangi biaya industri melalui proses yang lebih efisien dan penggunaan teknologi yang lebih baik.
  • Environmental Assessment (IEnvA): Program ini dirancang untuk meningkatkan kinerja lingkungan maskapai penerbangan melalui penggunaan praktik manajemen lingkungan yang terbaik.
  • 25by2025: Ini adalah inisiatif sukarela untuk meningkatkan representasi perempuan dalam industri penerbangan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah perempuan dalam posisi senior dan area di mana mereka kurang terwakili sebesar 25% (atau hingga minimum 25%) pada tahun 2025.

Melalui program-program ini, IATA terus berupaya untuk mendorong inovasi dan perbaikan dalam industri penerbangan, memastikan bahwa industri ini tetap aman, efisien, dan berkelanjutan di masa depan.


Peran IATA dalam Keselamatan Penerbangan

Keselamatan penerbangan adalah prioritas utama IATA, dan organisasi ini memainkan peran krusial dalam meningkatkan dan mempertahankan standar keselamatan di seluruh industri penerbangan global. Berikut adalah beberapa cara IATA berkontribusi pada keselamatan penerbangan:

  • IATA Operational Safety Audit (IOSA): Program ini adalah standar internasional untuk audit keselamatan operasional maskapai penerbangan. IOSA menilai sistem manajemen dan kontrol operasional maskapai penerbangan, mencakup lebih dari 900 standar dan praktik yang direkomendasikan. Sertifikasi IOSA telah menjadi syarat keanggotaan IATA dan banyak regulator penerbangan menggunakan IOSA dalam proses pengawasan mereka.
  • Safety Trend Evaluation, Analysis and Data Exchange System (STEADES): Ini adalah database global untuk pelaporan insiden keselamatan penerbangan. STEADES memungkinkan maskapai penerbangan untuk berbagi data insiden secara anonim, membantu industri untuk mengidentifikasi tren keselamatan dan mengambil tindakan proaktif untuk mencegah insiden di masa depan.
  • Six-Point Safety Strategy: IATA telah mengembangkan strategi keselamatan enam poin yang mencakup: mengurangi risiko runway excursion, menerapkan Fatigue Risk Management Systems (FRMS), meningkatkan kualitas audit, mendukung implementasi Safety Management Systems (SMS), meningkatkan kualitas dan kuantitas data keselamatan yang dilaporkan, dan mengidentifikasi risiko keselamatan masa depan.
  • Safety Working Groups: IATA memiliki berbagai kelompok kerja keselamatan yang terdiri dari ahli industri. Kelompok-kelompok ini bekerja pada isu-isu keselamatan spesifik dan mengembangkan rekomendasi untuk meningkatkan keselamatan penerbangan.
  • Training and Education: IATA menyediakan berbagai program pelatihan keselamatan untuk profesional industri penerbangan. Ini mencakup kursus-kursus seperti Manajemen Keselamatan Penerbangan, Investigasi Kecelakaan, dan Manajemen Risiko Kelelahan.
  • Collaboration with Regulators: IATA bekerja sama erat dengan regulator penerbangan di seluruh dunia untuk mengembangkan dan menerapkan standar keselamatan yang efektif. Ini termasuk kerja sama dengan organisasi seperti International Civil Aviation Organization (ICAO).

Melalui inisiatif-inisiatif ini, IATA telah berkontribusi signifikan pada peningkatan keselamatan penerbangan global. Tingkat kecelakaan dalam industri penerbangan telah menurun secara konsisten selama beberapa dekade terakhir, sebagian besar berkat upaya kolaboratif yang dipimpin oleh organisasi seperti IATA.


Peran IATA dalam Efisiensi Operasional

Selain fokus pada keselamatan, IATA juga memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi operasional industri penerbangan. Ini mencakup berbagai aspek, mulai dari manajemen lalu lintas udara hingga proses penanganan penumpang. Berikut adalah beberapa cara IATA berkontribusi pada efisiensi operasional:

  • Simplifying the Business (StB): Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan sambil mengurangi biaya industri melalui proses yang lebih efisien dan penggunaan teknologi yang lebih baik. Ini mencakup program-program seperti Fast Travel, yang mempromosikan penggunaan teknologi self-service untuk mempercepat proses perjalanan.
  • New Distribution Capability (NDC): Standar berbasis XML ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan komunikasi antara maskapai penerbangan dan agen perjalanan. NDC memungkinkan maskapai penerbangan untuk menawarkan produk dan layanan yang lebih personal kepada pelanggan, meningkatkan efisiensi dalam distribusi dan penjualan tiket.
  • ONE Order: Ini adalah inisiatif yang bertujuan untuk menggantikan sistem pencatatan penumpang tradisional dengan satu catatan order yang mencakup semua layanan yang terkait dengan perjalanan pelanggan. Ini akan menyederhanakan proses back-office dan meningkatkan pengalaman pelanggan.
  • Baggage Improvement Program (BIP): Program ini bertujuan untuk mengurangi jumlah bagasi yang salah tangani dan meningkatkan efisiensi dalam penanganan bagasi. Ini mencakup penggunaan teknologi seperti pelacakan bagasi berbasis RFID.
  • Fuel Efficiency Program: IATA bekerja dengan maskapai penerbangan untuk mengidentifikasi dan menerapkan praktik-praktik terbaik dalam efisiensi bahan bakar. Ini tidak hanya mengurangi biaya operasional tetapi juga membantu mengurangi emisi karbon industri.
  • Airport Development Reference Manual (ADRM): Manual ini menyediakan panduan untuk pengembangan dan perluasan bandara yang efisien. Ini membantu memastikan bahwa infrastruktur bandara dapat mendukung pertumbuhan lalu lintas udara secara efektif.

Melalui inisiatif-inisiatif ini, IATA terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi operasional di seluruh industri penerbangan. Ini tidak hanya menghasilkan penghematan biaya yang signifikan bagi maskapai penerbangan, tetapi juga meningkatkan pengalaman perjalanan bagi penumpang.


Peran IATA dalam Keberlanjutan Lingkungan

Dalam era perubahan iklim dan meningkatnya kesadaran lingkungan, IATA telah mengambil peran proaktif dalam mempromosikan keberlanjutan lingkungan dalam industri penerbangan. Berikut adalah beberapa inisiatif utama IATA dalam bidang ini:

  • Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA): IATA mendukung penuh implementasi CORSIA, sebuah mekanisme global yang bertujuan untuk menstabilkan emisi CO2 dari penerbangan internasional pada tingkat 2020. IATA membantu maskapai penerbangan dalam mempersiapkan diri untuk memenuhi persyaratan CORSIA.
  • Sustainable Aviation Fuels (SAF): IATA aktif mempromosikan pengembangan dan penggunaan bahan bakar penerbangan berkelanjutan. Organisasi ini bekerja sama dengan produsen bahan bakar, maskapai penerbangan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan produksi dan penggunaan SAF.
  • Environmental Assessment (IEnvA): Program ini dirancang untuk meningkatkan kinerja lingkungan maskapai penerbangan melalui penggunaan praktik manajemen lingkungan yang terbaik. IEnvA mencakup berbagai aspek operasi maskapai penerbangan, termasuk manajemen limbah, efisiensi bahan bakar, dan pengurangan kebisingan.
  • Waste Management: IATA bekerja untuk mengurangi limbah yang dihasilkan oleh industri penerbangan. Ini termasuk inisiatif untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dalam penerbangan dan mempromosikan praktik daur ulang yang lebih baik.
  • Aircraft Noise Management: IATA mendukung pengembangan dan implementasi teknologi dan prosedur operasional yang dapat mengurangi dampak kebisingan pesawat pada komunitas di sekitar bandara.
  • Wildlife Trafficking Prevention: IATA bekerja sama dengan maskapai penerbangan dan otoritas terkait untuk mencegah perdagangan ilegal satwa liar melalui transportasi udara.

Melalui inisiatif-inisiatif ini, IATA berupaya untuk memastikan bahwa pertumbuhan industri penerbangan dapat berlanjut secara berkelanjutan, dengan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Organisasi ini terus mendorong inovasi dan kolaborasi dalam industri untuk mencapai tujuan keberlanjutan jangka panjang.


Peran IATA dalam Regulasi dan Kebijakan

IATA memainkan peran penting dalam membentuk regulasi dan kebijakan yang mempengaruhi industri penerbangan global. Sebagai suara kolektif maskapai penerbangan, IATA bekerja sama dengan pemerintah, regulator, dan organisasi internasional untuk memastikan bahwa kepentingan industri terwakili dalam pengambilan keputusan. Berikut adalah beberapa aspek peran IATA dalam regulasi dan kebijakan:

  • Advokasi Kebijakan: IATA secara aktif melakukan advokasi untuk kebijakan yang mendukung pertumbuhan yang aman, efisien, dan berkelanjutan dari industri penerbangan. Ini mencakup isu-isu seperti liberalisasi pasar, harmonisasi regulasi, dan pengurangan beban pajak yang tidak perlu.
  • Kerja Sama dengan ICAO: IATA bekerja erat dengan International Civil Aviation Organization (ICAO), badan PBB yang bertanggung jawab atas penerbangan sipil internasional. IATA berpartisipasi dalam berbagai panel dan kelompok kerja ICAO, memberikan masukan industri dalam pengembangan standar dan praktik yang direkomendasikan.
  • Harmonisasi Regulasi: IATA berupaya untuk mempromosikan harmonisasi regulasi di seluruh dunia. Ini bertujuan untuk mengurangi kompleksitas dan biaya kepatuhan bagi maskapai penerbangan yang beroperasi secara internasional.
  • Manajemen Lalu Lintas Udara: IATA bekerja sama dengan penyedia layanan navigasi udara dan regulator untuk meningkatkan efisiensi manajemen lalu lintas udara. Ini termasuk advokasi untuk implementasi teknologi baru dan prosedur yang dapat meningkatkan kapasitas ruang udara dan mengurangi penundaan.
  • Hak Penumpang: IATA terlibat dalam diskusi tentang regulasi hak penumpang, berupaya untuk memastikan bahwa regulasi tersebut seimbang dan dapat diterapkan secara konsisten di seluruh dunia.
  • Keamanan: IATA bekerja sama dengan pemerintah dan regulator untuk mengembangkan dan menerapkan langkah-langkah keamanan yang efektif tanpa mengganggu efisiensi operasional atau pengalaman penumpang secara berlebihan.
  • Pajak dan Biaya: IATA melakukan advokasi terhadap struktur pajak dan biaya yang adil dan transparan untuk industri penerbangan. Organisasi ini berjuang melawan pajak dan biaya yang dianggap tidak adil atau berlebihan.

Melalui peran regulasi dan kebijakannya, IATA berupaya untuk menciptakan lingkungan operasi yang mendukung bagi maskapai penerbangan, sambil tetap memastikan standar keselamatan dan keamanan yang tinggi. Organisasi ini bertindak sebagai jembatan antara industri dan pembuat kebijakan, memfasilitasi dialog dan kerja sama yang konstruktif.


Tantangan dan Peluang Masa Depan bagi IATA

Sebagai organisasi yang mewakili industri penerbangan global, IATA menghadapi berbagai tantangan dan peluang di masa depan. Berikut adalah beberapa area kunci yang kemungkinan akan membentuk agenda IATA dalam tahun-tahun mendatang:

  • Pemulihan Pasca-Pandemi: Salah satu tantangan terbesar adalah membantu industri penerbangan pulih dari dampak pandemi COVID-19. Ini termasuk bekerja dengan pemerintah untuk membuka kembali perbatasan secara aman, memulihkan kepercayaan penumpang, dan mendukung maskapai penerbangan dalam menghadapi tantangan finansial.
  • Keberlanjutan Lingkungan: Mengurangi dampak lingkungan dari penerbangan akan tetap menjadi prioritas utama. IATA akan terus mendorong pengembangan dan adopsi bahan bakar penerbangan berkelanjutan, serta teknologi pesawat yang lebih efisien.
  • Digitalisasi: Mempercepat adopsi teknologi digital dalam industri penerbangan akan menjadi fokus utama. Ini mencakup inisiatif seperti ONE Order dan New Distribution Capability (NDC), serta pengembangan solusi biometrik untuk perjalanan yang lebih lancar.
  • Keamanan Siber: Dengan meningkatnya ketergantungan pada teknologi digital, keamanan siber menjadi semakin penting. IATA akan perlu bekerja dengan anggotanya untuk meningkatkan ketahanan siber industri.
  • Manajemen Lalu Lintas Udara: Mengoptimalkan manajemen lalu lintas udara akan menjadi kunci untuk mengakomodasi pertumbuhan lalu lintas udara di masa depan. IATA akan terus mendorong modernisasi infrastruktur dan prosedur manajemen lalu lintas udara.
  • Inovasi dalam Pengalaman Penumpang: IATA akan terus mendorong inovasi untuk meningkatkan pengalaman penumpang, dari proses check-in yang lebih cepat hingga personalisasi layanan dalam penerbangan.
  • Regulasi Global: IATA akan terus bekerja untuk harmonisasi regulasi di seluruh dunia, mengurangi kompleksitas dan biaya kepatuhan bagi maskapai penerbangan.
  • Keragaman dan Inklusi: Meningkatkan keragaman dalam industri penerbangan, termasuk meningkatkan representasi perempuan dalam posisi kepemimpinan, akan menjadi fokus yang berkelanjutan.

Dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, IATA memiliki peluang untuk memimpin transformasi industri penerbangan. Dengan memanfaatkan kekuatan kolaborasi dan inovasi, IATA dapat membantu membentuk masa depan penerbangan yang lebih aman, lebih efisien, dan lebih berkelanjutan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya