Bayar Tol Tanpa Sentuh Siap Dimulai Awal 2025

Direktur PT RITS Renaldi Utomo Djojohadikusumo mengatakan, pihaknya telah menyiapkan berbagai instrumen guna menerapkan skema pembayaran tol nirsentuh di Indonesia.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 06 Nov 2024, 20:30 WIB
Pengendara melakukan transaksi pembayaran masuk tol saat memasuki tol Tangerang-Jakarta, di kawasan Tangerang, Selasa (4/1/2022). Indonesia akan menerapkan sistem transaksi tol tanpa berhenti atau disebut multi lane free flow (MLFF). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sistem pembayaran jalan tol tanpa setop (nirsentuh) atau multilane free flow (MLFF) diproyeksikan bisa dimulai pada kuartal I 2025. Jadwal ini sedikit mundur dari target Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pada Desember 2024.

President Director of Roatex Indonesia Toll System (RITS) Attila Keszeg mengatakan, teknologi pembayaran tol tanpa gerbang yang dilakukan pihaknya sebenarnya sudah siap diimplementasikan.

Namun, RITS selaku kepanjangan tangan dari Roatex Ltd Zrt asal Hungaria masih menunggu instruksi dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian PU. Juga kesiapan dari badan usaha jalan tol (BUJT) selalu operator tol di Indonesia. 

"Kita dengan bangga menyampaikan, mengacu pada kesiapan dan kolaborasi dengan partner kami, kita siap mengimplementasikan (MLFF) di kuartal pertama 2025," ujar Attila dalam sesi konferensi pers di Jakarta, Rabu (6/11/2024).

Namun begitu, pihaknya masih menunggu kepastian dari pemerintah terkait implementasinya. Adapun pemerintah sebelumnya menetapkan Tol Bali Mandara sebagai tempat pertama, namun sejauh ini belum ada kepastian lebih lanjut.

Menyambung pernyataan itu, Direktur PT RITS Renaldi Utomo Djojohadikusumo mengatakan, pihaknya telah menyiapkan berbagai instrumen guna menerapkan skema pembayaran tol nirsentuh di Indonesia. 

Sosok yang juga dikenal sebagai Aldi Bragi ini menjabarkan, Roatex memiliki tiga elemen penting dalam implementasi MLFF. Itu semua sudah tersedia dan siap diimplementasikan di Indonesia, mulai dari central system, pintu tol berupa gate entry (gantry), dan alat-alat digital untuk enforcement system. 

"Hampir sebagian besar equipment tersebut sudah ada di Indonesia. Barang-barang kita sudah ada di gudang. Sampai saat ini kita secara sistem ready dengan teknologi multilane free flow," imbuh dia. 

Meskipun pemerintah ingin ada modifikasi dalam uji coba MLFF, Aldi mengatakan, secara kontrak pihaknya belum mendapat semacam permintaan perubahan modifikasi desain. Roatex Indonesia juga masih bingung dengan permintaan pemerintah untuk bisa memulai skema SLFF, atau pembayaran tol tanpa henti di satu lajur terlebih dulu. 

"SLFF itu kami kurang paham, karena saya belum tahu. Yang kita tahu MLFF. Single lane itu silakan tanyakan kembali ke Kementerian PU. Tapi kan kami berkontrak MLFF. Jadi ketika kami diminta lakukan transisi dengan barrier, kami siapkan. Proposalnya sudah kami siapkan sejak Desember 2023, bahkan sudah di-testing beberapa kali di Bali (Tol Bali Mandara)," ungkapnya.


Penerapan Bayar Tol Tanpa Berhenti Batal?

Sejumlah pengguna jasa tol saat melakukan transaksi pembayaran di gerbang tol Karang Tengah, Tangerang, Selasa (24/11/2020). Sistem baru tersebut bertujuan mengurangi kepadatan di gardu pembayaran jalan tol. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, 

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan negosiasi dengan Hongaria terkait pelaksanaan sistem transaksi tol nontunai nirsentuh nirhenti atau Multi Lane Free Flow (MLFF). Sistem bayar tol tanpa hentiini menggunakan sistem yang dimiliki oleh perusahaan Hongaria yaitu Roatex Ltd.

"MLFF sekarang sedang negosiasi dengan Hongaria full team, sampai hari ini masih dinegosiasikan," jelas Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dikutip dari Antara, Jumat (4/10/2024).

 "Kalau yang piloting tetap kita pakai Desember, tetap kita akan operasikan. Tapi manajemennya, operasionalnya lagi dinegosiasi kembali," tambah Basuki.

Untuk piloting atau uji coba awal, Jalan Tol Bali - Mandara menjadi lokasi untuk piloting implementasi MLFF.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut implementasi sistem transaksi tol nontunai nirsentuh nirhenti atau Multi Lane Free Flow (MLFF) dilaksanakan secara bertahap.

 


Bertahap

Penerapan MLFF ini untuk tahap awal menggunakan sistem single lane free flow (SLFF), dengan Jalan Tol Bali Mandara sebagai ujicoba awalnya dan berlanjut ke ruas-ruas tol lainnya.

Ruas ini dipilih sebagai lokasi masa transisi awal dengan mempertimbangkan Lalu-lintas Harian Rata-rata (LHR) yang relatif rendah dan merupakan ruas tersendiri yang tidak terhubung dengan ruas manapun, sehingga dapat mengurangi risiko kegagalan sistemik antar-ruas.

Sistem MLFF ini menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan melakukan transaksi melalui aplikasi Cantas yang diintegrasikan dengan data ERI (Electronic Registration and Identification) atau data kepemilikan kendaraan yang dimiliki oleh Korlantas Polri.

Salah satu manfaat dengan kehadiran sistem transaksi MLFF ini adalah efisiensi biaya operasi dan meminimalkan penggunaan bahan bakar kendaraan.

Proyek MLFF sendiri masuk ke dalam Program Strategis Nasional (PSN). Penerapan transaksi tol nontunai nirsentuh/Multi Lane Free Flow (MLFF) menjadi terobosan dalam menghemat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Selain pemborosan BBM, kemacetan di gerbang tol karena total transaksi harian gerbang tol yang mencapai 4 juta transaksi juga dapat mengakibatkan polusi udara.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya