Ukraina Akui Bentrok dengan Pasukan Korea Utara untuk Pertama Kalinya

Rusia dan Korea Utara terikat perjanjian, yang ditandatangani pada 19 Juni 2024, untuk segera memberikan bantuan militer dengan menggunakan segala cara jika terjadi agresi terhadap salah satu negara.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 07 Nov 2024, 10:03 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Pyongyang Sunan International Airport pada Rabu (19/6/2024). (Dok. AP Photo/Gavriil Grigorov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Kyiv - Militer Ukraina bertempur melawan pasukan Korea Utara untuk pertama kalinya sejak negara itu mengirim pasukannya untuk membantu Rusia. Hal tersebut dikonfirmasi menteri pertahanan Ukraina pada hari Selasa (5/11/2024).

Dalam wawancara dengan media Korea Selatan, Rustem Umerov mengatakan ada "bentrokan skala kecil" antara pasukan Ukraina dan tentara Korea Utara. Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut. Demikian seperti dilansir Politico, Kamis (7/11).

Kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi Ukraina Andriy Kovalenko menuturkan pada hari Senin (4/11) bahwa tentara Korea Utara "diserang" di Oblast Kursk.

Ketika ditanya apakah pertempuran itu berarti Korea Utara telah resmi bergabung dalam perang, Umerov menjawab, "Ya, saya kira begitu. Itu adalah bentrokan."

"Kami memperkirakan ada lebih banyak bentrokan dalam beberapa minggu mendatang," tambahnya.

Pentagon pada Senin mengatakan bahwa lebih dari 10.000 tentara Korea Utara sekarang berada di wilayah Kursk untuk membantu invasi Rusia ke Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada hari Sabtu (2/11) meminta sekutu-sekutunya untuk mencabut larangan mereka atas serangan rudal jarak jauh ke wilayah Rusia, sehingga Ukraina dapat menyerang pasukan Korea Utara.

"Semua orang hanya menunggu militer Korea Utara mulai menyerang Ukraina," kata Zelenskyy dalam unggahannya di Telegram.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya