Dari Magang ke Pekerjaan, 4 Keterampilan Non-Teknis Ini Bisa Buka Peluang Kerja

Ingin tahu soft skill apa yang dibutuhkan untuk anak magang? Baca artikel ini untuk informasi lengkapnya!

oleh Mochamad Rizal Ahba Ohorella diperbarui 07 Nov 2024, 13:51 WIB
ilustrasi perempuan bekerja/Photo by Mia Moessinger on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif, kemampuan teknis saja tidak cukup untuk menjamin kesuksesan karier. Peserta magang, yang sering kali berada di tahap awal perjalanan profesional mereka, harus menyadari pentingnya soft skill dalam menunjang kemampuan teknis yang mereka miliki. Soft skill, yang mencakup kemampuan interpersonal dan manajemen diri, dapat menjadi pembeda yang signifikan dalam lingkungan kerja modern.

Mereka tidak hanya membantu individu berkomunikasi lebih efektif dan berkolaborasi dengan baik, tetapi juga memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan perubahan dan tantangan yang muncul di tempat kerja. Perusahaan saat ini mencari lebih dari sekadar keahlian teknis dalam calon karyawan mereka.

Oleh karena itu, peserta magang yang ingin mengubah pengalaman magang mereka menjadi pekerjaan penuh waktu harus fokus pada pengembangan soft skill. Berikut adalah empat keterampilan non-teknis penting yang dapat membuka peluang dan membuat peserta magang lebih menarik di mata perusahaan, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (7/11/2024).


1. Interaksi Lancar

Asah cara berkomunikasi agar dapat meraih keberhasilan dalam karir. (Foto: Freepik/drobotdean)

Kemampuan berkomunikasi secara efektif merupakan soft skill yang krusial. Seorang anak magang harus mampu mengungkapkan ide, pendapat, dan pertanyaan dengan jelas kepada rekan kerja maupun atasan. Komunikasi yang baik juga melibatkan kemampuan mendengar dengan saksama dan memahami arahan. Dengan keterampilan ini, anak magang dapat menjalin hubungan yang harmonis di lingkungan kerja dan mencegah kesalahpahaman.


2. Kolaborasi Grup

gambar wanita bekerja dari freepik

Kebanyakan tugas memerlukan kolaborasi dalam kelompok. Para magang perlu mampu berkolaborasi dengan kolega, menghormati pandangan yang berbeda, serta memberikan kontribusi positif terhadap tujuan kolektif. Sikap terbuka dan saling mendukung di antara anggota tim adalah elemen penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang efektif dan selaras.


3. Penyesuaian Lingkungan

Gambar wanita mengalami stres karena beban kerja (pexels.com/olly).

Perubahan dalam lingkungan kerja sering terjadi dengan cepat, sehingga para anak magang perlu memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang baru. Keterampilan dalam mempelajari ilmu baru, fleksibilitas dalam menghadapi perubahan, serta kesediaan untuk menerima saran atau kritik adalah elemen penting dari kemampuan beradaptasi. Anak magang yang dapat dengan cepat menyesuaikan diri akan lebih mudah menemukan solusi di tengah tantangan dan tetap efisien dalam bekerja.


4. Pengaturan Waktu

Semua orang, bukan hanya lulusan sekolah teknik, dapat berpartisipasi dalam pekerjaan ramah lingkungan. (Foto: Pexels/Andrea Piacquadio)

Kemampuan untuk mengatur waktu dengan baik sangatlah penting bagi para magang. Mereka harus belajar bagaimana menetapkan prioritas, menentukan batas waktu, dan menyelesaikan tugas sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Pengelolaan waktu yang efektif dapat membantu para magang meningkatkan efisiensi dan kinerja mereka, sehingga mampu memberikan hasil yang memuaskan bagi perusahaan.

Mengasah kemampuan soft skill ini sangat esensial bagi para magang untuk meningkatkan peluang mereka di dunia kerja. Dengan komunikasi yang efektif, kemampuan untuk bekerja sama, adaptabilitas yang tinggi, dan manajemen waktu yang efisien, para magang akan lebih menarik perhatian perusahaan dan memiliki keunggulan dalam bersaing di pasar kerja. Oleh karena itu, jangan ragu untuk terus melatih dan meningkatkan soft skill ini selama masa magang agar dapat mencapai kesuksesan di masa depan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya