Donald Trump Unggul di Pilpres AS 2024, Berapa Gaji yang Bakal Diterima sebagai Presiden?

Seiring Donald Trump akan menjadi Presiden AS untuk kedua kalinya, berikut gaji dan tunjangan yang akan diperolehnya.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Nov 2024, 13:33 WIB
Mantan Presiden Donald Trump yang diusung oleh Partai Republik unggul dari Wakil Presiden AS Kamala Harris dari Partai Demokrat dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS).(Brendan SMIALOWSKI/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Presiden Donald Trump yang diusung oleh Partai Republik unggul dari Wakil Presiden AS Kamala Harris dari Partai Demokrat dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS).

Seiring Donald Trump akan menjadi Presiden AS untuk kedua kalinya, berapa gaji yang diterima?

Mengutip CBS News, Kamis (7/11/2024), gaji presiden AS tidak naik lebih dari 20 tahun. Ini berarti Donald Trump akan raih gaji sama dengan pendahulunya. Ia akan terima gaji USD 400.000 per tahun atau sekitar Rp 6,31 miliar (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah 15.779), berdasarkan Title 3 of The US Code atau dalam UU AS. Gaji Presiden AS itu dibayarkan setiap bulan.

Selain itu, Presiden juga dapat tambahan USD 50.000 untuk pengeluaran atau tidak kena pajak. Dana perjalanan sebesar USD 100.000 dan anggaran hiburan sebesar USD 19.000.

Tak hanya itu, presiden juga berhak atas tunjangan lain yakni rumah mewah yang dibayar atau dikenal sebagai Gedung Putih sebagai tempat tinggal.

Antara 1969-2001, Kongres terakhir kali menaikkan gaji presiden sekitar USD 200.000 per tahun. Pada sidang tahunan 1999 tentang usulan gaji disebutkan kompensasi untuk salah satu pekerjaan paling sulit menuntut kenaikan gaji. Gaji presiden tidak naik dalam tiga dekade, sedangkan gaji chief executive atau direktur utama sektor swasta melonjak.

Pakar reformasi pemerintah Paul C.Light bersaksi kalau mendukung kenaikan gaji presiden. Hal ini setidaknya memberi sinyal sistem politik AS cukup menghargai presiden sehingga sesekali menaikkan gaji pokok.

Berapa penghasilan Presiden AS pada masa lalu?

Secara historis, gaji tahunan presiden jauh lebih bernilai jika memperhitungkan inflasi.

Berikut penghasilan presiden per tahun, menurut University of Michigan, mengutip Guide to the Presidency dari Congressional Quaterly. Sejumlah nilai gaji itu dalam dolar AS telah disesuaikan dengan inflasi dan berdasarkan perhitungan dari officialdata.org yang berada dalam tanda kurung:

  • 1789: USD 25.000 (USD 895.741)
  • 1873: USD 50.000 (USD 1,3 juta)
  • 1909: USD 75.000 (USD 2,6 juta)
  • 1949: USD 100.00 (ditambah akun biaya kena pajak USD 50.000) (USD 1,3 juta)
  • 1969: USD 200.000 (ditambah akun biaya kena pajak USD 50.000) (USD 1,7 juta).

 

 

 

 


Bakal Kumpulkan Pundi-Pundi Uang Usai Tak Jadi Presiden

Di beberapa negara bagian, pemilih membentuk antrean panjang saat akan menggunakan hak pilihnya. (Rebecca DROKE/AFP)

Lebih Banyak Uang

Perlu dicatat, presiden tetap menerima gaji dari pemerintah federal setelah meninggalkan Gedung Putih. Sejak 1958, mantan presiden telah memperoleh pension tahunan yang saat ini berjumlah USD 200.000. Mereka juga mendapatkan ruang kantor yang di tempat yang mereka pilih dan biaya perjalanan, menurut the Former Presidents Act of 1958.

Mantan Presiden AS juga akan mendapatkan lebih banyak uang melalui penjualan buku, pidato, bekerja sama dengan media dan usaha lainnya.

Ulyssess S.Grant adalah Presiden AS pertama yang menulis memoar yang terkenal yang diselesaikan hanya beberapa hari sebelum kematiannya pada 1885. Hampir setiap presiden kecuali Franklin Delano Roosevelt dan John F.Kennedy yang saat menjabat telah menulis memoar.

"Dari situ banyak uang berasal setelah mereka menjadi presiden. Memoar tertulis telah hasilkan jutaan bagi mereka,” ujar co-chair of the Presidential Oral History Program di Miller Center University of Virgia, Barbara Perry kepada CBS MoneyWatch.


Donald Trump Klaim Menang Pilpres AS: Terima Kasih Rakyat Amerika Serikat

Donald Trump resmi memenangkan nominasi sebagai calon presiden dari Partai Republik dan memilih seorang loyalis sayap kanan sebagai calon wakil presiden. (Brendan SMIALOWSKI/AFP)

Sebelumnya, kandidat Presiden dari Partai Republik Donald Trump pada Rabu (6/11/2024) dini hari menyampaikan klaim kemenangan Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) di hadapan para pendukungnya.

Pidato klaim kemenangan itu disampaikan oleh Donald Trump di Florida, Amerika Serikat, dikutip dari laman CNN, Rabu (6/11).

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada rakyat Amerika Serikat atas kehormatan luar biasa karena terpilih sebagai presiden ke-47 dan presiden ke-45," kata Donald Trump, demikian dikutip dari Kanal Global Liputan6.com.

"Saya akan berjuang untuk Anda, keluarga Anda dan masa depan Anda setiap hari," kata Donald Trump.

Donald Trump juga berjanji akan berjuang mati-matian demi rakyat AS.

"Saya tidak akan beristirahat sampai kita mewujudkan Amerika Serikat yang kuat, aman, dan sejahtera yang layak untuk anak-anak kita. Ini benar-benar akan menjadi zaman keemasan Amerika Serikat," kata Trump.

Donald Trump juga mengungkit kejadian yang sempat menimpanya saat menjadi target percobaan pembunuhan.

"Tuhan menyelamatkan hidup saya karena suatu alasan dan alasan itu adalah untuk menyelamatkan negara kita dan mengembalikan kejayaan AS."

"Tugas besar ada di hadapan kita dan itu tidak akan mudah. Jadi saya akan mengerahkan seluruh energi, semangat, dan perjuangan yang saya miliki dalam jiwa saya untuk pekerjaan yang telah Anda percayakan kepada saya," tambahnya.

 


Wall Street Cetak Rekor

Pedagang bekerja di New York Stock Exchange, New York, 10 Agustus 2022. (AP Photo/Seth Wenig, file)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melonjak pada perdagangan Rabu, 6 November 2024. Hal itu setelah Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS (Pilpres AS) 2024.

Mengutip CNBC, Kamis (7/11/2024) indeks Dow Jones mencatat kenaikan 1.508 poin atau 3,57 persen ke posisi 43.729,93. Indeks Dow Jones melesat terakhir kali lebih dari 1.000 poin dalam satu hari pada November 2022.

Indeks S&P 500 juga mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, melesat 2,53 persen ke posisi 5.929,04. Indeks Nasdaq meroket 2,95 persen ke posisi 18.983,47.

NBC News memproyeksikan Donald Trump akan mengalahkan saingannya dari Partai Demokrat, Kamala Harris setelah memenangkan sedikitnya 291 electoral college, termasuk negara bagian kunci Pennsylvania, North Carolina dan Georgia.

Investasi yang dianggap sebagai penerima manfaat di bawah kepemimpinan Donald Trump melonjak saat mantan presiden itu tampaknya bersiap untuk menang.

Saham Tesla melonjak lebih dari 14 persen seiring CEO Tesla Elon Musk mendukung Donald Trump. Saham bank terdongkrak dengan JPMorgan Chase naik 11,5 persen dan saham Wells Fargo melambung 13 persen.

Indeks Russell 2000 yang merupakan indeks saham acuan kapitalisasi kecil melonjak 5,84 persen, mencapai titik tertinggi dalam 52 minggu.

Perusahaan-perusahaan kecil yang berorientasi pada domestik dan siklus dinilai menikmati keuntungan besar dari pemotongan pajak dan kebijakan proteksionis Donald Trump.

 


Saham Trump Media

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

"Donald Trump dipandang mendukung tarif pajak perusahaan yang lebih rendah, deregulasi, dan kebijakan industri yang mendukung pertumbuhan domestik yang semuanya dapat memberikan lebih banyak stimulus bagi ekonomi AS dan menguntungkan aset berisiko,” ujar Head of America Equities Janus Henderson Investors, Marc Pinto dikutip dari CNBC.

Ia menambahkan, selama Pilpres AS 2016, indeks S&P naik hampir 5 persen sebelum pemilihan presiden hingga akhir tahun dan disebut reli Trump. “Kami perkirakan, tren serupa juga akan terjadi kali ini,” kata dia.

Bitcoin, yang dapat diuntungkan dari pelonggaran regulasi, melonjak ke titik tertinggi sepanjang masa dan mencapai USD 76.000. Indeks dolar naik ke level tertinggi sejak Juli karena keyakinan tarif yang diusulkan Trump terhadap mitra dagang utama AS akan meningkatkan greenback.

Imbal hasil Treasury 10 tahun melonjak menjadi sekitar 4,43% karena spekulasi pemotongan pajak yang diusulkan Trump dan rencana pengeluaran lainnya akan memicu pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperlebar defisit fiskal dan memicu kembali inflasi.

Saham Trump Media & Technology Group, sebuah perusahaan media sosial yang terkait erat dengan Trump, ditutup naik 5,9% setelah sesi perdagangan yang bergejolak.

Infografis Kamala Harris Vs Donald Trump di Pilpres AS 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya