Liputan6.com, Jakarta - Semasa hidupnya, almaghfurlah KH Zainuddin MZ, dikenal dengan sebutan "Dai Sejuta Umat," selalu menyampaikan nasihat yang sarat makna. Ceramahnya yang penuh hikmah kerap meninggalkan kesan mendalam di hati para jamaah.
Salah satu petuah yang sangat diingat hingga kini adalah tentang pentingnya mengatur kehidupan dengan sebaik-baiknya, dari masa muda hingga masa tua.
Dalam sebuah ceramah, KH Zainuddin MZ mengutip pepatah yang menggambarkan siklus kehidupan yang tertata, "Berpikirlah di waktu pagi, bekerjalah di waktu siang, makanlah di waktu sore, dan tidurlah di waktu malam." Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @haji-smekot, pepatah ini mengandung ajaran tentang cara menjalani hidup dengan bijak dan disiplin.
Pagi hari, menurutnya, adalah waktu untuk berpikir dan belajar. Ini adalah masa muda, saat pikiran masih segar dan penuh semangat. "Jika di waktu pagi kita tidak mau berpikir, maka siang nanti kita tidak akan bisa bekerja," ujar KH Zainuddin MZ, menekankan betapa pentingnya menuntut ilmu sejak dini.
Siang hari diibaratkan sebagai masa dewasa, di mana ilmu yang didapat saat muda harus diamalkan. KH Zainuddin MZ menyampaikan bahwa bekerja di waktu siang adalah simbol dari produktivitas. Jika seseorang tidak mau bekerja, maka sore harinya—masa tua—akan penuh kesulitan. "Kalau siang kita tidak mau bekerja, nanti sore makan apa?" tegasnya.
Sore hari, yang melambangkan masa tua, adalah saat menikmati hasil dari kerja keras di masa muda. Jika seseorang menghabiskan masa mudanya dengan santai dan tidak mempersiapkan diri, maka masa tua akan penuh penyesalan dan kesulitan. KH Zainuddin MZ memberikan peringatan bahwa hidup tanpa perencanaan akan membawa penderitaan di hari tua.
Tidur di waktu malam melambangkan akhir kehidupan, saat manusia harus menghadapi kematian. KH Zainuddin MZ menuturkan bahwa kematian akan terasa tenang jika hidup di dunia telah dijalani dengan baik. "Kalau sore kita tidak makan, malam tidak akan bisa tidur dengan nyenyak," jelasnya, mengaitkan logika hidup dengan kesiapan menghadapi akhirat.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Ingin Tenang saat Mati? Tata sejak Pagi
KH Zainuddin MZ menekankan bahwa kehidupan yang tertata, sejak masa muda hingga tua, adalah kunci menuju kematian yang tenang. "Kalau di masa muda kita hanya santai, masa dewasa akan penuh kebingungan," katanya. Ia memberikan gambaran bahwa hidup yang dipenuhi kebingungan di masa dewasa akan berdampak buruk di masa tua.
Nasihat ini juga berkaitan dengan tanggung jawab manusia sebagai makhluk yang diberi akal. KH Zainuddin MZ mengajak para jamaah untuk memanfaatkan masa muda dengan belajar dan bekerja keras. Menurutnya, tidak ada keberhasilan tanpa usaha dan tidak ada hasil yang dapat dinikmati tanpa kerja keras di masa muda.
KH Zainuddin MZ mencontohkan banyak orang yang menyesali masa mudanya karena hidup tidak terarah. Ia mengingatkan bahwa waktu adalah karunia yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Setiap detik yang terbuang sia-sia akan menjadi penyesalan yang dalam di kemudian hari. Hidup harus dipersiapkan sejak dini, agar masa tua tidak menjadi masa kesedihan.
Pesan yang disampaikan KH Zainuddin MZ sangat relevan dengan kondisi zaman modern. Di era yang serba cepat ini, anak muda sering tergoda untuk hidup santai tanpa memikirkan masa depan. KH Zainuddin MZ memberikan peringatan bahwa masa muda yang dihabiskan dengan bermain-main akan berujung pada kesulitan yang berat di masa dewasa.
KH Zainuddin MZ juga mengajarkan bahwa hasil dari kerja keras tidak hanya dinikmati di dunia, tetapi juga menjadi bekal di akhirat. "Jika hari tua terlunta-lunta, kita tidak akan bisa mati dengan tenang," ucapnya. Ia mengingatkan bahwa akhirat adalah tujuan akhir, dan kehidupan di dunia hanyalah persiapan untuk perjalanan panjang itu.
Selain itu, KH Zainuddin MZ mengajak semua orang untuk menjalani hidup dengan penuh rasa syukur dan tanggung jawab. Ia percaya bahwa setiap individu memiliki peran penting di dunia ini. Mengabaikan tanggung jawab hanya akan membawa penderitaan. Dengan kata-kata yang sederhana, namun sarat makna, KH Zainuddin MZ berhasil menyentuh hati banyak orang.
Advertisement
Kuncinya Perencanaan
Ceramah KH Zainuddin MZ juga menggugah kesadaran tentang pentingnya perencanaan. Ia mengajarkan bahwa manusia harus menggunakan akalnya untuk mempersiapkan masa depan. "Kalau hari tua kita terlunta-lunta, itu akibat dari kesalahan kita sendiri," katanya. Ini adalah peringatan agar manusia tidak menunda-nunda kebaikan.
KH Zainuddin MZ, yang lahir di Jakarta pada 2 Maret 1952 dan wafat pada 5 Juli 2011, meninggalkan warisan besar dalam bentuk ajaran dan nasihat yang tetap relevan hingga kini. Gelar "Dai Sejuta Umat" memang layak disandang, karena ceramahnya selalu berhasil menggerakkan hati jutaan orang, dari berbagai latar belakang.
Kepiawaian KH Zainuddin MZ dalam berdakwah membuatnya dicintai oleh berbagai kalangan. Ia selalu mampu menjelaskan ajaran Islam dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Dengan logika yang kuat dan perumpamaan yang jelas, nasihatnya membimbing banyak orang menuju kehidupan yang lebih baik.
Masyarakat terus mengingat petuah-petuah yang pernah disampaikan oleh KH Zainuddin MZ. Warisannya berupa ceramah dan nasihat masih tersebar luas, baik di media cetak maupun di dunia digital. KH Zainuddin MZ telah menanamkan benih-benih kebaikan yang terus tumbuh dan menginspirasi generasi berikutnya.
Melalui ceramahnya, KH Zainuddin MZ mengajarkan bahwa hidup ini harus diatur dengan baik. Pepatah yang disampaikan mengandung filosofi kehidupan yang dalam. Nasihatnya mengingatkan bahwa masa muda adalah masa persiapan, masa dewasa adalah masa kerja keras, masa tua adalah masa menikmati, dan kematian adalah masa ketenangan bagi mereka yang telah menjalani hidup dengan benar.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul