Liputan6.com, Jakarta Pemberian gelar Doctor Honoris Causa kepada selebritas Raffi Ahmad memicu kontroversi dan dampak negatif bagi Rantastia Nur Alangan, CEO UIPM Indonesia. Tudingan yang beredar mencemarkan nama baiknya, termasuk anggapan bahwa ia menyerupai tokoh fiksi Lord Rangga Sunda Empire dan bahkan dituduh sebagai jenderal gadungan.
Menanggapi tudingan ini, Rantastia Nur Alangan menunjukkan bukti valid tentang kehadirannya dalam acara "Ring the Bell for Gender Equality 2019," yang diadakan oleh United Nations Global Compact (UNGC) di Indonesia pada 13 Maret 2019. Acara ini berlangsung di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, dengan peserta bergengsi, termasuk Paul Polman, Wakil Ketua dan Advokat SDG di UN Global Compact; Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan RI; Shinta Kamdani, Presiden Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE); Sabine Machl, Wakil UN Women; dan Sancoyo Antarikso dari PT. Unilever Indonesia, Tbk.
Advertisement
"Ini bukti bahwa CEO UIPM diakui sebagai pejabat tinggi dan anggota UNGC. Tuduhan bahwa UIPM atau CEO-nya abal-abal adalah kesalahan besar," tegas Rantastia, Kamis (7/11/2024).
Undangan Resmi
Ia menambahkan bahwa undangan resmi dari PBB Indonesia untuk menghadiri acara pada 25 November 2024 telah diterima langsung melalui email pribadinya sebagai CEO UIPM, menegaskan keabsahan posisinya.
"Ini adalah bukti yang tak bisa diabaikan begitu saja oleh netizen atau pihak-pihak yang meragukan UIPM dan CEO-nya," imbuhnya.
Advertisement
Tak Mendapati Tanggapan
Meski telah menunjukkan bukti-bukti yang sah, Rantastia merasa pernyataan dan klarifikasinya tidak mendapat tanggapan yang memadai dari para pihak yang menyebarkan informasi negatif.
"Sayangnya, bukti yang sudah ditunjukkan diabaikan oleh mereka yang terus-menerus menghina dan menuduh. Mereka tampaknya menolak untuk menerima fakta yang sebenarnya," tutup Rantastia.
Keberlanjutan undangan resmi dari lembaga internasional seperti PBB menunjukkan bahwa UIPM dan CEO-nya mendapat pengakuan di kancah global.