Liputan6.com, Boston - Pada tanggal 9 November 1872, kebakaran terjadi di distrik komersial Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Kebakaran tersebut menjadi kebakaran paling destruktif dalam sejarah Boston. Sebelum berhasil dikendalikan, sebagian besar pusat kota Boston hancur lebur.
Melansir dari Boston Public Library, kebakaran dimulai di ruang bawah tanah sebuah bangunan di sudut antara Jalan Kingston dan Jalan Summer sekitar pukul 19.00. Alarm dibunyikan pada pukul 19.24 dan pada pukul 20.00, seluruh anggota pemadam kebakaran Boston Engine Company 21 tiba di lokasi kejadian.
Advertisement
Api menyebar dengan cepat karena beberapa alasan. Alasan utama adalah karena atap kayu Mansard yang populer di distrik tersebut yang menjadi bahan bakar api. Selain itu, jalan-jalan yang sempit membuat api dengan mudah menyebar dari satu bangunan ke bangunan lain dan dari satu jalan ke jalan lain.
Pemadam kebakaran kesulitan memadamkan api karena tekanan air yang tidak memadai dari hidran. Tekanan air yang rendah menyulitkan untuk mengalirkan air ke lantai atas dan atap bangunan.
Ditambah lagi, wabah flu di antara kuda-kuda pemadam kebakaran membuat peralatan harus dibawa dengan tangan ke area bencana.
Ketika kebakaran berlanjut, jalanan menjadi macet dengan penonton, penjarah, dan pedagang yang mencoba menyelamatkan harta benda mereka. Terkadang, hal ini menyulitkan petugas pemadam kebakaran untuk melakukan pekerjaan mereka.
Bangunan-bangunan diledakkan dalam upaya yang gagal untuk membuat sekat bakar.
Dalam sebuah pidato yang diberikan kepada Asosiasi Pemadam Kebakaran Veteran Boston, John Damrell, insinyur pemadam kebakaran kota tersebut, menggambarkan kebakaran hebat yang terjadi: "Kebakaran itu berlangsung selama 15 jam dengan kobaran api yang tak kunjung padam" dan merupakan "pertarungan yang paling hebat antara pemadam kebakaran untuk mengalahkan si jago merah yang pernah tercatat dalam sejarah kota ini."
Unit pemadam kebakaran dari negara bagian lain di wilayah New England tiba untuk membantu. Bahkan, sebuah mesin uap Kearsarge dari Portsmouth, New Hampshire berperan penting dalam menyelamatkan Old South Meeting House.
Api akhirnya berhasil dipadamkan pada tengah hari tanggal 10 November. Sebelum api akhirnya dapat dikendalikan, distrik komersial Boston, yang membentang dari Jalan Washington ke Pelabuhan Boston dan antara Jalan Summer dan Jalan Milk, telah hancur.
Menurut Boston Fire Historical Society, kebakaran tersebut menghancurkan 776 bangunan di area seluas 65 hektar dan menyebabkan kerugian sebesar $73,5 juta (lebih dari $1,5 miliar atau Rp23,5 triliun dalam mata uang saat ini). Jumlah pasti korban jiwa tidak pernah ditentukan, namun diperkirakan sekitar tiga puluh orang, termasuk sebelas petugas pemadam kebakaran.
Setelah kebakaran tersebut, sebuah komisi ditunjuk untuk menyelidiki “penyebab dan pengelolaan Great Fire in Boston (Kebakaran Besar di Boston)”. Penyebab langsung dari kebakaran tersebut tidak pernah ditemukan, tetapi Komisi terkait menyusun laporan terperinci yang menyoroti faktor-faktor yang telah mengubah kebakaran itu menjadi malapetaka.
Karena banyak bangunan yang telah diasuransikan dengan baik, pekerjaan untuk membangun kembali area tersebut dimulai dengan cepat. Namun, berbagai perubahan direncanakan agar memastikan situasi-situasi yang menyebabkan kebakaran hebat tersebut tidak terjadi lagi.
John Damrell, kepala pemadam kebakaran pada saat kebakaran terjadi, meninggalkan departemen tersebut pada tahun 1874. Dia mendirikan National Association of Fire Engineers/Asosiasi Nasional Insinyur Pemadam Kebakaran yang kini jadi International Association of Fire Chiefs/ Asosiasi Kepala Pemadam Kebakaran Internasional untuk mengkampanyekan kode keselamatan bangunan nasional. Pada tahun 1877, ia ditunjuk sebagai komisaris bangunan pertama di Boston.