BCA Ajak Warga Investasi Lewat Lari dan Jalan, Bagaimana Caranya?

Bank Central Asia (BCA) adakan penyelenggaraan kompetisi lari dan jalan sehat secara virtual yang diberi nama“Runvestasi”.

oleh Satrya Bima Pramudatama diperbarui 07 Nov 2024, 19:30 WIB
Direktur BCA, Haryanto Budiman saat memberikan kata sambutan di konferensi pers Runvestasi di Jakarta pada Kamis (07/11/2024)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengadakan kompetisi lari dan jalan sehat secara virtual yang diberi nama “Runvestasi”. Program ini merupakan wujud nyata BCA untuk membantu masyarakat mencapai keseimbangan antara investasi dan kesehatan fisik.

Direktur BCA Haryanto Budiman menjelaskan, program ini diadakan sebagai bagian dari dukungan BCA terhadap Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) yang dicanangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dengan tujuan guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.

"Melalui Program ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk berinvestasi dengan bijak dan disiplin, sama seperti disiplin dalam menjaga kesehatan tubuh dengan berolahraga," kata dia dalam sambutannya saat konferensi pers Runvestasi di Jakarta pada Kamis (07/11/2024). 

Pada program Runvestasi ini, para peserta akan diberikan poin yang dapat ditukar dengan berbagai hadiah menarik. Selain itu bagi peserta yang beruntung, akan mendapatkan saldo untuk investasi di Bank BCA.  

"Investasi yang baik harus dilakukan dengan disiplin, sama seperti menjaga kesehatan tubuh kita. Jika kita konsisten, hasilnya pun akan terlihat," ungkap Haryanto.  

Program ini akan dimulai dengan pra-event di beberapa kota besar, termasuk Makassar, Bandung, dan Semarang, dan berlanjut dengan acara utama pada 8 Desember 2024 yang digelar secara virtual hingga 22 Desember 2024.

Haryanto juga mengimbau pada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam berinvestasi dan memilih investasi yang terpercaya. "Kami ingin masyarakat lebih waspada terhadap investasi yang tidak benar. Pilihlah investasi yang terjamin, dan lakukan secara bijak," tutupnya.


BCA Cetak Laba Rp 41,1 Triliun di Kuartal III 2024

Gedung BCA (Dok: BCA)

Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA0 dan entitas anak membukukan laba bersih Rp 41,1 triliun atau tumbuh 12,8% YoY hingga kuartal III-2024. Pertumbuhan laba BCA tersebut ditopang ekspansi pembiayaan berkualitas serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja, mengatakan pertumbuhan laba bersih sejalan dengan penyaluran kredit yang mencapai Rp 877 triliun atau tumbuh sebesar 14,5% secara tahunan (YoY).

“Peningkatan kredit hingga September 2024 merefleksikan komitmen BCA dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional. Kami juga melihat permintaan kredit konsumer yang baik, tercermin dari pelaksanaan BCA Expoversary 2024 dan BCA Expo 2024 yang mampu mengumpulkan total aplikasi KPR dan KKB lebih dari Rp 78 triliun," kata Jahja dalam konferensi pers Kinerja kuartal III-2024 BCA, Rabu (23/10/2024).

Lebih lanjut, Jahja menyampaikan untuk penyaluran pembiayaan per September 2024 ditopang kredit korporasi yang menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi, naik 15,9% YoY mencapai Rp 395,9 triliun. Kredit komersial naik 11,8% YoY menjadi Rp 135,3 triliun, dan kredit UKM tumbuh 14,2% YoY hingga Rp 120,1 triliun.

 


Rincian Kredit

Maka BCA mencatat, total portofolio kredit konsumer naik 13,1% YoY menjadi Rp 216,5 triliun, didorong KPR yang tumbuh 10,7% YoY mencapai Rp 130,4 triliun serta KKB sebesar 17,9% YoY menjadi Rp 64,1 triliun.

Di sisi lain outstanding pinjaman konsumer lainnya (mayoritas kartu kredit) naik 15,0% YoY mencapai Rp 21,9 triliun. Sementara, penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 10,7% YoY menyentuh Rp 214 triliun per September 2024, berkontribusi hingga 24,3% dari total portofolio pembiayaan.

Menurutnya, pertumbuhan kredit yang solid diikuti dengan terjaganya kualitas pembiayaan perseroan. Rasio loan at risk (LAR) mencapai 6,1% per September 2024, membaik dari posisi setahun lalu di angka 7,9% dan rasio kredit bermasalah (NPL) berada di tingkat yang terjaga 2,1%. Pencadangan NPL dan LAR pada tingkat yang memadai, masing-masing 193,9% dan 73,5%. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya