Bos Kripto Ini Minta Donald Trump Segera Pecat Ketua SEC Gary Gensler

CEO perusahaan kripto Ripple, Brad Garlinghouse yang vokal tentang regulasi aset digital sampaikan prioritasnya untuk 100 hari pertama pemerintahan Donald Trump.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 07 Nov 2024, 17:06 WIB
Dalam unggahan terbaru di media sosial X, CEO perusahaan kripto Ripple, Brad Garlinghouse mengucapkan selamat kepada Donald Trump atas kemenangannya dalam pemilihan umum 2024. (Foto: SEC)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam unggahan terbaru di media sosial X, CEO perusahaan kripto Ripple, Brad Garlinghouse mengucapkan selamat kepada Donald Trump atas kemenangannya dalam pemilihan umum 2024 dan mengeluarkan seruan publik untuk segera mengubah kebijakan mata uang kripto AS. 

Garlinghouse, yang telah lama vokal tentang regulasi aset digital, menguraikan prioritasnya untuk 100 hari pertama pemerintahan Trump, menyerukan perombakan drastis Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) dan kejelasan dalam regulasi kripto.

Di garis depan rekomendasi Garlinghouse adalah seruan untuk menyingkirkan Ketua SEC saat ini, Gary Gensler. Garlinghouse mengungkapkan rasa frustrasinya dengan pendekatan SEC baru-baru ini terhadap regulasi mata uang kripto. 

"Pecat Gensler. Hari ke-1, tanpa penundaan,” kata Garlinghouse di media sosial X nya, dikutip dari Bitcoin.com, Kamis (7/11/2024).

Garlinghouse selanjutnya menyarankan untuk menunjuk pemimpin baru dengan perspektif yang berbeda, menyarankan mantan pejabat seperti Christopher Giancarlo, Brian Brooks, atau Daniel Gallagher. Menurut Garlinghouse, masing-masing tokoh ini dapat memainkan peran penting dalam membangun kembali supremasi hukum dan reputasi SEC.

Pernyataan Garlinghouse muncul di tengah pertikaian hukum Ripple yang berlangsung lama dengan SEC, yang berpusat pada klasifikasi token XRP-nya. Pada Desember 2020, SEC mengajukan gugatan terhadap Ripple, dengan tuduhan XRP adalah sekuritas dan penjualan token Ripple adalah transaksi sekuritas yang tidak terdaftar. 

Putusan parsial pada Juli 2023 menjadi momen penting bagi Ripple, ketika Hakim Analisa Torres memutuskan penjualan XRP di bursa publik tidak melanggar undang-undang sekuritas.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 


Donald Trump Unggul Sementara di Pilpres AS, Bitcoin Sentuh Rekor Baru USD 75.000

Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)

Sebelumnya, harga Bitcoin melonjak semalam, mencapai rekor tertinggi baru saat investor bertaruh bahwa mantan Presiden Donald Trump unggul dalam pemilu AS saat hasil mulai bergulir.

Harga mata uang kripto andalan ini mencapai rekor USD 75.000 tepatnya, menurut Coin Metrics. Terakhir, harga ini naik 7% menjadi USD 74.392,00.

Sebelumnya, rekor tertinggi Bitcoin adalah USD 73.797,68 pada 14 Maret dan sebagian besar tahun ini diperdagangkan di kisaran yang sempit di bawah USD 70.000.

Dikutip melalui CNBC, Rabu (6/11/2024) Kenaikan harga Bitcoin semalam semakin kuat saat Trump mengambil keunggulan awal di Electoral College. NBC News memproyeksikan bahwa Trump memenangkan kemenangan penting di North Carolina dan Georgia, tetapi negara-negara bagian penentu lainnya masih terlalu ketat untuk dipastikan. 

Partai Republik juga diperkirakan akan merebut kembali mayoritas kendali di Senat AS, menurut NBC News. Operator bursa Coinbase naik 3% dalam perdagangan setelah jam kerja, sementara MicroStrategy naik 4%.

Investor telah memperkirakan perdagangan bitcoin akan berfluktuasi hingga ada pemenang yang jelas. Kemenangan untuk Wakil Presiden Kamala Harris diharapkan membawa risiko penurunan harga bitcoin, sementara pedagang memperkirakan kenaikan harga jika mantan Presiden Donald Trump menang.

“Pemilu memberikan pengaruh besar pada crypto,” kata Ryan Rasmussen, kepala riset di Bitwise Asset Management. “Harapkan bitcoin – dan crypto secara umum – untuk berfluktuasi dalam beberapa hari mendatang hingga ada hasil pemilu yang pasti.”

Dalam pemilu 2012, 2016, dan 2020, bitcoin mengalami peningkatan sekitar 87%, 44%, dan 145% dalam 90 hari setelah hari pemilu, masing-masing. Hal ini sebagian karena tahun pemilu juga bertepatan dengan tahun "halving" Bitcoin, di mana pasokan mata uang kripto ini menurun. 


Bitcoin Tembus Rekor, Investor Optimistis dengan Kebijakan Pro-Kripto Trump

Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)

Sebelumnya, kenaikan harga pasca-pemilu juga cenderung selaras dengan pergeseran kebijakan Federal Reserve yang signifikan. Tahun ini, pasar mengharapkan penurunan suku bunga lebih lanjut.

“Saat ini, hampir semua pihak yang kami temui sedang menunggu waktu yang tepat,” kata CEO Crypto Valley Exchange, James Davies.

 “Saya telah mendengar dari banyak pelaku pasar terkemuka dan bisa dengan yakin mengatakan bahwa hampir semuanya siap untuk bereaksi. Akan ada volatilitas jangka pendek yang besar, terlepas dari hasil akhirnya.” tambahnya

Pemilu presiden tahun ini disebut-sebut sebagai yang paling penting dalam sejarah industri kripto. Banyak yang melihat kemenangan Harris sebagai ancaman bagi kripto, yang tingkatnya telah menjadi bahan perdebatan sepanjang siklus pemilu ini. 

Di sisi lain, Trump dipandang oleh banyak orang sebagai kekuatan yang positif bagi industri ini setelah dia memperlihatkan diri sebagai kandidat yang pro-kripto dan lebih terbuka dalam mendekati industri tersebut daripada Harris.

Banyak pemilih yang khawatir tentang kondisi defisit pemerintah yang meningkat 8% pada tahun fiskal 2024 menjadi USD 1,8 triliun, serta pemotongan pajak yang dijanjikan oleh kedua kandidat. 

Bitcoin, seperti emas, dianggap oleh banyak investor sebagai lindung nilai terhadap potensi kebijakan fiskal dan moneter yang dapat menurunkan nilai dolar dan meningkatkan inflasi.


Sumbangan Industri Kripto untuk Pemilu AS Kalahkan Sektor Migas

Bitcoin (Foto: Jievani Weerasinghe/Unsplash)

Sebelumnya, industri kripto muncul sebagai kekuatan dominan dalam pemilihan presiden AS 2024, secara signifikan melampaui sektor lain dalam sumbangan politik. 

Dilansir dari Coinmarketcap, Rabu (6/11/2024), hal ini seiring dengan meningkatnya persaingan untuk Gedung Putih, kandidat Partai Republik Donald Trump dan kandidat Partai Demokrat Kamala Harris telah menarik sumbangan substansial dari berbagai industri, namun sektor kripto-lah yang menarik perhatian.

Sebaliknya, menurut data dari Komisi Pemilihan Umum Federal, yang dianalisis oleh FOX Business dan platform analisis blockchain Breadcrumbs, sumbangan mata uang kripto telah mencapai angka yang belum pernah terjadi sebelumnya sebesar USD 238 juta atau setara Rp 3,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.717 per dolar AS) pada siklus pemilihan ini. 

Tonggak sejarah ini menggarisbawahi pengaruh sektor ini yang semakin besar dalam politik Amerika karena sektor ini mencari kondisi regulasi yang lebih menguntungkan.

Selain itu, siklus pemilihan ini telah menyaksikan sektor kripto melampaui kekuatan tradisional seperti industri minyak dan gas, perusahaan farmasi, dan bahkan raksasa keuangan Citadel dalam hal sumbangan politik.

Adapun dari total USd 238 juta, tiga pemain utama (Coinbase, Ripple, dan perusahaan modal ventura Andreessen Horowitz) secara kolektif telah menyumbang USD 160 juta, yang menunjukkan komitmen industri untuk mengamankan suara di Washington. 

Perkembangan ini menandakan dorongan tegas dari para pemimpin kripto untuk membentuk kebijakan AS tentang aset digital dan teknologi blockchain.

Lebih jauh, lonjakan sumbangan politik di sektor kripto menunjukkan pesan yang jelas yaitu kerangka regulasi saat ini tidak sejalan dengan kebutuhan industri. Dukungan finansial yang substansial untuk kandidat pro-kripto ini mencerminkan upaya untuk mendorong perubahan kebijakan yang dapat menguntungkan ekosistem aset digital.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya