Beri Hidup Kedua, Barang-Barang Bekas dari Hotel Mewah Disumbangkan untuk Warga Berpenghasilan Rendah

Pemerintah Seoul kembangkan kemitraan dengan 24 hotel mewah yang bersedia menyumbangkan barang bekas untuk warga berpenghasilan rendah.

oleh Maheza Nurmiagita diperbarui 11 Nov 2024, 09:01 WIB
Ilustrasi hotel mewah Square Bay di Seoul sebelum menghasilkan barang bekas (dok Instagram @tasteinhotels/https://www.instagram.com/p/CvvN5wNI3Zs/?igsh=MXQ5ZzE0Zmp4c3N2/Maheza Nurmiagita)

Liputan6.com, Jakarta - Hotel-hotel mewah yang bingung bagaimana mengelola barang bekasnya mungkin bisa menyontek cara pemerintah Seoul. Otoritas setempat bermitra dengan sejumlah hotel mewah untuk mendonasikan barang bekasnya kepada warga berpenghasilan rendah.

Dikutip dari The Korea Times, Kamis, 7 November 2024, selama sembilan tahun terakhir, pemerintah Seoul mendistribusikan kurang lebih 120.000 perlengkapan rumah tangga dari hotel mewah kepada warga yang membutuhkan. Dari awal 14 hotel, kini total ada 24 hotel yang telah bermitra dengan pemerintah setempat.

Berdasarkan perjanjian tersebut, para mitra akan menyumbangkan perlengkapan hotel yang akan diganti kepada Pemerintah Seoul. Pemerintah kota selanjutnya mendistribusikan perabotan bekas ke fasilitas kesejahteraan, termasuk untuk tunawisma, anak-anak, remaja, lansia, dan orangtua tunggal. Selain itu, barang-barang tersebut akan diberikan kepada pusat-pusat swadaya masyarakat dan perumahan bagi warga berpendapatan rendah.

Bagi organisasi maupun lembaga yang berminat menerima barang donasi diminta untuk lebih dulu memeriksa status barang. Pemeriksaan dilakukan melalui situs web yang dikelola kota di sahrcenter.or.kr, dan mengajukan permohonan terhadap pendistribusian.

Lebih lanjut, pemerintah kota dan 24 hotel berencana untuk mempromosikan kesempatan rekrutmen. Program itu bertujuan membantu mereka yang rentan menjadi lebih mandiri dan mampu berkontribusi lebih banyak kepada masyarakat.

"Kami menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada 24 hotel yang telah membantu menciptakan Seoul yang lebih baik melalui dukungan tulus di luar tanggung jawab sosial perusahaan," kata seorang pejabat Pemerintah Seoul.

 


Inisiatif Sumbangan Barang Hotel Mewah Mendukung Program Pemerintah Seoul

Ilustrasi hotel mewah L'Escape di Seoul sebelum menghasilkan barang bekas (dok Instagram @tasteinhotels/https://www.instagram.com/p/CvvN5wNI3Zs/?igsh=MXQ5ZzE0Zmp4c3N2/Maheza Nurmiagita)

"Barang-barang yang disponsori dari proses renovasi hotel-hotel mewah akan diberikan kepada keluarga-keluarga yang tidak memiliki banyak barang rumah tangga, yang akan memainkan peranan penting dalam meningkatkan harga diri dan kepuasan warga berpenghasilan rendah," kata pejabat tersebut.

Dikutip dari Maeil Business Newspaper, Kamis, 7 November 2024, Pemerintah Metropolitan Seoul mengumumkan telah menandatangani perjanjian dengan hotel-hotel mewah secara resmi pada 4 November 2024 berkaitan dengan program Pemerintah Metropolitan Seoul & Keluarga Berpenghasilan Rendah di Hotel Mewah. Persiapan inisiatif ini resmi dimulai sejak 2015.

Tercatat 178.859 barang, termasuk furnitur, perlengkapan tidur, peralatan rumah tangga, perkakas dapur, mangkuk, dan produk kebersihan telah disumbangkan oleh hotel-hotel mewah hingga September 2024. Sebanyak 117.649 barang telah didistribusikan ke 2.223 tempat, termasuk fasilitas tunawisma, kamar potong, serta perumahan sewa dan perumahan pendukung publik.

Pihak pemerintah kota dan mitra hotelnya juga telah memutuskan untuk membahas cara mendukung pekerjaan berdasarkan kemampuan kerja, terutama untuk keluarga berpenghasilan rendah di masa depan.


Tantangan bagi Warga Berpenghasilan Rendah

Pemandangan kota Seoul saat matahari terbit di Korea Selatan (31/10). Sampai sekarang, Seoul dianggap sebagai sinar dari ekonomi Asia Timur, simbol dari keajaiban ekonomi Korea. (AFP Photo/Ed Jones)

Sementara itu, keberadaan apartemen yang sangat populer di Korea tercermin dalam harga-harga yang terus memecahkan rekor, seperti yang terjadi di Seoul baru-baru ini. Situasi itu memicu kekhawatiran bahwa kesenjangan sosial semakin lebar akan mengasingkan orang-orang yang ingin membeli properti.

Statistik menunjukkan bahwa banyak pembeli apartemen pada paruh pertama 2024 berusia 30-an dan 40-an tahun. Salah satu pembeli apartemen, Lee, pria berusia 36 tahun yang bekerja di Seoul, mengungkapkan pengalamannya. Ia membeli sebuah apartemen empat tahun lalu, tepat ketika ia bersiap menikahi tunangannya.

"Sebagai orang yang tidak memiliki rumah pada 2020, ketika harga rumah melambung tinggi, saya merasa cemas, dan akhirnya memutuskan untuk membelinya," kata Lee.

Ia menyadari bahwa orang yang berusia 30-an dan 40-an berada pada tahap kehidupan dengan kebutuhan akan rumah semakin mendesak. Namun, Lee juga mengakui bahwa rasa takut kehilangan juga berperan besar dalam keputusan tersebut.

"Rasa persaingan sangat kuat di Korea, dan masyarakat biasa telah melihat bagaimana rekan-rekan mereka memulai dengan sebuah apartemen dan mengembangkannya selama beberapa dekade. Jadi, ada kecenderungan kuat untuk berpikir bahwa membeli apartemen adalah kunci untuk memiliki lingkungan hidup yang aman serta aset investasi," tambah Lee.

 

 


Apartemen Han So Hee

lustrasi hotel mewah The View 1151 di Seoul sebelum menghasilkan barang bekas (dok Instagram @tasteinhotels/https://www.instagram.com/p/CvvN5wNI3Zs/?igsh=MXQ5ZzE0Zmp4c3N2/Maheza Nurmiagita)

 

Masih terkait dengan hunian, Han So Hee kembali membuat berita. Bukan soal kontroversi, melainkan rumah mewah yang baru dibelinya seharga 5,2 miliar won atau lebih dari Rp58 miliar yang telah dibayar lunas pada 21 Agustus 2024.

Mengutip mk.co.kr, Senin, 21 Oktober 2024, sebuah outlet media melaporkan bahwa bintang Gyeongseong Creature itu membeli penthouse duplex seluas 203 meter persegi di Arcadia Signature, Archiul Village, Seoul. Terungkap pula bahwa pemindahan kepemilikan juga telah dilakukan pada 21 Agustus 2024.

Menurut Herald Economy dan pendaftaran pengadilan ke-20, status kepemilikan telah dialihkan ke Han So Hee dengan membayar sisanya pada tanggal 30 bulan lalu, dan hak jaminan agunan untuk bank komersial dengan obligasi maksimum 1,1 miliar won telah ditetapkan. Mengingat jumlah maksimum obligasi biasanya ditetapkan sebesar 110-120 persen dari pinjaman, hal itu berarti penthouse tersebut dibeli dengan meminjam sekitar 1 miliar won.

Arcadia Signature yang selesai dibangun Mei tahun lalu, memiliki dua lantai basement dan empat lantai ground. Kompleks itu merupakan vila mewah tipe rumah pedesaan dengan hanya delapan unit. Terdiri dari enam rumah biasa dan dua penthouse, dan harga jualnya berkisar antara 4--5 miliar won, tergantung tipenya.

 

Hasil Utama KTT Korea Utara-Korea Selatan adalah Perang Korea Berakhir (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya