Penuaan Lebih Cepat? Studi Temukan Risiko Makanan Ultra-Olahan bagi Sel Tubuh

Usia biologis – usia sel dan jaringan kita – dipengaruhi oleh genetika dan kebiasaan gaya hidup seperti pola makan dan olahraga.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 07 Nov 2024, 21:20 WIB
Kantung mata bisa membuat wajah terlihat lelah dan lebih tua. Penyebabnya beragam, termasuk penuaan dan alergi. Temukan cara cepat menguranginya dengan kompres dingin dan krim khusus (Ilustrasi by AI)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah penelitian mengaitkan makanan ultra-olahan (UPF/ultra-processed food) seperti makanan ringan kemasan, minuman manis, roti yang diproduksi secara massal, yogurt buah, beberapa sereal sarapan, dan alternatif daging dengan percepatan penuaan biologis.

Usia biologis – usia sel dan jaringan kita – dipengaruhi oleh genetika dan kebiasaan gaya hidup seperti pola makan dan olahraga.

Peserta penelitian di Italia yang berusia paruh baya dan lanjut usia yang mendapatkan lebih dari 14% kalori harian mereka dari UPF tampaknya secara biologis lebih tua daripada usia kronologis mereka, yaitu jumlah tahun mereka hidup.

UPF telah lama mendapatkan reputasi buruk karena mengandung kalori, gula, lemak, dan garam.

“Selain kekurangan nutrisi, kaya akan gula, garam, dan lemak jenuh atau lemak trans, [UPF] menjalani proses industri intensif yang benar-benar mengubah matriks makanannya, yang mengakibatkan hilangnya nutrisi dan serat,” ahli epidemiologi nutrisi dan rekan penulis studi Marialaura Bonaccio menjelaskan.

“Hal ini dapat berdampak penting pada serangkaian fungsi fisiologis, termasuk metabolisme [gula] serta komposisi dan fungsi mikrobiota usus,” tambah Bonaccio tentang keseimbangan bakteri, virus, dan jamur dalam sistem pencernaan kita.

“Selain itu, [UPF] sering kali dibungkus dalam kemasan plastik, sehingga menjadi pembawa zat beracun bagi tubuh.”

Tim Bonaccio mengarahkan 22.500 peserta penelitian untuk mengisi kuesioner makanan dan mereka mengukur 36 biomarker dalam darah mereka untuk menghitung usia biologis mereka. 

 


Gula Darah yang Tinggi Bisa Merusak Sel

Temuan ini dipublikasikan di The American Journal of Clinical Nutrition.

Hasil ini mengikuti penelitian Universitas California, San Francisco baru-baru ini yang menemukan bahwa tambahan gula mempercepat penuaan biologis, bahkan jika itu adalah bagian dari pola makan yang sehat.

Tingginya jumlah gula dalam darah dapat merusak sel, menyebabkan peradangan kronis, yang dikaitkan dengan obesitas, penyakit jantung, diabetes, penyakit hati, dan berbagai jenis kanker.

Studi terbaru menemukan bahwa UPF menyumbang sekitar 60% dari asupan kalori harian rata-rata orang Amerika.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya