Tol Solo-Yogyakarta Berbayar Mulai 8 November 2024, Berikut Tarifnya

PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) akan memberlakukan tarif tol resmi untuk Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo segmen Kartasura-Klaten.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 07 Nov 2024, 21:28 WIB
Akses masuk Jalan Tol Jogja-Solo dari jalan nasional dapat diakses melalui akses GT Banyudono. (dok: PT Jasamarga Jogja Solo )

Liputan6.com, Jakarta Mulai Jumat, 8 November 2024 pukul 24.00 WIB, PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) akan memberlakukan tarif tol resmi untuk Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo segmen Kartasura-Klaten. Kebijakan ini didasarkan pada Keputusan Menteri PUPR No. 2816/KPTS/2024 tentang penetapan golongan jenis kendaraan bermotor dan besaran tarif tol untuk segmen sepanjang 22,3 km tersebut.

Menurut ketentuan, pengguna jalan yang masuk dari Gerbang Tol (GT) Banyudono dan keluar di GT Klaten atau sebaliknya, akan dikenakan tarif Rp42.500 untuk kendaraan golongan I.

Sementara, tarif jarak terdekat dari GT Banyudono ke GT Polanharjo atau sebaliknya adalah Rp21.000. Akses masuk tol dari jalan nasional dapat dilakukan melalui GT Banyudono, memberikan solusi bagi kepadatan lalu lintas di jalur utama Tugu Kartasura, Delanggu, dan Jalan Raya Solo-Yogyakarta. Dengan melewati tol ini, waktu tempuh dari Klaten ke Banyudono hanya sekitar 15 menit.

Komitmen JMJ dalam Pelayanan dan Investasi Jalan Tol

Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Solo, Rudy Hardiansyah, menyatakan bahwa pemberlakuan tarif tol Solo-Yogyakarta ini merupakan langkah penting setelah masa operasional tanpa tarif selama lebih dari satu bulan.

"Sejak diresmikan, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo telah beroperasi tanpa tarif untuk sosialisasi. Kini, dengan diberlakukannya tarif, kami memastikan pengembalian investasi bagi Badan Usaha Jalan Tol serta mendukung iklim investasi jalan tol yang kondusif di Indonesia," kata Rudy, kamis (7/11/2024).

Untuk memastikan informasi tersampaikan dengan baik, PT JMJ bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) melakukan sosialisasi melalui berbagai media, seperti media cetak, online, elektronik, sosial media, dan papan informasi di lokasi strategis. Langkah ini dilengkapi dengan koordinasi bersama Pemerintah Daerah serta diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan.

 


Sistem Integrasi dan Layanan Lengkap untuk Kenyamanan Pengguna

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau progres pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta (dok: PUPR)

Tol segmen Kartasura-Klaten ini terintegrasi dengan jalan tol Trans Jawa melalui sistem transaksi tertutup, yang mendukung kelancaran perjalanan menuju tol arah Semarang dan Surabaya. PT JMJ mengimbau pengguna jalan untuk menggunakan satu kartu e-toll dan memastikan saldo cukup selama perjalanan.

PT Jasamarga Jogja Solo juga memastikan bahwa fasilitas penunjang seperti 67 titik CCTV, 5 titik Dynamic Message Sign (DMS), serta layanan lalu lintas dengan dua unit Mobile Customer Service, satu unit ambulans, kendaraan rescue, derek, dan satu unit Patroli Jalan Raya (PJR) siap beroperasi untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna.

Pembangunan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo sebagai Proyek Strategis Nasional

Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan panjang total 96,57 km dan masa konsesi 40 tahun. Proyek ini bertujuan meningkatkan konektivitas dan mendukung pemerataan infrastruktur di Pulau Jawa, serta mengoptimalkan distribusi logistik, pengembangan industri, dan pariwisata di wilayah Jogja-Solo-Semarang (Joglosemar).

Hingga 1 November 2024, progres pembangunan untuk Paket 1.2 (Klaten-Purwomartani) mencapai 69,57% dengan pembebasan lahan 95,12%. Paket 2.1A (Purwomartani-Maguwoharjo) mencapai 1,40% konstruksi dan 64,89% pembebasan lahan. Paket 2.2B (JC Sleman-Trihanggo) tercatat di 38,22% progres konstruksi dan 74,00% pembebasan lahan. Jika tersambung penuh, jalan tol ini akan mempermudah akses ke Tol Semarang-Solo dan Ngawi-Kertosono, serta Kota Yogyakarta.

Dengan diberlakukannya tarif ini, JMJ berharap dapat terus memberikan pelayanan terbaik, menjaga kelancaran perjalanan, dan meningkatkan daya saing investasi di wilayah Joglosemar, mendukung konektivitas, serta mendorong perkembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya