Liputan6.com, Padang - Sumatera Barat tak pernah ingkar janji soal alamnya yang indah dan juga kulinernya yang lezat, namun tak kalah juga di provinsi ini juga banyak destinasi wisata religi yang menarik untuk dikunjungi.
Berikut adalah beberapa tempat wisata religi di Sumatera Barat yang menarik untuk dikunjungi yang dirangkum ari berbagai sumber:
Advertisement
1. Masjid Raya Sumatera Barat
Masjid Raya Sumatera Barat merupakan ikon utama wisata religi di Sumatera Barat. Terletak di Kota Padang, masjid ini dibangun sejak 2008.
Masjid ini mampu menampung hingga ribuan jemaah, dan sering digunakan untuk berbagai acara keagamaan besar.
2. Masjid Raya Ganting
Masjid Raya Ganting di Kota Padang adalah masjid tertua di Kota Padang. Berdiri sejak tahun 1700-an, masjid ini menyimpan sejarah panjang perkembangan Islam di Sumatera Barat.
Bangunan masjid ini memiliki perpaduan arsitektur tradisional Minang dan pengaruh kolonial Belanda, memberikan suasana klasik yang khas.
Masjid ini menjadi tempat bersejarah yang wajib dikunjungi bagi para wisatawan yang ingin merasakan sejarah Islam di tanah Minang.
3. Surau Inyiak Canduang
Surau Inyiak Canduang yang terletak di Kabupaten Agam memiliki nilai sejarah penting dalam penyebaran Islam di Sumatera Barat. Surau ini didirikan oleh Syekh Sulaiman Ar-Rasuli, seorang ulama besar yang berperan penting dalam perkembangan pendidikan Islam di Minangkabau.
Selain menjadi tempat ibadah, Surau Inyiak Canduang juga menjadi pusat pendidikan agama dan masih digunakan hingga sekarang. Wisatawan dapat mempelajari sejarah perjuangan ulama Minang dalam menyebarkan ajaran Islam di tempat ini.
4. Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan
Terletak di daerah Pariaman, Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan adalah pusat pendidikan Islam yang cukup terkenal di Sumatera Barat.
Selain tempat belajar agama, pesantren ini juga menjadi tempat wisata religi karena banyaknya kegiatan ziarah ke makam pendiri pesantren yang merupakan tokoh agama terkenal.
5. Makam Syekh Burhanuddin di Ulakan, Pariaman
Makam Syekh Burhanuddin di Ulakan, Kabupaten Pariaman, adalah salah satu tempat ziarah yang paling populer di Sumatera Barat.
Syekh Burhanuddin adalah tokoh penting dalam sejarah penyebaran agama Islam di daerah Minangkabau. Beliau dikenal sebagai penyebar tarekat Syattariyah di Sumatera Barat, dan makamnya hingga kini banyak diziarahi oleh masyarakat untuk berdoa dan mengenang jasa-jasanya.
Setiap tahun, diadakan upacara Tabuik di Pariaman yang juga melibatkan masyarakat yang berziarah ke makam Syekh Burhanuddin.
6. Masjid Bingkudu di Kabupaten Tanah Datar
Dilansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Masjid Bingkudu merupakan masjid tua yang terletak di Kabupaten Tanah Datar, tepatnya di daerah Lintau Buo. Masjid ini dibangun pada abad ke-19 dengan arsitektur khas Minangkabau.
Memiliki tiang-tiang kayu besar dan ornamen khas yang mencerminkan seni ukir tradisional Minang. Selain untuk beribadah, masjid ini juga menjadi tempat belajar sejarah dan budaya Minang, menarik minat wisatawan yang ingin menyaksikan arsitektur masjid bersejarah yang unik.
Arsitektur atap masjid yang bertumpang tiga memiliki filosofi konsep kepemimpinan di Minangkabau yakni Tigo Tungku Sjarangan yang terdiri dari niniak Mamak, Alim Ulama dan Cadiak Pandai.
Pada Mihrab terdapat pula angka tahun yaitu dengan menggunakan huruf Arab dan latin yang menunjukkan angka tahun 1316 H atau 1906 masehi angka tahun tersebut di duga merupakan angka tahun pembuatan mihrab.
7. Kelenteng See Hin Kiong di Kota Padang
Selain masjid, Sumatera Barat juga memiliki tempat ibadah lain yang menarik untuk dikunjungi, salah satunya adalah Kelenteng See Hin Kiong di Kota Padang. Kelenteng See Hin Kiong merupakan simbol kerukunan antar umat beragama di Sumatera Barat.
Kelenteng ini adalah salah satu tempat ibadah tertua di Padang yang digunakan oleh warga Tionghoa. Berlokasi di kawasan Pondok, kelenteng ini memiliki arsitektur tradisional Tionghoa yang khas dan sering dijadikan tempat wisata budaya, terutama pada saat perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh.
8. Masjid Asasi Padang Panjang
Masji ini merupakan masjid tertua di Kota Padang Panjang Sumatera Barat. Dikenal awalnya sebagai Surau Gadang, masjid ini didirikan pada 1685 oleh komunitas dari empat nagari yaitu Gunuang, Paninjauan, Jaho, dan Tambangan. Pada 1702, Surau Gadang resmi diubah menjadi Masjid Asasi.
Masjid Asasi memiliki struktur yang unik dengan sembilan tiang utama, termasuk satu tiang tonggak macu (tiang sokoguru) dan delapan tiang lainnya mengelilinginya.
Tiang-tiang ini masih asli sejak dibangun, dan pahatan-pahatan dari surau sebelumnya masih terlihat hingga kini. Dahulu, Masjid Asasi beratapkan ijuk, namun sebelum tahun 1900, atapnya diganti dengan seng berundak tiga tingkat berbentuk limas yang memudahkan aliran air hujan.
Selain itu, masjid ini juga memiliki menara untuk azan, yang dulunya terbuat dari seng plat dan berfungsi sebelum adanya pengeras suara modern.
Masjid Asasi juga terkait dengan sejarah pengembangan ajaran Islam di Nagari Gunuang oleh Syekh Sultan Ishak atau Tuanku Daulat, yang dikenal mulai menyebarkan ajaran Islam pada akhir abad ke-17.
Advertisement
