Liputan6.com, Jakarta - Haudhul Kautsar adalah telaga yang berisi air surga yang diperuntukkan bagi Nabi Muhammad SAW dan umatnya. Telaga ini akan dijumpai di Padang Mahsyar pada hari kiamat nanti.
Dalam riwayat Ibnu Al-Mubarak, dikatakan bahwa pada hari kiamat nanti setiap nabi akan memiliki sebuah telaga, termasuk Rasulullah SAW.
Para nabi akan saling membanggakan jumlah pengunjung telaga mereka, dan mereka pun berlomba untuk mengajak umat yang mereka kenal datang ke telaga masing-masing.
Baca Juga
Advertisement
Dalam suatu hadis disebutkan bahwa telaga Rasulullah SAW sangat luas seperti luasnya antara Baitul Maqdis dan Makkah. Panjangnya sama dengan lebarnya.
Airnya lebih putih daripada susu, rasanya lebih manis daripada madu. Gelas-gelasnya berjumlah sebanyak bintang di langit. Telaganya dialiri oleh dua aliran dari surga.
Lantas, siapakah orang-orang beruntung yang datang pertama kali menghampiri Telaga Kautsar? Berikut ulasannya merangkum dari laman NU Online.
Saksikan Video Pilihan ini:
Telaga Kautsar
Menurut riwayat ‘Atha’, telaga yang dimaksud dalam Surah Al-Kautsar adalah sebuah telaga yang diberikan Allah kepada Rasulullah SAW di surga. Hanya saja, riwayat lain menyebutnya bukan telaga, melainkan sungai.
Pertanyaannya, berapa banyak umat Rasulullah yang akan mendatangi telaga itu? Ini dijawab dalam hadis riwayat Ahmad dari Zaid bin Arqam yang menyatakan,
“Tidaklah kalian satu bagian pun dari seratus ribu orang yang akan mendatangiku di telaga pada hari kiamat.”
Lantas mengapa ada sebagian umat Rasulullah yang terhalang mendatangi telaga tersebut? Apa alasannya? Beliau kembali menjelaskan.
إِنِّي فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ مَنْ مَرَّ عَلَيَّ شَرِبَ وَمَنْ شَرِبَ لَمْ يَظْمَأْ أَبَدًا لَيَرِدَنَّ عَلَيَّ أَقْوَامٌ أَعْرِفُهُمْ وَيَعْرِفُونِي ثُمَّ يُحَالُ بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ
Artinya: “Aku adalah orang mendahului kalian di telaga. Siapa yang melewatiku akan meminumnya. Siapa saja yang meminumnya tidak akan haus lagi selamanya. Namun, ada sejumlah kaum yang aku kenali, dan mereka juga mengenaliku, tapi kemudian aku dan mereka terhalang,” (HR Ahmad).
Adapun alasannya telah dijawab dalam hadis riwayat Al-Bukhari dari ‘Abdullah. Rasulullah SAW menyampaikan,
“Aku adalah orang yang mendahului kalian atas telaga. Kelak akan didatangkan kepadaku beberapa orang dari kalian sehingga aku bermaksud untuk meraih mereka. Namun, tiba-tiba mereka terhalang dariku. Aku sampaikan, ‘Ya Tuhanku, ya Tuhanku, itu sahabatku!’ Namun Allah berfirman, ‘Engkau tidak tahu apa yang mereka ada-adakan sepeninggalmu.’”
Kemudian, siapakah orang yang pertama kali mendatangi telaga Rasulullah SAW?
Advertisement
Golongan Orang yang Akan Mendatangi Telaga Rasulullah SAW
Dikabarkannya bahwa umat beliau yang pertama kalinya mendatanginya adalah orang-orang fakir yang sabar dalam menghadapi kefakirannya.
أَوَّلُ مَنْ يَرِدُهُ عَلَيَّ فُقَرَاءُ أُمَّتِي
Artinya: “Orang yang pertama kali mendatanginya (telaga) untuk menemuiku adalah orang-orang fakir dari kalangan umatku,” (HR Abu Dawud).
Selanjutnya, orang yang dijanjikan Rasulullah SAW akan mendapat kesempatan mendatangi telaganya adalah mereka yang gemar memberi makan sampai kenyang kepada orang yang berpuasa di bulan Ramadhan.
“Siapa yang memberikan makan orang yang berbuka puasa sampai kenyang di bulan itu, maka Allah akan memberikan dari telagaku sebuah minuman yang seseorang tidak akan merasa haus lagi sampai masuk surga.” Demikian riwayat Ibnu Khuzaimah dalam Shahih-nya dari Sa‘id bin Al-Musayyib.
Termasuk golongan yang dijanjikan akan mendatangi telaga Rasulullah SAW pada hari kiamat adalah orang yang senantiasa menjaga lisannya kecuali untuk perkara-perkara yang sepatutnya, sebagaimana dalam salah satu hadis yang dikutip oleh Al-Ghazali dalam Kitab Mukasyafatul Qulub.
فَمَنْ أَحَبُّ أَنْ يَرِدَهُ عَلَيَّ غَدًا فَلْيَكْفُفْ لِسَانَهُ وَيَدَهُ إِلَّا مِمَّا يَنْبَغِي
Artinya: “Ingatlah siapa saja yang ingin mendatangi telaganya, maka tahanlah lisan dan tangannya kecuali demi perkara yang selayaknya.”
Demikianlah gambaran telaga Rasulullah SAW dan orang-orang yang akan mendatanginya. Semoga kita termasuk golongan yang mendatanginya dan berjumpa dengan Rasulullah. Wallahu a’lam.