Menghadapi Perasaan Tertinggal, Ini 5 Cara untuk Membangun Kepercayaan Diri

Apa yang dapat dilakukan ketika merasa tertinggal dari orang lain dalam hidup?

oleh Mochamad Rizal Ahba Ohorella diperbarui 10 Nov 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi hidup sederhana, diri sendiri, menikmati hidup. (Image by lifeforstock on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Perasaan tertinggal dari orang lain sering kali menimbulkan kecemasan dan ketidakpuasan dalam diri. Sikap ini bisa terjadi ketika melihat pencapaian orang lain di media sosial, mendengar cerita sukses teman, atau bahkan saat membandingkan diri dengan rekan kerja. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki perjalanan dan waktunya masing-masing.

Menghadapi perasaan ini dengan cara yang positif dapat membantu membangun kepercayaan diri dan memperkuat keyakinan diri. Alih-alih terjebak dalam perasaan negatif, merangkul perasaan tertinggal dapat dijadikan sebagai kesempatan untuk berkembang.

Menjadikannya sebagai motivasi untuk introspeksi diri dan menetapkan tujuan yang realistis dapat mengubah perspektif menjadi lebih optimis. Dengan pendekatan yang tepat, perasaan ini dapat menjadi pendorong untuk mencapai potensi penuh dan mengembangkan diri secara lebih baik, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (10/11/2024).


1. Kenali dan Apresiasi Perjalanan yang Telah Kamu Tempuh

ilustrasi perempuan tersenyum/Photo by Trung Nguyen from Pexels

Untuk mencapai kedamaian dan kebahagiaan, penting untuk menyadari bahwa setiap orang memiliki jalan hidup yang unik. Hindari membandingkan diri dengan orang lain dan hargai setiap langkah kecil yang telah diambil. Fokus pada perjalanan pribadi akan membantu mengapresiasi sejauh mana kemajuan telah dicapai.

Menghargai perjalanan berarti memberikan apresiasi atas usaha yang telah dilakukan, meskipun tidak selalu menyenangkan. Setiap pengalaman membawa pelajaran berharga dan membantu mengurangi beban dari harapan yang belum tercapai.

Fokus pada perkembangan pribadi, karena pencapaian besar sering kali dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten. Ingatlah bahwa hidup adalah maraton dengan ritme masing-masing, jadi berbaik hatilah pada diri sendiri dan nikmati prosesnya.


2. Batasi Penggunaan Media Sosial

Tersenyum./Hak cipta freepik.com/penulis/lifestylememory

Media sosial sering memicu kecemasan karena menampilkan kehidupan orang lain yang tampak sempurna, padahal itu hanya sebagian kecil dari kenyataan. Penting untuk menyadari bahwa platform ini dirancang untuk memperlihatkan sisi terbaik seseorang, bukan keseluruhan cerita. Mengurangi waktu di media sosial dapat membantu mengurangi perasaan tertinggal.

Waktu yang biasanya digunakan untuk scrolling bisa dialihkan ke aktivitas yang lebih bermakna, seperti membaca, menulis, atau mempelajari keterampilan baru. Ini tidak hanya lebih bermanfaat tetapi juga dapat meningkatkan rasa prestasi dan kepuasan diri.


3. Tentukan Sasaran Hidup yang Masuk Akal

Mengendalikan perasaan./Copyright freepik.com/author/lifestylememory

Menetapkan tujuan hidup yang realistis sangat penting agar tidak merasa terbebani. Dengan tujuan yang spesifik dan dapat dicapai, kepuasan terhadap pencapaian lebih mudah diraih tanpa merasa iri terhadap orang lain. Tujuan yang sesuai dengan kemampuan saat ini, disertai rencana bertahap, membantu dalam pencapaian.

Tujuan hidup yang jelas menjaga fokus sehingga tidak mudah teralihkan oleh pencapaian orang lain. Energi sebaiknya diarahkan pada apa yang benar-benar diinginkan, bukan pada apa yang terlihat menarik bagi orang lain. Menghargai pencapaian kecil meningkatkan rasa percaya diri dan kebahagiaan sejati. Ingatlah, hidup bukanlah kompetisi, dan kebahagiaan pribadi lebih penting daripada sekadar terlihat sukses.


4. Berada di Sekitar Orang-Orang Positif

Ilustrasi tertawa, lucu. (Foto oleh Arina Krasnikova: https://www.pexels.com/id-id/foto/teman-teman-perempuan-senang-tersenyum-6299359/)

Lingkungan berperan penting dalam memengaruhi pandangan diri dan dunia. Dengan dikelilingi oleh individu yang mendukung, kebahagiaan dan kepuasan hidup lebih mudah dicapai. Penting untuk menemukan teman atau komunitas yang mendukung pertumbuhan, bukan hanya berfokus pada persaingan.

Lingkungan positif membuat seseorang merasa diterima tanpa perbandingan dengan orang lain, menginspirasi menjadi versi terbaik diri tanpa tekanan berlebih. Dukungan ini juga menjadi dorongan kuat saat merasa lelah atau kehilangan arah, membantu menjaga fokus pada tujuan hidup.


5. Perlakukan Diri dengan Kebaikan dan Kelembutan

Ilustrasi perempuan tersenyum cantik/copyright unsplash.com/Rezli

Ketika merasa tertinggal, penting untuk bersikap lembut dan tidak terlalu kritis terhadap diri sendiri. Setiap individu memiliki kekuatan dan kelebihan unik, jadi berikan diri waktu dan ruang untuk berkembang sesuai ritme pribadi.

Mulailah dengan berbicara pada diri sendiri secara positif, menghargai usaha yang telah dilakukan, dan mengingat pencapaian yang mungkin terlupakan. Hidup penuh dengan tantangan dan pembelajaran, dan tidak ada yang terlahir sempurna. Berikan penghargaan pada diri atas usaha yang telah dilakukan, menjadikan setiap pengalaman sebagai pelajaran berharga.

Dengan sikap yang tepat, perasaan tertinggal bisa menjadi peluang untuk memahami dan mengembangkan potensi diri. Fokuslah pada masalah yang penting dan berharga untuk mencapai kebahagiaan dan kedamaian sejati.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya