Gunung Lewotobi Laki-Laki Masih Bergejolak, Radius 7 Km dari Puncak Dikosongkan

Warga diimbau menjauhi radius 7 kilometer dari puncak Gunung Lewotobi.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 08 Nov 2024, 07:02 WIB
Warga diimbau menjauhi radius 7 kilometer dari puncak Gunung Lewotobi. (Liputan6.com/ Dok PVMBG)

 

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Lewotobi Laki-Laki masih terus bergejolak hingga hari ini. Jumat dini hari tadi (8/11/2024), pukul 01.25 Wita kembali erupsi dahsyat dengan kolom abu mencapai 2 kilometer di atas puncak, atau sekitar 3.584 meter di atas permukaan laut. Kolom abu erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki kali ini teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan barat laut.

Kemudian Jumat pagi pukul 07.32 Wita, Gunung Lewotobi Laki-Laki juga kembali erupsi. Kolom abu teramati mencapai 800 meter di atas puncak, atau sekitar 2.384 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung. 

Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki dilarang beraktivitas apapun dalam radius 7 Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, serta sektoral 8 km pada arah Barat Daya - Barat Laut.

Masyarakat diimbau agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya.

Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki juga perlu mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

Bagi masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-Laki memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.

 


Warga Dievakuasi ke Tempat Aman

Sejumlah aparat gabungan dari Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) dan Satuan Brimob Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan evakuasi terhadap warga yang berada dalam radius 7 kilometer dari puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Hal tersebut dilakukan mengingat adanya erupsi susulan yang terjadi di gunung yang terletak di Kabupaten Flores Timur, NTT, yang menimbulkan awan panas guguran, sehingga berpotensi membahayakan warga yang berada di sekitar.

"Kami melakukan evakuasi dengan Basarnas Maumere. Kami mengevakuasi warga yang terdampak erupsi," kata Wakil Komandan Batalyon (Wadanyon) B Pelopor Satbrimob Polda NTT AKP Agustinus Silvester di Posko Pengungsian Desa Konga, Kabupaten Flores Timur, Kamis.

Agus mengatakan pihaknya melakukan evakuasi pada sejumlah desa di Kecamatan Ile Bura, yang berada dalam radius tujuh kilometer, antara lain di Desa Nebokonga, Riangbura, dan Riangrita.

Data Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur menyebutkan kini terdapat 5.816 orang yang menempati lokasi penampungan di 26 desa dan kelurahan, serta tiga pos lapangan di tujuh kecamatan dan di Kabupaten Sikka yang berbatasan dengan Flores Timur.

Adapun tambahan pengungsi kini masih dalam proses pendataan petugas terkait.

Dalam upaya evakuasi tersebut, ia mengapresiasi upaya para aparat desa setempat untuk mengungsikan warganya pada satu tempat yang aman, sehingga para warga dapat diungsikan secara cepat.

Diketahui, berdasarkan pengamatan di Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Wulanggitang, Flores Timur, Kamis, sekitar pukul 10.10 Wita, Gunung Lewotobi Laki-laki memuntahkan awan panas guguran sejauh kurang lebih tiga kilometer ke arah utara timur laut.

Di samping itu terdapat pula kolom abu dengan tinggi sekitar 5.000 meter dari atas puncak, atau lebih kurang 6.584 meter di atas permukaan laut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya