Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan Rionald Silaban, mengatakan Geo Dipa Energi merupakan salah satu kebanggaan Pemerintah dalam mengembangkan pembangkit listrik untuk energi bersih.
Geo Dipa merupakan BUMN Indonesia yang fokus pada energi panas bumi. Kegiatan usahanya mencakup eksplorasi, eksploitasi, dan pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).
Advertisement
"Geo Dipa adalah bayinya kementerian keuangan. Ketika waktu itu ada sengketa kemudian pemerintah mengambil alihnya dan kita membesarkannya dari kecil dan sekarang Geo Dipa sudah berproduksi dan menjadi kebanggaan kita,” kata Rionald dalam media briefing, di Bandung, Jumat (8/11/2024).
Rionald menyampaikan bahwa transisi energi menuju sumber energi terbarukan menjadi salah satu prioritas utama pemerintah Indonesia dalam upaya mencapai keberlanjutan dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
“Komitmen Pemerintah terkait transisi energi itu adalah sesuatu yang mutlak dan kita berusaha memenuhinya dengan baik,” ujarnya.
Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia menyadari pentingnya peran Geo Dipa dalam pengembangan energi terbarukan, khususnya dalam sektor energi geothermal.
Maka sebagai bagian dari upaya mendukung transisi energi, pemerintah berkomitmen untuk memberikan dukungan baik dalam bentuk bantuan pendanaan maupun fasilitas lainnya yang dapat mendorong pertumbuhan Geo Dipa. Dukungan ini melibatkan kerjasama dengan lembaga multilateral untuk membantu Geo Dipa memperoleh akses pendanaan yang diperlukan dalam pengembangan proyek-proyek energi hijau.
“Dalam rangka pengembangan Geo Dipa kita juga akan melakukan dukungan baik, sehingga Geo Dipa bisa mendapatkan bantuan dari multilateral institution, dimana dukungan tersebut terkait dengan apa yang dilakukan Geo Dipa green energi,” jelasnya.
Selain itu, meskipun dalam beberapa tahun terakhir Geo Dipa belum mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN), kinerja perusahaan ini tetap menunjukkan hasil yang positif. Geo Dipa telah berhasil memberikan kontribusi berupa deviden kepada pemerintah, yang mencerminkan bahwa perusahaan ini mampu berkembang dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi negara.
Pernah Dapat PMN
Mengutip dari paparan, Geo Dipa tercatat pernah mendapatkan PMN senilai Rp607,3 miliar pada 2015. Kemudian, pada 2020 mendapatkan PMN sebesar Rp700 miliar. Dari peningkatan PMN tersebut, menyebabkan perubahan komposisi kepemilikan dari semula Pemerintah 66,67 persen dan PLN 33,33 persen menjadi 94,5 persen milik Pemerintah dan 5,5 persen milik PLN.
“Dalam beberapa tahun terakhir ini Geo Dipa belum atau tidak mendapatkan PMN, dan nanti bisa melihat pertumbuhan kinerja dari Geo Dipa yang dalam beberapa tahun terakhir ini sudah memberikan kontribusi deviden kepada Pemerintah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rionald menyampaikan salah satu faktor kunci yang mendukung keberhasilan Geo Dipa dalam mengembangkan sektor energi geothermal adalah kolaborasi yang solid antara berbagai pihak, baik itu pemerintah, lembaga multilateral, maupun sektor swasta.
Kolaborasi ini sangat penting untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan energi terbarukan yang efisien dan berkelanjutan.
"Geo Dipa bisa tumbuh karena kita melakukan kolaborasi. Geo Dipa sendiri listrik yang dijual Geo Dipa tarifnya bisa dikategorikan efisien (murah). Oleh karena itu, kita sama-sama mendukung Geo Dipa kita mempunya keinginan bahwa pembangkitan listrik Geo thermal Indonesia makin bangkit dan makin banyak, salah satunya adalah melalui Geo Dipa,” pungkasnya.
Advertisement
Percepat Pemanfaatan Panas Bumi, GeoDipa dan Halliburton Kerjasama Pengembangan Operasional
Sebelumnya, PT Geo Dipa Energi (Persero) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman / Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Halliburton Logging Services Indonesia untuk pengembangan operasional panas bumi di wilayah kerja GeoDipa.
Penandatanganan tersebut dilakukan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) dalam Business 20 (B20) yang merupakan bagian dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Jumat (11/11/2022).
MoU tersebut ditandatangani langsung Direktur Pengembangan Niaga dan Eksplorasi GeoDipa, Yudistian Yunis, dan Presiden Direktur PT Halliburton Logging Services Indonesia, Parijaat Sadanand Dixit.
Penandatanganan tersebut juga turut disaksikan Menteri Koordinasi Bidang Maritim dan Investasi, Luhut B. Panjaitan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, Ketua Umum KADIN, Arsjad Rasjid, dan B20 Chairwoman, Shinta W. Kamdani.
Yudistian menjelaskan bahwa kerjasama ini ditujukan untuk mendukung upaya percepatan pengembangan dan pemanfaatan panas bumi di Indonesia yang dilakukan oleh GeoDipa.
Hal ini dikarenakan GeoDipa merupakan satu-satunya BUMN Panas Bumi yang ditunjuk pemerintah dalam pelaksanaan government drilling yang dituntut untuk meningkatkan kemampuan operasional melalui berbagai inovasi guna mempercepat pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi listrik yang ramah lingkungan.
“Ini merupakan kerja sama yang sangat strategis, Halliburton memiliki pengalaman yang sangat baik pada sektor minyak, gas bumi dan panas bumi terkait penggunaan teknologi dan metodologi dalam bidang penunjang jasa pengeboran untuk meningkatkan sumber daya panas bumi. Kami berharap dengan kerjasama ini juga memberikan manfaat terhadap pemanfaatan panas bumi di Indonesia,” katanya.
Dalam kerjasama tersebut, GeoDipa bersama Halliburton akan melakukan berbagai upaya di beberapa aspek, antara lain pengembangan teknologi geothermal, dukungan kegiatan operasional, pengembangan sumber daya manusia, digitalisasi, serta keberlanjutan lingkungan.