OPINI: Bisakah Indonesia Menangkap Peluang Data Center?

Keberhasilan memanfaatkan potensi AI Indonesia bergantung pada peningkatan data center di perkotaan yang bisa secara efisien memenuhi kebutuhan komputasi yang intens.

oleh Tim Tekno diperbarui 08 Nov 2024, 18:00 WIB
Faiz Shakir, Vice President, Southern Asia, Nutanix. Liputan6.com/Abdillah

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mengucurkan investasi yang signifikan untuk data center, yang angkanya lebih dari yang diberitakan di berbagai media. Di wilayah Jakarta dan sekitarnya saja, kebutuhan ruang untuk data center meningkat secara signifikan pada 2023, mencapai sebesar 33% dari penyerapan pasar.

Tren yang sudah berjalan selama 3 tahun terakhir ini menunjukkan adanya kebutuhan yang terus-menerus terhadap infrastruktur data di kawasan industri di seluruh wilayah ini. Kini, sekitar 35 data center beroperasi di Jakarta dan sekitarnya untuk melayani industri jasa keuangan.

Akibatnya, industri data center Indonesia yang berkembang dengan cepat telah mendorong lonjakan permintaan terhadap energi yang diharapkan akan mencapai 210 megawatts pada tahun 2024 – meningkat sebesar 45% dari tahun sebelumnya. Permintaan ini bahkan bisa mencapai 2,3 gigawatts pada 2030.

Pada 2025, diperkirakan sekitar 40 persen dari pengeluaran IT perusahaan akan dialokasikan untuk proyek terkait dengan AI, berdasarkan Wealth Report 2024 dari Knight Frank.

Jumlah investasi ini memunculkan pertanyaan: Bagaimana kota-kota dapat memenuhi permintaan data center yang meningkat sekaligus menciptakan jarak yang lebih dekat dengan sumber energi yang hemat biaya?

Prioritas dalam Persaingan: Menangkap Potensi dan Energi AI

Keberhasilan memanfaatkan potensi AI Indonesia bergantung pada peningkatan data center di perkotaan yang bisa secara efisien memenuhi kebutuhan komputasi yang intens.

Beban kerja AI, terutama yang terkait dengan pelatihan large language model, membutuhkan tingkat pemrosesan daya dan konsumsi energi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Melatih satu model large AI bisa menghabiskan energi besar yang setara dengan kebutuhan listrik ratusan rumah dalam setahun. Hal ini memunculkan tantangan besar terhadap ketersediaan energi.

Lanskap ini tengah berkembang pesat, dengan model-model AI yang jadi semakin mutakhir dan membutuhkan energi besar.

Data center di Indonesia tidak hanya harus memenuhi kebutuhan pada saat ini, namun juga harus cukup fleksibel dan skalabel untuk mengakomodasi kemajuan di masa depan, tanpa mengorbankan efisiensi energi.

Pendekatan berwawasan ke depan ini sangat penting untuk menjaga keunggulan kompetitif Indonesia di perlombaan AI dunia.

 


Kepentingan Strategis Data Center yang Hemat Energi

Kemampuan visibilitas real time saat ini, terkait dengan konsumsi listrik untuk lingkungan hybrid multicloud, telah meningkatkan pemahaman mengenai penggunaan energi.

Sistem monitoring tingkat lanjut ini memungkinkan penyesuaian dan optimasi yang presisi, sehingga memastikan bahwa setiap watt listrik digunakan secara efektif.

Infrastruktur yang hyperconverged bisa membantu perusahaan-perusahaan untuk memodernisasi data center mereka agar berjalan dengan lebih efisien, mengonsolidasikan komputasi, penyimpanan, dan jaringan ke dalam satu sistem yang diatur oleh software (software-defined).

Konsolidasi ini tidak hanya menyederhanakan pengelolaan, tapi juga mengurangi konsumsi energi dan ruang fisik secara signifikan. Besarnya efisiensi energi ini sangat penting karena fasilitas data center hyperscale harus beroperasi tanpa henti (24/7).

Dengan data center yang sukses mencapai efisiensi energi, Indonesia akan meraih keunggulan kompetitif dalam menarik enterprise AI dan startup global yang tengah mencari opsi-opsi yang kompetitif secara finansial.

Keunggulan ini lebih dari sekadar kemampuan teknologi; hal ini akan menempatkan Jakarta sebagai value city yang bisa mendorong pertumbuhan baru bersamaan dengan inovasi teknologi tinggi.

Saat ini, sejumlah data center di Indonesia memiliki Renewable Energy Certificates untuk menyoroti komitmen mereka dalam mendapatkan energi terbarukan dari perusahaan listrik negara, PLN. Ini adalah satu langkah menuju arah yang tepat.

Jalan ke depan membutuhkan upaya terpadu dari semua sektor. Inovasi yang berkelanjutan, kebijakan yang progresif, dan investasi yang kuat sangat penting guna menjaga momentum dan mewujudkan semua target-target ambisius tersebut.

Kemitraan antara para pemimpin industri, lembaga penelitian, dan badan pemerintahan akan menjadi kunci dalam mendorong inovasi teknologi data center yang berkelanjutan.

 


Kota Masa Depan yang Ditenagai AI

Saat Indonesia memperluas kapasitas data centernya, ada peluang untuk mendesain kembali dan mengoptimalkan seluruh ekosistem tersebut.

Ini bisa melibatkan penjajagan desain-desain arsitektur baru, menerapkan sistem pengelolaan daya yang canggih, dan mengembangkan metode pembuangan panas terbaru sesuai karakter kota tertentu, seperti Jakarta dengan keterbatasan dan kepadatan aktivitas bisnisnya.

Inovasi tersebut berpotensi dalam menetapkan standar internasional baru untuk operasional data center hyperscale di perkotaan.

Dengan keberhasilan mewujudkan keseimbangan antara perkembangan pesat AI dan membangun data center yang hemat energi, Indonesia bisa menjadi perintis dalam fasilitas-fasilitas hyperscale yang bisa membentuk kembali lanskap teknologi global.

Pendekatan ini tidak hanya mendongkrak daya tarik Indonesia untuk menjadi sentral atau hub untuk AI global, namun juga sebagai model bagi negara-negara Asia Tenggara lain yang memiliki aspirasi sama, yakni memanfaatkan permintaan akan investasi data center.


Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya