Liputan6.com, Jakarta - Para produsen mobil bersiap untuk menghadapi kemungkinan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump mengenakan tarif baru untuk kendaraan dari Meksiko, dan kemungkinan dari negara lain. Selain itu, juga adanya potensi untuk membatalkan banyak aturan yang mendukung kendaraan listrik.
Seperti diungkapkan asosiasi dan eksekutif industri, disitat dari Reuters, Jumat (8/11/2024), Trumph mengatakan berencana untuk mulai mencabut peraturan kendaraan Badan Perlindungan Lingkungan dan Departemen Transportasi, pada hari pertamanya menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat.
Advertisement
Selain itu, saat ini Trump juga tengah mempertimbangkan untuk mengurangi atau menghilangkan keringanan pajak kendaraan listrik dan insenti lainnya.
Perubahan regulasi tersebut dapat memberi produsen mobil lebih banyak fleksibilitas, untuk membangun SUV dan truk bertenaga gas yang lebih menguntungkan. Namun, hal tersebut juga menimbulkan pertanyaan tentang masa depan pengeluaran miliaran dolar untuk baterai dan manufaktur kendaraan listrik.
Sementara itu, Asosiasi Transportasi Emisi Nol, yang mencakup Tesla, Rivian, Lucid, dan produsen baterai LG mengatakan bahwa pihaknya siap bekerja sama dengan Trump.
"Empat tahun ke depan sangat penting untuk memastikan bahwa teknologi ini dikembangkan dan digunakan oleh pekerja Amerika di pabrik-pabrik Amerika selama beberapa generasi," tambahnya.
Nasib Tesla
Sedangkan saham Tesla ditutup hampir 15 persen lebih tinggi, pada Rabu (6/11/2024), karena investor bertaruh perusahaan itu akan mendapat keuntungan dari hubungan dekat Elon Musk dengan Trump.
Asosiasi Truk Amerika juga meminta Trump untuk mengganti standar emisi gas buang EPA yang lebih ketat, dengan standar emisi nasional yang dapat dicapai secara teknologi dan memperhitungkan realitas operasional industri penting.
Advertisement